Minggu, 21 Agustus 2022

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TPACK

Arrie Widhayani, M.Pd.
(Guru Bahasa Indonesia SMKN 3 Surakarta = Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022

Pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0 sebagai fenomena untuk menjawab kebutuhan revolusi industri saat ini. Dengan sistem dan kurikulum baru yang sesuai situasi dan zamannya membuat guru perlu adanya terobosan inovasi dengan memberdayakan teknologi dalam pembelajaran.  Pembelajaran berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) menjadi hal penting dilakukan dan diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini karena informasi dan teknologi menjadi dua hal penting untuk pembelajaran di abad 21 ini. Mengapa demikian? Karena pembelajaran abad 21 ini selalu terintegrasi dengan teknologi. Penerapan TPACK dalam pembelajaran menjadi solusi alternatif yang diperlukan guru dan siswa di era digitalisasi saat ini. Penerapan TPACK dalam pembelajaran mampu meningkatkan antusiasme belajar siswa karena relevan dengan perkembangan zaman siswa, contohnya siswa memaksimalkan gawai dalam pembelajaran sehingga pembalajaran dapat berjalan secara efektif dan efisiensi sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.

Sudah menjadi kebutuhan guru dan siswa memaksimalkan TPACK dalam pembelajaran. Guru melibatkan teknologi, pendagogik, dan konten pengetahuan dalam semua materi Bahasa Indonesia untuk meningkatkan semangat belajar dan hasil belajar yang maksimal. Ketiga komponen ini jika dipadupadankan dalam pembelajaran akan menjadi pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada siswa, tetapi membekali siswa akan kemutakhiran sehingga mereka cakap dan mahir pengetahuan maupun keterampilan.

Misalnya, materi penggunaan ejaan dan kata serapan kelas X  dibuktikan dengan memaksimalkan TPACK dalam pembelajaran, antusiasme belajar meningkat. Selain itu, pembelajran lebih terarah dan efektif. Sebagai contoh, guru memaksimalkan TPACk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berikut:

  • Guru menayangkan salindia kreatif dengan LCD/Proyketor.
  • Guru meminta siswa membuka sumber belajar berupa E book/ sumber belajar yang relevan dengan materi.
  • Guru menyediakan LKPD digital dan game online yang relevan dengan materi
  • Guru menggunakan media pembelajaran interaktif

Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009) memaparkan unsur TPACK dalam pembelajaran ada tujuh, yaitu Pendagogik Knowledge, Content Knowledge (CK), Technology Knowledge (TK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa dengan melibatkan tujuh unsur ini dalam pembelajaran, antusiasme belajar siswa tinggi dan hasil belajar siswa pun akan meningkat.

Unsur TPACK Dalam Pembelajaran 

1. Pendagogical knowledge (PK)

Pendagogical Knowledge terkait serangkaian proses yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran. Berisi pengetahuan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, misalnya metode mengajar, pengelolaan kelas, merencanakan pembelajaran, penilaian kegiatan siswa, dan sebagainya. Pada pembelajaran 

2. Content knowledge (CK)

Pendagogical Knowledge terkait serangkaian proses yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran. Content Knowledge  terkait dengan substansi materi yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran. Penguasaan materi seorang pendidik akan berpengaruh pada pemahaman peserta didik pada materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, Guru harus memahami dengan baik kedudukan Content Knowledge  dalam pembelajaran. 

3. Technology knowledge (TK)

Technology Knowledge  merupakan pengetahuan tentang pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran. Teknologi bisa dimanfaatkan dalam proses komunikasi, pengolahan data peserta didik, serta penunjang produktivitas guru. 

4. Pedagogical content knowledge (PCK)

PCK lebih fokus pada proses pembelajaran yang nantinya akan dipilih guru pada materi yang sedang diajarkan. PCK memuat pemilihan metode mengajar, rencana pembelajaran, sampai fasilitas pendukung pembelajaran. 

5. Technological Content Knowledge (TCK)

TCK merupakan pengetahuan tentang pengaruh teknologi pada suatu disiplin ilmu pengetahuan. Artinya, seberapa besar pengaruh teknologi pada perkembangan suatu disiplin ilmu pengetahuan.

6. Technological pedagogical knowledge (TPK)

TPK merupakan pengetahuan yang memuat hubungan antara teknologi dan proses pembelajaran. Melalui TPK inilah guru bisa memahami kelebihan serta kekurangan teknologi dalam pembelajaran untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi.

7. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

TPACK merupakan integrasi antara ketiga komponen, yaitu teknologi, pedagogik, dan konten pembelajaran. Di era serba teknologi seperti sekarang ini, guru dituntut untuk mahir dalam mengintegrasikan ketiganya. Terlebih lagi, sudah banyak bermunculan platform penunjang pembelajaran (e-learning), salah satunya Quipper Video.

TPACK dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Contoh TPACK dalam penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMK. Salah satu pembelajaran yang bisa memanfaatkan TPACK dalam modul ajar. Contoh TPACK dalam Bahasa Indonesia  “nilai dalam teks hikayat” adalah sebagai berikut.

  • Aspek  PK : guru menggunakan metode presentasi di kelas dan peserta didik  dibagi menjadi beberapa kelompok.
  • Aspek CK: guru memberikan penugasan pada setiap kelompok untuk menemukan  nilai dalam teks hikayat dan menganalisis nilai yang terkandung dalam bentuk Adobe Flash.
  • Aspek  TK:  peserta didik diminta untuk presentasi melalui laptop yang terhubung dengan layar proyektor

Mishra, P., & Koehler, M.J. (2006) memaparkan kelebihan dan kekurangan penerapan TPACK dalam pembelajaran abad 21 ini. Kelebihan dan kekurangan ini akan menjadi rambu-rambu guru memaksimalkan pembelajaran. 

Adapun kelebihan Pembelajaran Berbasis TPACK, sebagai berikut 

  • Meningkatkan pemahaman siswa melalui keterlibatan teknologi.
  • Meningkatkan keterampilan guru dalam mengolaborasikan teknologi dalam pembelajaran.
  • Peserta didik mendapatkan tantangan baru dalam proses belajarnya.
  • Konten pembelajaran yang rumit bisa disederhanakan dengan bantuan teknologi.
  • Bisa membantu guru dalam mencapai tujuan pengembangan kompetensi.

Selain itu, kekurangan Pembelajaran Berbasis TPACK 

  • Membutuhkan infrastruktur tambahan, berupa penyediaan perangkat teknologi.
  • Jika guru tidak bisa mengawasi peserta didiknya dengan cermat, teknologi rentan disalahgunakan.
  • Bagi peserta didik yang masih gagap teknologi, bisa tertinggal dengan temannya yang mahir teknologi.
  • Akses internet yang belum merata bisa meningkatkan kesenjangan kualitas pendidikan.
  • Jika guru belum begitu mahir menggunakan teknologi, maka waktu guru tersebut bisa tersita hanya untuk fokus pada pemahaman teknologinya.

Langkah-Langkah Pembelajaran TPACK

Adapun langkah-langkah pembelajaran TPACK dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Guru memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan memberi motivasi pada peserta didik.
  2. Guru memberikan informasi atau materi inti pembelajaran melalui slide power point agar peserta didik bisa lebih mudah memahaminya.
  3. Membentuk kelompok belajar melalui aplikasi perpesanan seperti Whatsapp.
  4. Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
  5. Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.

Dengan mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, antusiasme belajar siswa dan hasil belajar siswa meningkat. Penerapan TPACK dengan maksimal pembelajaran tidak sekedar memperoleh pengetahuan saja, tetapi mampu memotivasi siswa mengeksplorasi diri bahwa sumber belajar bukan hanya dari guru. Selain itu, pembelajaran akan lebih terarah dan tersistematis.

Referensi:

  • Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What Is Technological Pedagogical Content Knowledge? Contemporary Issues in Technology and Teacher Education (CITE Journal), 9(1), 60-70.
  • Mishra, P., & Koehler, M.J. (2006). Technological pedagogical content knowledge: A framework for integrating technology in teacher knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017-1054

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...