Jumat, 15 Oktober 2021

Layanan Konseling Guru BK SMAN 1 Boyolali di Masa Pandemi

Oleh: Rina Nurrohmasari, S. Psi.
(Guru  BK di SMAN Boyolali 1 - Jawa Tengah)

Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021

Berbagai hambatan pembelajaran dialami oleh peserta didik dimasa pandemi ini, namun demikian berbagai upaya tetap ditempuh oleh guru BK supaya bisa melayani peserta didik tersebut. Meskipun saat ini sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM Terbatas) secara bergantian antar kelompok kelas, namun sekolah juga masih tetap melaksanakan pembelajaran daring. Dengan menggunakan aplikasi chat pribadi , group maupun via aplikasi meeting seperti zoom misalnya, Guru BK di SMAN 1 Boyolali berusahan memberikan layanan konsultasi meskipun tidak seperti waktu tatap muka yang langsung sehingga mudah melihat ekspresi peserta didik saat konsultasi. 

Proses konseling terlaksana dengan baik apabila hubungan konseling berjalan dengan baik. Menurut Brammer (1979) proses konseling adalah peristiwa yang telah berlangsung dan memberi makna bagi peserta koseling tersebut (konselor dan klien). Di SMAN 1 Boyolali guru BK tetap menggunakan tahapan layanan konseling meskipun layanan dilakukan secara jarak jauh, yang pada dasarnya sama dengan konseling tatap muka.Terdapat 5 tahapan yaitu (1) pengantaran, (2) penjajakan, (3) penafsiran, (4) pembinaan dan (5) penilaian. C.G Wrenn menyebutkan bahwa konseling adalah relasi antar pribadi yang dinamis oleh dua orang yang berusaha memecahkan masalah dengan mempertimbangkan secara bersama-sama sehingga pada akhirnya orang yang mempunyai kesulitan dibantu oleh yang lain untuk memecahkan masalahnya atas penentuannya sendiri. 

Dimasa pandemi covid-19 atau tidak sering dijumpai peserta didik yang mengalami kebingungan dalam menentukan jurusan yang akan dipilih setelah lulus dari SMA. Ketika peserta didik di kelas 12 pada dimasa-masa inilah peserta didik mulai mencari berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menentukan masa depannya. 

Berbagai kendala yang dihadapi peserta didik pada umumnya karena belum mengenali kemampuan, bakat yang ada dalam dirinya sehingga peserta didik merasa kebingungan terhadap jurusan apa yang akan diambilnya ketika kuliah nanti. Selain itu juga ada, peserta didik juga mengalami perbedaan pendapat dengan keinginan dari orang tua. Pada tahap tertentu permaslahan ini memicu peserta didik menjadi galau dalam menentukan jurusan.  Dan pada akhirnya peserta didik dalam menentukan jurusan kuliah dengan hanya mengikuti pilihan jurusan yang dipilih oleh teman-temannya atau memilih jurusan yang sedang tren disaat ini. Dilain pihak, jurusan yang akan diambil saat kuliah nanti diharapkan membantupeserta didik dalam mengerjar cita-citanya demi masa depan yang cerah, oleh karena itu seharusnya dalam memilih jurusan kuliah haruslah cermat dan mengambil berbagai pertimbangan untuk menentukannya.

Di dalam meraih cita-cita terkadang peserta didik menghadapi berbagai masalah, agar peserta didik dapat berkembang secara optimal, perlu adanya peran guru bimbingan dan konseling untuk membantu menyelesaikan permasalahannya. Setiap peserta didik mempunyai kebutuhan yang sama tetapi berbeda proporsinya, sesuai tingkat kebutuhannya. 

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pendidik perlu memahami setiap peserta didik karena masing-masing memiliki perbedaan yang bersifat individual dan perlunya mengenal berbagai masalah yang berkaitan dengan kebutuhan peserta didiknya. Dengan mengenal dan mengidentifikasi berbagai masalah dan kebutuhan peserta didik. Guru bimbingan dan konseling dapat mengidentifikasi peserta didik mengalami kesulitan atau tidak. Selanjutnya dapat membantu menangani dan memecahkan masalah yang dialami peserta didiknya, yang akhirnya mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. 

Seluruh potensi yang dimiliki seseorang sangat perlu dikembangkan, pengembangan potensi itu tidak terjadi dengan sendirinya tanpa ada kemauan diri sendiri dan dorongan dari pihak lain seperti lingkungan. Akan tetapi, terkadang seseorang tidak mengetahui cara mengembangkan potensi yang dimilikinya karena adanya permasalahan yang ditemuinya. Mengenali diri sendiri akan membantu kita untuk mengetahui kemampuan, kekurangan, dan kelebihan diri,sikap dan usaha untuk mencapai cita-cita. Cita-cita dapat teraih apabila mau mengembangkan kekuatan diri,

Disinilah peran guru BK memberikan gambaran dan wawasan kepada peserta didik tentang berbagai jurusan yang ada diberbagai universitas  dan peserta didik tersebut harus memahami terlebih dahulu apa saja yang perlu disiapkan sebagai bahan pertimbangan  peserta didik dalam menentukan jurusan yang akan dipilihnya kelak, diantaranya adalah : 

  1. Minat, dalam menentukan jurusan harus sesuai dengan minat, bakat dalam diri atau sesuai dengan passion, jangan sampai nanti setelah masuk perguruan tinggi akan merasa salah pilih jurusan. 
  2. Cita-cita,  Dengan cita-citalah yang akan memotivasi diri peserta didik untuk lebih bersemangat dan berkembang saat belajar di jurusan yang akan dipilihnya. 
  3. Kualitas Kampus, Penilaian mutu suatu kampus bisa dilihat dari nilai akreditasi jurusan yang akan dipilih,  Sebaiknya memilih kampus dengan setidaknya memiliki akreditasi B agar kelak memudahkan dalam melamar pekerjaan atau pun mendaftar CPNS. Selain akreditas jurusan dari kampus tersebut juga dilihat dari kualitas dosen pengajar  yang akan mengajar selama 4 tahun kedepan dan juga beasiswa yang ada tersedia dikampus tersebut.
  4. Prospek kerja pasca lulus, hal ini perlu dipertimbangkan apakah jurusan yang dipilih akan memberikan keuntungan setelah beberapa tahun kedepannya, berapa banyak tenaga kerja luliusan urusan tersebut dibutuhkan. 
  5. Konsultasikan, Berbagi dan menggali pengalaman dengan orang tua, saudara, bapak-ibu guru dan guru BK tentunya sangat penting dan diperlukan Restu dan peran orang tua sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam mempermudah setiap langkah peserta didik untuk mewujudkan cita-citanya. Tidak kalah pentingnya pula adalah membahas biaya kuliah yang akan ditempuh beserta biaya-biaya lainnya seperti biaya tempat tinggal (kost) dan biaya hidup lainnya. Hal ini harus dibicarakan dulu dengan orang tua dan sehingga ditemukan kesepakatan terlebih apabila ada perbedaan pendapat dalam menentukan jurusan supaya lebih mudah dan nyaman dalam kuliah kelak. Diatas semua itu peserta didik juga perlu berdoa kepada Allah SWT agar cita-citanya terwujud. 

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut guru BK sering menyaampaikan ke peserta didik agar mampu memantapkan jurusannya dan tak lupa agar selalu berkomunikasi dengan orangtua, guru BK siap melayani konsultasi dan akan berperan sebagai perantara apabila ada yang mengalami perbedaan pendapat dan keinginan dalam menetukan jurusan sehingga ada titik temu diatara orang tua dan peserta didik tersebut supaya ada rasa nyaman dalam menjalani keputusan jurusan yang diambil. Antusias peserta didik pada peserta didik di SMAN 1 Boyolali dalam melanjutkan ke jenjang perkuliahan sangat tinggi dan begitu pula yang telah berhasil diterima diberbagai universitas negeri ternama di Indonesia seperti UI, ITB, UGM, IPB, UNS, UNDIP, ITS, BRAWIJAYA dan Universitas lainnya,  baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri serta universitas swasta ternama yang ada di Indonesia. Selain itu pula beberapa peserta didik juga diterima di berbagai politeknik serta kedinasan juga cukup banyak. Oleh karena itu guru BK di SMAN 1 Boyoloali tetap menjalankan perannya dalam memberikan layanan semaksimal mungkin  untuk membantu peserta didik dalam menghadapi masalah meskipun pembelajaran masih berjalan dengan metode Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM Terbatas} dan daring.

Sebagai guru BK sebaiknya harus selalu mengetahui perkembangan dunia pendidikan tingkat lanjut dalam rangka membantu peserta didik menentukan jurusan. Perkembangan jurusan yang ada ditiap universitas, daya saing, daya tampung yang akan diterima atau peluang diterima tiap universitas dan berbagai jurusan yang kedepannya sangat dibutuhkan untuk perkembangan zaman. 

Guru BK hendaknya selalu belajar dan aktif menggunakan metode yang menarik bagi peserta didiknya sehingga dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah maupun menyerap materi secara lebih baik. Sebagai konselor dalam menjalankan profesi konseling haruslah kreatif, inovatif, produktif dan menyenangkan agar terjadi proses konseling yang hidup, berkembang, dinamis, dan menyenangkan bagi pihak yang dilayani. hal ini akan menjadikan profesi konseling menjadi kuat dan eksis sehingga menimbulkan kepercayaan publik. Kreatif, inovatif dan produktif adalah karakteristik personal yang harus terpatri kuat dalam diri seorang konselor profesional dalam bekerja secara efektif dalam memberikan layanan kepeserta didik.  Harapnya agar peserta didik dapat berkembang secara maksimal sesuai potensi yang dimilikinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Implementasi Pembiasaan Literasi Di SMP Negeri 13 Surakarta Untuk Meningkatkan Kualitas Masyarakat Pembelajar

Oleh: Fadlilah Nurul Fajri Handayani, S. Pd. (Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Sebelas Maret) Ed...