Rabu, 29 November 2023

BIMBINGAN KLASIKAL MOTIVASI MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SESUAI DENGAN BAKAT DAN MINAT KLAS VII B SMPN 1 BANJAREJO KABUPATEN BLORA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Oleh: Rita Trimariana Puspasari
(Guru BK SMPN 1 Banjarejo Kabupaten Blora - Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 4 No. 1 September - Desember 2023

Ekstrakurikuler Pramuka merupakan kegiatan diluar jam sekolah yang diselenggarakan pada waktu siang sampai sore hari, dan merupakan ekstrakurikuler wajib diikuti seluruh peserta didik baik kelas 7, 8 maupun kelas 9. Tetapi pada kenyataannya di SMP Negeri 1 Banjarejo banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, bahkan tanpa ada pemberitahuan kepada pihak wali kelas maupun Pembina Pramuka mengapa peserta didik tidak datang. Peserta didik belum memahami dan mengetahui apa itu ekstrakurikuler Pramuka, apa manfaat yang peserta didik dapatkan jika mengikuti kegiatan ekstra pramuka Peserta didik yang enggan untuk mengikuti kegiatan diluar jam belajar sekolah, mereka cenderung untuk langsung memilih pulang dan kurang berminat untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sekolah, Peserta didik enggan untuk datang ke sekolah setelah jam pulang karena rasa malas dan tidak tertarik dengan ekstrakurikuler Pramuka. Selain itu peserta didik tidak ikut kegiatan ektrakurikuler Pramuka dikarenakan tidak adanya izin orang tua yang menganggap lebih baik kerja membantu orang tua serta kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah belum maksimal juga karena terkendala guru pendamping.

A. Peran dan Tanggung Jawab Guru BK

Jika permasalahan ini tidak segera diatasi  maka dampak yang akan timbul diantaranya:

  • Peserta didik akan selalu menganggap ekstrakurikuler Pramuka tidak penting.
  • Pandangan orangtua peserta didik terhadap ekstrakurikuler pramuka tidak akan berubah.
  • Penilaian terhadap sekolah akan menjadi buruk karena tidak adanya peserta didik yang ikut ekstrakurikuler pramuka
  • Mempengaruhi sikap, pemikiran dan sopan santun  peserta didik menjadi kearah yang negatif

Dari dampak yang akan ditimbulkan tersebut maka perlu adanya tindakkan atau layanan yang harus diberikan ke peserta didik sebagai bentuk tindakan pengentasan. Untuk itu peran dan tanggung jawab guru BK adalah mengadakan Layanan Bimbimbngan Klasikal  dengan permasalahan rendahnya motivasi peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka Pada layanan Bimbingan Klasikal ini ini guru BK berperan sebagai konselor dan peserta didik sebagai konseli yang akan dibantu untuk menyelesaikan permasalahannya dengan metode Probem Basic Learning.


B. Tantangan

Pada saat proses penilaian ada beberapa hambatan yang terjadi, yaitu 
  • Konseli  memberikan penilaian tidak sesuai dengan hati, banyak diam. 
  • Layanan masih didominasi Guru BK. 
  • Layanan belum sepenuhnya mengikuti metode dan pendekatan yang dipakai.
  • Mencari akar penyebab permasalahan terjadinya rendahnya minat mengikuti ekstrapramuka dengan tepat.
  • Menjadikan proses layanan menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Dengan tanangan tersebut diharapkan seorang guru BK dapat Profesional serta mampu merancang , menyesuaikan metode dan tehnik yang esuai dengan permasalahan peserta didik secara kreatif dan inovatif. Dengan menerapkan metode dan tehnik yang digunakan untuk pelaksanaan layanan yang sesuai dengan keinginan  konseli serta motode yang inovatif agar konseli lebih termotivasi untuk tidak malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.


Kegiatan layanan ini melibat kan beberapa pihak : 
  • Penulis sebagai konselor yang memberikan layanan Bimbingan klasikal Motivasi Mengikuti Ekstrakulikuler Pramuka sesuai dengan bakat dan minat klas VII B SMP N 1 Banjarejo Kabupaten Blora dengan Metode Problem Based Learning (PBL) Tahun  2023/2024
  • Wali Klas VII B
  • Konseli  kelas VII B SMPN 1 Banjarejo sebagai penerima layanan Bimbingan Klasikal


C. Aksi

  • Mencari tahu penyebab masalah serta akar penyebab masalah dari kurangnya Minat Peserta didik Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka
  • Kemudian menentukan solusi pemberian layanan dengan mencari dan menentukan teknik/pendekatan yang paling tepat dan sesuai dengan permasalahan yang ada.
  • Menemukan layanan dan teknik yang akan digunakan untuk menyusun perangkat pemberian layanan, mulai dari RPL, materi, LKPD, rubrik evaluasi, dan rencana tindak lanjut.
  • Menggabungkan TPACK untuk  menarik konseli lebih antusias saat mengikuti dan menerima informasi yang diberikan sehingga memunculkan motivasi Konseli untuk mengikuti pembelajaran/pemberian layanan.
  • Melakukan evaluasi setelah layanan Bimbingan Klasikal diberikan untuk mengetahui apakah dalam pemberian layanan Klasikal dengan metode Problem Basic Learning (PBL)  konseli sudah bisa menerima apa yang diputuskan

Beberapa langkah diatas dilakukan untuk menghadapi tantangan atau masalah yang harus segera dientaskan  oleh guru bimbingan dan konseling Penyampaian informasi tersebut adalah terkait dengan upaya meningkatkan motivasi konseli peserta didik dalam upaya merubah perilaku dari yang malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka menjadi termotivasi untuk ikut  hadir mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Kegiatan layanan ini menggunakan strategi Layanan Konseling Klasikal  metode Problem Basic Learning (PBL)  materi motivasi Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka Guru bimbingan konseling menggunakan media Layanan yang kreatif dan inovatif agar pemahaman Konseli terkait layanan konseling dapat meningkat yaitu dengan penggunaan TPACK sehingga Konseli tertarik dengan layanan yang diberikan dan layanan konseling individu tidak membosankan bagi konseli.


Kali ini media layanan yang digunakan konselor menggunakan media audio visiual berama – sama peserta didik melihat atau menonton tayangan film tentang kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang menarik, riang, gembira dan seru, tak lupa menyampaikan tokoh – tokoh inspiratif pramuka dengan harapan wawasan peserta didik akan terbuka dan akan paham serta tahu kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sebenarnya. Sehingga peserta didik menyadari maksud dan tujuan mengapa sampai ekstrakurikuler pramuka menjadi eksrtakurikuler wajib di sekolah. Konseli sehingga dapat membuat motivasi Konseli dapat meningkat.


Pada layanan Konseling klasikal dengan metode Problem Basic Learning(PBL)  terdapat 3 tahap yang harus dilalui. Mulai dari tahap awal, tahap inti/kegiatan dan tahap penutup. Pada tahap awal dimulai dengan salam dan berdoa, kemudian membina hubungan baik dengan Konseli (menanyakan kabar, kegiatan apa yang dilakukan setelah pulang sekolah. Kemudian menyampaikan tujuan layanan materi konseling individu, menjelaskan langkah-langkah, tugas dan tanggungjawab Konseli dan yang terakhir menanyakan kesiapan Konseli untuk melanjutkan ketahap inti/kegiatan.
Selanjutnya masuk pada tahap inti/kegiatan. Penulis sebagai guru bimbingan dan konseling memandu jalannya kegiatan:


a. Penyiapan isu/ masalah untuk dipecahkan 

Guru BK mengorientasikan siswa  tentang ekstrakurikuler Pramuka 
  • Penyiapan isu/ masalah untuk dipecahkana) Guru BK Mengorientasikan siswa  tentang ekstrakurikuler Pramuka 
  • Guru  BK menayangkan Slide PPT dan Video gambaran tentang kegiatan ekstra Pramuka
    • https://sdnkramas.dikdas.semarangkota.go.id/page/ekstrakurikuler-pramuka
    • https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tiga-manfaat-mengikuti-ekstrakurikuler-pramuka-di-sekolah
    • https://www.youtube.com/@DitpsdTv
    • https://youtube.com/shorts/ixUNt2AUv4k?si=MJc3XivZEXV9EfBz
    • https://youtube.com/shorts/8VB89fngG1s?si=B4txlVeF_QHLZKrB
  • Guru BK menanyakan apakah siswa yang    mengalami  kesulitan dalam menangkap pesan  dari video yang ditanyangkan
  • Guru BK menyiapkan Materi / video berupa profile tokoh yang sukses dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka (https://youtu.be/GuYfaphD0JQ?si=X42O9mJLBEp1ICy0)

b. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah
  • Guru BK mengorganisasikan siswa membentuk kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 5 sampai 6 siswa.
  • Guru BK menyampaikan aturan tata cara diskusi kelompok
  • Siswa membaca dan mendiskusikan masalah yang tertuang dalam bahan bagaimana mengatasi rasa malas atau enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka 
  • Siswa menuangkan hasil diskusi pada LKPD kelompok
  • Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah rasa malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dialami masing – masing anggota kelompok dan menuangkannya pada LKPD Individu.

c. Mengumpulkan informasi 
  • Siswa berdiskusi menganalisa kemungkinan penyebab rasa malas mengikuti kegiatan esktrakurikuler pramuka yang dialami masing – masing anggota kelompok.
  • Siswa mencari informasi tetang kegiatan ekstrakurikuler pramuka, mecari tokoh atau profil yang berhasil dengan mengikuti kegiatan pramuka.
  • Siswa menuangkan hasil rumusan pada LKPD  Kelompok tentang kegiatan apa saja yang menarik yang ada di  pramuka sesuai dengan bakat dan mereka 
  • Siswa menuangkan hasil rumusan pada LKPD kegiatan pramuka yang ingin mereka ikuti sesuai dengan bakat dan minat mereka 
  • Guru BK mengajak siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi Bakat dan Minat mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka. 

d. Kegiatan penutup
  • Guru BK dan siswa merefleksikan kegiatan bersama – sama.
  • Guru BK menyampaikan harapan agar kegiatan layanan yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari – hari.
  • Guru BK memberikan lembar evaluasi proses dan evaluasi hasil yang harus diisi oleh siswa
  • Guru BK menutup kegiatan dengan berdoa dan mengucapkan salam.

 e. Tindak lanjut
  • Guru BK membuat lembar monitoring untuk memantau hasil penerapan solusi yang sudah dipilih oleh siswa.
  • Guru BK melakukan monitoring untuk memantau hasil penerapan solusi yang sudah dipilih oleh siswa.


D. Refleksi Hasil dan Dampak

Layanan klasikal metode PBL yang telah dilakukan oleh penulis berdampak cukup berhasil dengan keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tugas secara kelompok maupun individu selain itu pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan cukup beragam dan mengena pada sasaran.

Layanan dilaksanakan dengan waktu 2 x 40 menit, hasil yang didapat yaitu berubahnya perilaku peserta didik mulai rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, peserta didik mampu menykinkan orang tuanya jika ekstrakurikuler adalah ekstra wajib seperi saat mengikuti Pelajaran di sekolah,  respon yang baik dari teman sejawat (koordinator BK), orangtua, Pembina pramuka dan  wali kelas. Mereka sangat berterima kasih karena dengan dilaksanakan layanan Klasikal dengan  metode Problem Basic Learning (PBL) 

Peserta didik  yang tadinya enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekarang rajin mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pramuka dengan antusias dan penuh semangat. Beberapa respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan ditujukkan dengan respon positif, diantaranya:

  • Konseli merasa terbantu dengan adanya layanan konseling individu yang telah diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling.
  • Antusias konseli dalam mengikuti layanan terlihat jelas dalam diskusi mengungkapkan permasalahnya dan memahami mengapa ekstrakurikuler pramuka menjadi ekstra wajib di sekolah - sekolah serta mampu mencari kiat-kiat kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki
  • Wali kelas, Guru BK sejawat dan orang tua memberikan respon yang positif yaitu dengan adanya layanan layanan Klasikal , konseli mempunyai gambaran bagaimana solusi dan kiat-kiat untuk mempelajari materi kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menunjang keterampilan diri.
Faktor keberhasilan dari strategi ini antara lain:
  • RPL sesuai dengan kebutuhan konseli.
  • Konseli aktif dalam layanan konseling individu yang diberikan.
  • Pemberian layanan menggunakan metode inovatif yaitu Problem Basic Learning (PBL) langsung menuju pokok permasalahan yang dimiliki peserta didik
  • Guru Bimbingan dan Konseling menjadi fasilitator yang sesuai dengan harapan konseli  .
  • Konseli mendapatkan pemahaman tentang pentingnyaEkstra kurikuler Pramuka delam kehidupannya.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses yang sudah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan klasikal  metode Problem Basic Learning (PBL) adalah guru bimbingan dan konseling menjadi lebih profesional untuk memilih pendekatan, teknik dan media layanan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli. 


Seorang guru dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari hasil LKPD, identifikasi masalah, indikator ketercapaian setiap langkah-langkah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian akhir pemberian layanan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Implementasi Pembiasaan Literasi Di SMP Negeri 13 Surakarta Untuk Meningkatkan Kualitas Masyarakat Pembelajar

Oleh: Fadlilah Nurul Fajri Handayani, S. Pd. (Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Sebelas Maret) Ed...