Senin, 27 September 2021

Siswa Memerlukan Peran Orangtua dalam Membangkitkan Motivasi Belajar


Oleh: Listiono, S. Pd.
(Guru BK SMP Negeri 4 Ngawen Kab. Blora - Jawa Tengah)

Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021

Motivasi belajar adalah faktor kunci yang memainkan peran sentral dalam meningkatkan prestasi siswa di tingkat SMP. Ketika siswa merasa termotivasi, mereka cenderung lebih bersemangat dan tekun dalam menghadapi tantangan akademis. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan motivasi belajar?

Motivasi belajar adalah faktor kunci dalam meningkatkan prestasi siswa. Ada beberapa jenis motivasi belajar yang memengaruhi semangat dan hasil belajar:

  • Motivasi Belajar Intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri. Siswa merasa ingin mencapai tujuan tertentu, seperti berprestasi, masuk ke sekolah favorit, atau membanggakan orang tua. Ini adalah dorongan internal yang mendorong mereka untuk belajar tanpa paksaan dari luar.
  • Motivasi Belajar Ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari lingkungan luar, seperti dorongan orang tua atau nasihat dari guru. Siswa termotivasi oleh faktor eksternal untuk mencapai tujuan belajar

Dampak Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan dari internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk belajar dan mencapai tujuan pendidikan. Ini melibatkan perasaan ingin tahu, minat, ambisi, dan keinginan untuk meningkatkan diri. Bagi siswa SMP motivasi belajar memiliki dampak yang signifikan:

  • Ketertarikan Terhadap Materi Pelajaran. Dengan munculnya ketertarikan maka Siswa yang memiliki minat terhadap materi pelajaran cenderung lebih termotivasi untuk memahami dan menguasai konsep-konsep tersebut. Ketika mereka merasa terhubung dengan apa yang dipelajari, semangat belajar meningkat.
  • Tujuan Akademis. Dengan adanya tujuan maka motivasi belajar membantu siswa menetapkan tujuan akademis yang jelas. Ketika mereka memiliki visi tentang apa yang ingin dicapai, mereka akan bekerja lebih keras untuk mencapainya.
  • Kemandirian dan Ketekunan. Dengan sifat ini siswa yang termotivasi belajar akan lebih mandiri dalam mengatasi kesulitan. Mereka tidak hanya mengandalkan bimbingan guru, tetapi juga berusaha mencari solusi sendiri.
  • Prestasi dan Kepuasan Diri. Motivasi belajar berkontribusi pada pencapaian akademis yang lebih baik. Ketika siswa berhasil mencapai tujuan mereka, mereka merasa puas dan percaya diri.
  • Dukungan Lingkungan. Dengan adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi seperti dukungan dari orang tua, guru, dan teman sebaya, juga memengaruhi motivasi belajar. Lingkungan yang positif dan penuh dukungan akan memperkuat semangat siswa.

Faktor yang mempengaruhi 

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa SMP pada umumnya. Berikut adalah beberapa faktor yang relevan:

  • Peran Orang Tua. Dengan Pola asuh keluarga, relasi antar anggota keluarga, dan suasana rumah memainkan peran penting dalam memotivasi siswa. Keterlibatan orang tua dalam mendampingi pembelajaran dapat memengaruhi semangat belajar anak.
  • Kreativitas Guru. Guru yang kreatif dalam merancang dan mengelola pembelajaran dapat membangkitkan minat siswa. Metode pengajaran yang inovatif dan menarik dapat meningkatkan motivasi belajar.
  • Minat Belajar Siswa. Dengan siswa memiliki Minat terhadap materi pelajaran juga memengaruhi motivasi belajar. Ketika siswa merasa terhubung dengan apa yang mereka pelajari, semangat belajar akan meningkat.
  • Hubungan dengan Teman Sekolah. Interaksi positif dengan teman sebaya juga dapat memotivasi siswa. Lingkungan sosial yang mendukung dan hubungan yang baik dengan teman sekolah berkontribusi pada semangat belajar.
  • Kondisi Lingkungan: Faktor-faktor lingkungan, seperti fasilitas sekolah, suasana kelas, dan dukungan dari lingkungan sekitar, juga memainkan peran dalam memotivasi siswa.

Peran orang tua

Meningkatkan peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran merupakan langkah penting untuk memastikan kesuksesan pendidikan anak. Berikut beberapa cara yang dapat membantu:

  • Komunikasi Terbuka, orang tua dan guru perlu berkomunikasi secara terbuka. Guru dapat memberikan informasi tentang perkembangan akademis dan perilaku anak, serta mengajak orang tua berdiskusi tentang cara mendukung pembelajaran di rumah.
  • Melibatkan Orang Tua dalam pembelajaran, ajak orang tua untuk terlibat dalam proses belajar anak. Misalnya, mereka dapat membantu dengan tugas rumah, mengajarkan keterampilan praktis, atau membaca bersama anak.
  • Penggunaan Teknologi, orang tua dapat memanfaatkan teknologi untuk mengikuti perkembangan anak. Gadget smartphone dan Aplikasi platform pembelajaran online dapat membantu orang tua memantau tugas, nilai, dan kehadiran anak ketika disekolah bila sekolah memiliki aplikasi tersebut.
  • Dorong Kemandirian, ajarkan anak untuk mandiri dalam belajar. Orang tua dapat memberikan panduan, tetapi juga memberi ruang bagi anak untuk menyelesaikan tugas sendiri.
  • Pujian dan Dukungan, orang tua harus memberikan pujian atas usaha anak dan memberikan dukungan emosional. Ini memotivasi anak untuk terus belajar.

Peran orangtua dalam keberhasilan belajar melalui motivasi belajar sangatlah penting. Orang tua memiliki dampak besar dalam membentuk semangat dan tekad anak untuk belajar. Setiap anak memiliki keunikan, pendekatan orang tua harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Dengan peran yang aktif dan penuh kasih, orang tua dapat menjadi mitra yang kuat dalam membantu anak mencapai kesuksesan belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Implementasi Pembiasaan Literasi Di SMP Negeri 13 Surakarta Untuk Meningkatkan Kualitas Masyarakat Pembelajar

Oleh: Fadlilah Nurul Fajri Handayani, S. Pd. (Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Sebelas Maret) Ed...