Senin, 18 Desember 2023

Pembelajaran berdeferensiasi pada mata pelajaran IPA untuk Gen-Z kategori SMP

Oleh: Berti Ernawati
(Guru IPA di SMPN 2 Baki Kab. Sukoharjo- Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 4 No. 1 September - Desember 2023

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang memperhatikan perbedaan individual dalam proses belajar. Dalam konteks mata pelajaran IPA di SMP, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Anak SMP saat ini termasuk dalam generasi Z (Gen Z). Generasi ini memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari generasi pendahulunya. Mereka adalah generasi digital native yang sangat kreatif dan inovatif memanfaatkan teknologi digital. Dalam bekerja mereka mampu multitasking yaitu kemampuan dalam melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Sangat terbuka dengan sesuatu yang baru, menghargai kemandirian dan kebebasan serta memiliki ambisi untuk sukses. Dengan keinginantahuannya yang diakselerasikan melalui perangkat digital menjadikan mereka memiliki kepedulian sosial secara global.

Karakteristik Siswa SMP

Siswa SMP tergolong pada remaja usia 13 tahun keatas yang memiliki karakteristik yang unik dalam proses belajar mereka. Diantaranya dalam bernalar pada usia remaja 13 tahun mulai menerapkan konsep-konsep dengan lebih logis dan berdasarkan pemikiran rasional dan pemahaman yang lebih mendalam. Dalam konteks pemahaman pada usia tersebut siswa dapat memahami materi yang lebih kompleks, baik yang konkret maupun abstrak. Sudut pandang siswa pada usia ini mulai mempertimbangkan perspektif orang lain. 

Preferensi Belajar Siswa 

Preferensi belajar mengacu pada cara individu memproses informasi dan memahami materi pembelajaran. Setiap siswa memiliki preferensi yang berbeda dalam mengasimilasi pengetahuan. Beberapa faktor yang memengaruhi preferensi belajar meliputi gaya belajar, lingkungan, minat, dan pengalaman sebelumnya. 

Siswa SMP memiliki preferensi yang berbeda dalam mengasimilasi pengetahuan. Beberapa faktor yang memengaruhi preferensi belajar meliputi gaya belajar, lingkungan, minat, dan pengalaman sebelumnya. Hal yang perlu disiapkan guru untuk anak usia SMP antara lain adalah:

  • Pengenalan Gaya Belajar. Identifikasi gaya belajar siswa (visual, auditori, kinestetik) dan sesuaikan metode pembelajaran dengan preferensi mereka.
  • Varian Materi. Sajikan materi dengan berbagai bentuk, seperti teks, gambar, video, atau eksperimen. Ini memungkinkan siswa dengan preferensi belajar yang berbeda untuk tetap terlibat.
  • Aktivitas Berbeda. Rancang aktivitas yang beragam, seperti diskusi kelompok, eksperimen, presentasi, atau penulisan. Ini memungkinkan siswa mengeksplorasi materi dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
  • Penilaian Berbeda. Gunakan berbagai bentuk penilaian, seperti tes tertulis, proyek, atau portofolio. Ini memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.
  • Kolaborasi. Fasilitasi kolaborasi antara siswa. Mereka dapat saling belajar dan mendukung satu sama lain, terutama jika memiliki keahlian atau pemahaman yang berbeda.
  • Fleksibilitas. Berikan pilihan dalam tugas atau topik penelitian. Ini memungkinkan siswa memilih apa yang paling menarik bagi mereka.
  • Monitoring. Pantau perkembangan individu dan sesuaikan pendekatan jika diperlukan. Jangan lupa untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.

Lakukan Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik merupakan langkah penting dalam mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Dengan memahami preferensi belajar siswa, Guru dapat merancang asesmen yang sesuai dengan karakteristik mereka. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan asesmen diagnostik yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi:

  • Pahami kebutuhan, minat, tingkat kemampuan, dan gaya belajar individu siswa. Dengan memahami siswa secara individual, guru dapat merancang asesmen yang sesuai dengan karakteristik mereka.
  • Tetapkan tujuan pembelajaran yang jelas. Pastikan Guru memiliki tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat diukur. Tujuan ini harus sesuai dengan standar pembelajaran yang berlaku.
  • Variasi Jenis Asesmen. Gunakan berbagai jenis asesmen, seperti ujian tertulis, proyek, presentasi, atau portofolio. Variasi jenis asesmen memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pencapaian siswa.
  • Sesuaikan Tingkat Kesulitan. Pastikan tingkat kesulitan asesmen sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Siswa dengan tingkat kemampuan yang lebih rendah dapat menerima tugas yang lebih sederhana, sementara siswa yang lebih mahir diuji pada tingkat yang lebih tinggi.
  • Berikan Pilihan. Memberikan pilihan dalam asesmen adalah komponen penting dari pendekatan berdiferensiasi. Biarkan siswa memilih tugas atau topik yang sesuai dengan minat mereka.
  • Pantau dan Evaluasi Hasil Asesmen. Pantau perkembangan siswa dan sesuaikan pendekatan jika diperlukan. Berikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman mereka.
Demikian pembahasan pembelajaran berdeferensiasi pada mata pelajaran IPA untuk Generasi Z kategori SMP, semoga bisa memberikan inspirasi kepada bapak-ibu guru dalam memberikan layanan pembelajaran disekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Implementasi Pembiasaan Literasi Di SMP Negeri 13 Surakarta Untuk Meningkatkan Kualitas Masyarakat Pembelajar

Oleh: Fadlilah Nurul Fajri Handayani, S. Pd. (Mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Sebelas Maret) Ed...