Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024
Keprihatinan saya akan Penilaian PISA 2022 untuk kualitas Pendidikan Indonesia menunjukkan masih rendahnya tingkat kemahiran matematika pada anak-anak usia 15 tahun hanya 18% siswa saja yang dapat memperoleh kemahiran matematika minimal level 2. Level 2 itu artinya siswa dapat menafsirkan dan mengenali, tanpa instruksi langsung, bagaimana situasi sederhana dapat direpresentasikan secara matematis. Itu artinya anak-anak usia 15 tahun rendah dalam keterampilan abad ke-21 yang meliputi kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan higher-order thinking skills(HOTS) lainnya masih belum tergarap secara memadai. Rendahnya tingkat keterampilan berpikir HOTS di kalangan siswa mencerminkan rendahnya kualitas pembelajaran yang dijalankan di sekolah-sekolah. Hal inilah yang menjadi dasar latar belakang penulis menerapkan pembelajaran Matematika yang realistik dengan mengintegrasikan Geogebra sebagai alat perbantuannya.