(Guru Sejarah SMAN 2 Wonogiri - Jawa Tengah)
Perjalanan kereta api dari Purwosari menuju keWonogiri dan berlanjut ke Baturetno suatu hal yang sangat menarik untuk kita simak dan pelajari sejarahnya karena jalur kereta ini merupakan salah satu jalur jalur kereta api yang berada di Pulau Jawa yang masih aktif walaupun secara ekonomi sekarang ini kurang bermanfaat jalur ini menghubungkan Stasiun Purwosari menuju Wonogiri. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju ini persaingan tranportasi semakin ketat dan kereta api jurusan Purwosari – Wonogiri kalah bersaing dengan tranportasi darat.
Sejak Zaman Penjajahan Belanda
Sejarah perkeretaapian di Wonogiri diawali dengan adanya pontensi alam yang berada di Wonogiri sampai dengan Baturetno dimana sepanjang daerah itu kaya akan batu gamping yang sangat berguna bagi pembangunan pada masa Kolonial Belanda. Bahan batu gamping merupakan bagian bahan penting untuk membangun benteng-benteng pertahanan dan pos-pos keamanan serta bangunan-bangunan lainnya. Utamanya untuk bahan bakar pabrik gula yang berada di daerah Solo Raya,
Untuk kepentingan itulah maka Penjajah Belanda mulai berencana membuat jalur kereta api Purwosari-Batureno untuk mepermudah tranportasi dengan biaya yang murah. Pembangunan rel kereta api ini dimulai pada tanggal 17 juni 1864.Mulai saat itulah kereta api mulai beroperasi untuk dimanfaatkan sebagai alat tranportasi untuk angkut hasil panen dari petani dan tranportasi manusia.
Fakta menarik dari perusahaan kereta Api milik Belanda adalah, perusahaan ini sudah berkeinginan untuk memiliki sebuah lokomotif uap sejak tiga tahun jalur beroperasi, yaitu tahun 1895. Hal ini disebabkan banyaknya kuda penarik lokomotif yang terjangkit penyakit pada tahun 1899. Akhirnya, pada tahun 1906, perusahaan perkereta apian resmi menandatangani kontrak kerja sama operasional dengan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) hingga pada 1 Mei 1908 perusahan kereta Api milik Belanda resmi mengumumkan telah selesai melakukan pergantian dari tenaga kuda menjadi lokomotif uap. Akibat dari pergantian mesin ini, perusahaan ini melakukan pembangunan jalur kereta api yang pada mulanya dari Halte Benteng Vesterburg menuju Stasiun Jebres dengan melewati Pasar Gede dan menyebrangi Sungai Pepe sampai Sukoharjo, Wonogiri dan Baturetno.
Konsesi baru akhirnya diterbitkan untuk perpanjangan jalur Solo–Wonogiri–Kakap, pada tanggal 9 Agustus 1920. Perpanjangannya diresmikan sejak tanggal 1 April 1922 ini semula tidak hanya menghubungkan Wonogiri dengan kota Solo namun juga mencapai Baturetno sejak 1 Oktober 1923. Berdasarkan surat SS No. 3639 tertanggal 8 Maret 1902, diwacanakan akan dibangun jalur kereta dari Stasiun Jetis menuju Stasiun Tugu (Trenggalek) menghubungkan jalur kereta api Ponorogo–Slahung dengan jalur kereta api Tulungagung–Tugu, serta dari Stasiun Badegan menuju Stasiun Baturetno menghubungkan jalur kereta api Ponorogo–Badegan dengan jalur kereta api Purwosari–Baturetno yang ditujukan untuk mendukung jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa dengan rute Yogyakarta–Wonogiri–Ponorogo–Trenggalek–Tulungagung. yang terwujud hanyalah Tulungagung–Tugu dan Ponorogo–Badegan, namun pada akhirnya rencana itu berhenti total karena Depresi Besar. Kedua jalur ini berakhir riwayatnya karena dibongkar romusa Jepang, dan jalur yang aktif hanyalah Purwosari–Baturetno.
Dinamika Setelah Kemerdekaan
Sejak 1 Mei 1978 lintas Wonogiri–Baturetno ditutup. Soekirlan, Kepala Humas PJKA Eksploitasi Tengah menyatakan bahwasanya jalur kereta api dari Wonogiri menuju Baturetno telah dinonaktifkan sehubungan dengan dimulainya pembangunan Bendung Gajah Mungkur di Wonogiri. Semasa aktifnya, selain mengangkut penumpang juga mengangkut batu gamping untuk memenuhi kebutuhan beberapa pabrik gula seperti Pabrik Gula Tasikmadu, Gondang Baru, Colomadu dan Mojo. Perjalanan kereta api terakhirnya sendiri berangkat dari Stasiun Baturetno pada 30 April 1978 pukul 12.20 WIB dan tiba di Stasiun Wonogiri pada pukul 13.22 WIB. Bisa dilihat betapa pentingnya jalur kereta Api yang menuju ke Baturetno itu sangat berpengaruh dan mampu menopang perekonomian masyarakat di Wonogiri.Seandainya jalur kereta Purwosari ke Baturetno itu di lestarikan dan dibangun diatas Waduk Gajah Mungkur itu merupakan suatu hal yang sangat menarik jadi salah satu ikon pariwisata di daerah Wonogiri hal ini tentu akan menambah pendapatan daerah yang luar biasa dari jalur pariwisata.
Jokowi Membangkitkan Jalur Kereta Api Solo-Wonogiri
Setelah sekian lama jalur kereta api tersebut tidak berfungsi Pada awal tahun 2007 Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Surakarta menggagas kembali untuk mengaktifkan jalur tersebut sebagai sarana pariwisata yang menyenangkan untuk keluarga. Hal ini didasari keyakinan membangun kembali sektor pariwisata melalui sarana transportasi kereta api Wonogiri Baturetno. Hal tersebut sudah tidak memungkinkan lagi kecuali jika pemerintah mau mengalokasikan anggaran yang besar membuat jembatan kereta api melintasi Waduk Gajah Mungkur. Dari berbagai kendala tersebut akhirnya Jokowi hanya mengaktifkan kembali jalur kereta api dari Solo menuju Wonogiri PP . Sebenarnya Pemerintah Kota Solo menggagas pengoperasian kereta berbahan bakar uap hanya sebagai angkutan wisata dalam kota dengan rute Stasiun Purwosari sampai Stasiun Sangkrah dengan nama kereta api Jaladara. Namun bukan hal yang mudah membuka jalur ini, masalah demi masalah muncul karena kereta ini melintasi jalur utama Kota Surakarta tepatnya di jalan Slamet Riyadi.
Pada bulan September 2009 dimulai perbaikan penggantian rel kereta api dimulai dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri hal ini dilakukan untuk memperpanjang jalur yang sebelumnya hanya dalam kota kemudian dilanjutkan sampai Wonogiri. Perbaikan meliputi penggantian rel kereta api yang semula menggunakan jenis R25 menjadi R42 dan bantalan kayu diganti menjadi bantalan beton, perbaikan jembatan di BH2, yakni Jembatan Bengawan Solo dan jembatan di BH60 yang berada di wilayah perbatasan Solo-Wonogiri, tepatnya di sekitar Pasar Nguter, Sukoharjo. Dengan adanya penggantian rel kereta tersebut, kereta api nantinya bisa dijalankan dengan kecepatan 60 km/jam dari sebelumnya hanya 30 km/jam. Penumpang dari Solo menuju Wonogiri, saat ini dilayani menggunakan KA Fedeer, dan masih menggunakan gerbong biasa sekarang sudah menggunakan KA Feeder yang menggunakan railbus . Perbaikan rel tersebut juga untuk kepentingan Pemerintah Kota Surakarta menjalankan Kereta Api Uap Jaladara atau sering disebut Sepur Kluthuk Jaladara mulai dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Wonogiri
Referensi:
- Wikipedia dan sumber lainnya.
Selamat Bu Yunita karya terbaik, sukses selalu ya
BalasHapusSemangaatt
BalasHapusMenginspirasi sekali..sukses selalu Bu yunita
BalasHapusLuar biasa bu yunita, Terima kasih atas pengetahuan dan inforamasinya, saya jadi tahu sejarah perkembangan kereta api solo dari zaman Belanda sampai pak jokowi
BalasHapusTerima kasih bu Yunita, tulisannya mengingatkan cerita orang tua dulu tentang adanya jalur kereta api Wonogiri-Baturetno.
BalasHapusTerima kasih sudah membagikan ilmu pada kami bu Yunita...
BalasHapusAkhirnya saya tau sejarah kreta api wonogiri, maklum pendatang dr kra
BalasHapusLuar biasa bu.yunita menambah wawasan dan menjadi bahan literasi yang menarik.
BalasHapusInformasi yg bermanfaat tentang sejarah perkeretaapian solo-wonogiri sampai dengan mengaktifkan perkeretaapian solo-wonogiri kembali masa walikota jokowi... Bermanfaat....Terima Kasih Bu Yunita...
BalasHapusArtikel yang sangat membuka wawasan 🫶🏻
BalasHapusSemangat bu yunita
BalasHapuskeren sekalii, sukses terus bu yunitaa!
BalasHapusInformasi yang bermanfaat, terimakasih Bu yunita
BalasHapusSemangatt bu nit...
BalasHapusSejarah alas kethu donk bu..
Wahhh keren sekaliii bu Yunita, informasinya sangat bermanfaat dan membuka wawasan sekali ❤️
BalasHapusWah keren sekali bu guru, informasi ini sangat membantu kami untuk menambah wawasan yang baru, Semangat bu Yunita♡
BalasHapusSemangat bu yunita!!n
BalasHapussemangat berkarya..
BalasHapusBagus sekali untuk peninggalan masa lalu yang banyak tidak diketahui oleh siswa jaman sekarang , semoga terbaik untuk karya nya sukses selalu gih bu 🙏🙏
BalasHapusSaya baru tau ternyata Wonogiri ada jalur kereta tambah ilmu nich... #fromgombongkebumen
BalasHapusBagus tulisannya, hanya lebih diperhatikan lagi penggunaan bahasa baku, penulisan kata depan, dan tanda baca. Semangat!
BalasHapusTerimakasih Bu Nunung atas kritik dan sarannya semoga ke depannya lebih baik lagi❤️🙏
HapusSaya belum lama ini naik kereta Batara Kresna Wonogiri Solo ,bu yunita. Setelah baca artikel ini makin tertarik dengan sejarah kereta api. Wah mantaaap informasinya bu
BalasHapusKarya yang menarik & menambah wawasan pembaca bu yunita ... terimakasih atas ilmu barunya ... ditunggu karya-karya selanjutnya 🙏
BalasHapusKita istilahnya tinggal menikmati bgmn sepak terjangnya orang2 terdahulu
BalasHapusInfo yg sangat dibutuhkan bagi pembelajaran kaum milenial ttg perkreta apian wonogiri
BalasHapusWao ternyata ada sejarah yang menarik didalamnya...terimakasih bu yunita memberikan cakrawala yang baru nih
BalasHapusSemangat ibuu, karya nya baguss
BalasHapusSuper ibu..moga dengan
BalasHapusDengan Sumber yg ibu sampaikan ,bisa menambah referensi bagi kami untuk belajar sejarah sesuai tema Kereta Api di Indonesia
Maksih kak yang jauh disana sukses jg ya
Hapussemangat bu yunita ,karyanya sangat menginspirasi
BalasHapusdari membaca informasi tersebut saya menjadi tahu tentang perkembangan kereta api solo - wonogiri dari zaman belanda sampai zaman jokowi
BalasHapusternyata jokowi membangkitkan jalur kereta api solo - wonogiri sebagai sarana pariwisata yang menyenangkan bagi keluarga
informasi yang sangat bermanfaat menambah wawasan baru dan menjadi bahan literasi yang sangat menarik
Sangat mengedukasi sekali ,sempat tidak menyangka bahwa dahulu jalur kereta dari wonogiri sempat sampai baturetno
BalasHapusjaya
BalasHapusKEREN BUU
BalasHapusMumtaz👍
BalasHapusSemangat dan terus berkarya Bu Yunita...sukses selalu
BalasHapuswahhh, keren sekali bu yunita. karyanya menambah wawasan dan sangat menarik😍
BalasHapusMumtaz 👍
BalasHapusDengan Sumber yang mbak Yunita sampaikan ,bisa menambah referensi bagi saya untuk belajar sejarah sesuai tema Kereta Api di Indonesia.Luar Biasa
BalasHapusSejarah yg sangat bagus untuk di ulas, semangat bu
BalasHapusSri mulyatmini , mantap sekali ,dan mudah di pahami ,tentang per kereta api an jaman dahulu di wonogiri ,sangat mengedukasi sekali😄
BalasHapusFarhat, sejarah yang ibu sampaikan sangat menambah wawasan baru khususnya tentang perkeretaapian, sukses terus buu
BalasHapussemangat moms terimakasih saya jdi paham sejarah kereta api yg tiap hari lewat di rumah sy
BalasHapusTrimakasih mbk Yunita, jadi tau sejarah perkeretaapian Solo-Wonogiri. Luar biasa! Mantab!
BalasHapusBisa menjadi cakrawala baru tntng sejarah perkereta apian kita......edukatif n kerennn bingitt....jaya sllu jasmerah...
BalasHapusSemoga artikel ini semakin menambah pengetahuan kita semua Bund,, semangat lanjutkan berkarya, sukses utk Bunda Yunita,,
BalasHapusSemangat dan sukses slalu bu yunita
BalasHapusdulu pas kecil sering main di stasiun pasar nguter buu, dulu pas saya kecil ngga ada kereta penumpang yang lewat hanya ada kereta untuk muatan pertanian stasiun juga tidak di fungsikan tapi kembali hadir lagi saat saya sd sampai sekarang ini
BalasHapusMantab seperti smanda
BalasHapusMantab mbk Yunita, menambah wawasan ttg jalur kereta api Solo-Wonogiri. Tetap semangat slalu ya!
BalasHapusKerenn buu, menambah informasi kita. Semangat dan sukses selalu bu yunita
BalasHapusselamat bu Yunita...sangat mengedukasi...
BalasHapusSangatt bagus karya nya bu yunita,semangat dan semoga sukses terus ya bu yunita😍
BalasHapusBagus sekali tulisannya.bisa memberi informasi mengenai sejarah transportasi (kereta). Sangat bermanfaat
BalasHapusBagus sekali bu Yunita 😃
BalasHapusBagus sekali Bu Yunita.
BalasHapusBisa membantu menjelaskan mengenai sejarah transportasi terutama kereta di Indonesia
Terimakasih Bu Yun... artikelnya sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui sejarah tentang Kereta Api Solo - Wonogiri. Tetap semangat berkarya ya Bu Yunitaa💗
BalasHapusInformatif sekali Bu Yunita terimakasih atas ilmunya.
BalasHapusSukses ya bu guru, semangat trs dlm berkarya 👍
BalasHapusSangat menarik dan bermanfaat ilmunya, akhirnya saya tahu sejarah kereta api solo wonogiri. Terimakasih dan Sukses terus bu Yunita 😊
BalasHapusWah informatif sekali. Terimakasih atas ilmunya. Sukses selalu
BalasHapusSuses mbak 💪💪 Aliffff
BalasHapusSkrg aku tau sejarahnya.
BalasHapusBagus sekali untuk peninggalan masa lalu yang banyak tidak diketahui oleh siswa di jaman sekarang, semoga terbaik untuk karyanya sukses selalu gih bu 🙏🙏
BalasHapusKeren bu Yunita, terimakasih ilmunya sangat bermanfaat. Di tunggu ilmu yang lainnya.
BalasHapusCerita itu aku dpt dari orang tua..naah sekarang baca sendiri ttg cerita kerata api jurusan solo-wonogiri-batu....misal jalur wonogiri batu dibuat lagi dan dibuat diatas air waduk gajah mungkur keren pastinya
BalasHapusSangat menarik bu👍
BalasHapusMakasih ilmunya Bu Yunita
BalasHapusBu guru sejarah cantik satu ini memang luar biasa, terima kasih pengetahuan sejarahnya bu Yunita
BalasHapusMakasih sista love sakkebon
HapusWah, ilmu yang menarik sekali. Wawasan saya jadi semakin luas. Terima kasih sudah berbagi ilmunya, Bu Yunita
BalasHapusInfo yang menarik. Jarang ada yg tau dan mau mengungkap sejarah seperti ini. Semangat terus bu...
BalasHapusSemangat jg pak
HapusYes keren, tulisan yang dibangun Bu Yunita sebagai informasi sejarah dan juga menjadi inspirasi bagi pembacanya. Teruslah menulis dan ditunggu selalu karya lainnya. Semangat selalu Bu Yun
BalasHapusTerimakasih informasi perkereta apiannya khususnya jalur solo wonogiri batu jadi tau aslinya yg sebelumnya dari cerita orang tua ..Trs berkarya bu....
BalasHapusSukses selalu Bu Yunita, ditunggu karya2 selanjutnya....
BalasHapusmasyaallah saya sama sekali belum pernah membaca informasi, terimakasih ibuk yunita atas informasi dan wawasan yang diberii, semoga selalu menyebarkan ilmu yang bermanfaat seperti ini lagi bukk...
BalasHapusSelamat Bu Yunita, mampu menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat, jadi tahu sejarahnya.. semangat dan lanjutkan untuk berkarya Bu yunita
BalasHapusSemangat berkarya dan mengeksplor sejarah terkhusus utk kabupaten wonogiri...sukses selalu bu Yunita
BalasHapusWah informasi yang sangat bermanfaat bu yunita
BalasHapusJadi teringat masa kecil pas jam 18.00 wib selalu menunggu kereta api jurusan wonogiri - baturetno tepat di samping kiri rumah kami.Saya rindu dengan suara klakson kereta api tsb tiap sore bersama teman teman .
BalasHapusSangat bagus karyanya Bu Yunita..
BalasHapusSukses buat penjenengan
Selamat bu yunita.
BalasHapusMengingatkan sejarah kereta api di wonogiri
Mengingatkan saya dulu kalo pulang sekolah,jln kaki meniti rel ,waktu smp belum ada angkuta,naik bis takut.
Semangat sukses selalu
Mantab Bu....semoga suatu saat nanti stasiun Baturetno bisa digunakan lagi, bisa keliling Wonogiri naik kereta api
BalasHapusUmiarti
BalasHapusSelamat bu yunita.
Mengingatkan sejarah kereta api di wonogiri
Mengingatkan saya dulu kalo pulang sekolah,jln kaki meniti rel ,waktu smp belum ada angkuta,naik bis takut.
Semangat sukses selalu
Bagus buuu, luar biasa 👍
BalasHapusKoncoku SMP, mbiyen pinter nulis.. Aku sing gawene moco trus tak tulis genti..
BalasHapusWaah menarik nih. Terimakasih untuk ilmunya bu Yunita :))
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSuka sukaaaaaaa,
BalasHapusNambah info dunia per KA an, Sukses Bu Guruuuu, ditunggu yang lainnyooooo
Keren sipp tenan
BalasHapusalhmdlillaah....nostalgi,ingat waktu kecil ke rmh simbah, timurnya dilewati jalur KA Solo Batu.....skrg puny rmh jg nilas simbah, timurnya dilewati jalur Betara Kresna. siklus sejarah selalu terjadi.....jasmerah
BalasHapusIp Bu....mengungkap sisi2 Wonogiri, kabupaten luas yang kaya SDA, kaya SDM, jg kaya akan sejarah....trs berkarya Bu
HapusTernyata kereta api melalui sejarah yang panjang juga ya...
BalasHapusBener kak semua ada masa ceritanya dimasa lalu yang gak boleh kita lupakan
HapusLuar biasa,,,, sejarah memang luar biasa!!!!!
BalasHapusJasmerah
HapusTulisan yang bagus. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah kereta api yang ada di wonogiri-solo
BalasHapusTerimakasih pak alex
HapusMantap tambah wawasan bu
BalasHapusTerus semangat Berkarya Nitaa...Luar Biasaa!!!
BalasHapusLuar biasa Bu Yunita. Sangat menginspirasi dan bisa mengetahui peninggalan masa lalu yang tidak diketahui oleh siswa jaman sekarang. Karya terbaik, sukses selalu gih bu 🙏
BalasHapusAamiin
HapusTerus Semangat Berkarya Nitaaaa..
BalasHapusKarya yg LUAR BIASAA..!
Mbak Nita makasih
HapusJadi pingin naik kereta api abis baca sejarahnya..
BalasHapusYa, spt bu Nunung, perhatikan ejaannya!
BalasHapusSiap terimakasih masukan nya kak semoga kedepannya saya lebih teliti lagi❤️
HapusHebat Bu Yunita, semangat berkarya untuk bangsa agar sejarah tak dilupakan 👍💪
BalasHapusSiap pak yoga
Hapussangat bermanfaat sekali ibuu kerenn💪
BalasHapusSelamat dan sukses Bu Yunita
BalasHapusTerimakasih atas karyanya bisa menambah wawasan perkereta apian
Mantab
BalasHapusArtikel menambah wawasan
BalasHapusSangat inspirarif dan membuka mata.... dari sekedar cerita orang2 tua dulu, sekarang jadi paham detail dan history nya....lanjut terus bu Nita ...good job
BalasHapusWah terimakasih bu informasinya sangat bermanfaat, sukses selalu bu yunita☺
BalasHapusSemangat bu..terima ksh sudah berbagi ilmu nya
BalasHapusInformasi yang sangat bermanfaat bu yunita
BalasHapusDari dulu tertarik dg perkeretaapian. Rasanya kayak wisata ke masa lalu gitu. Makasih bu Yunita udah nambah wawasan sy.
BalasHapusWahh..jadi tau sejarah kereta api..informasinya bermanfaat..terimakasih.🙏🏻
BalasHapusterimakasih banyak atas informasinya bu yunita, sangat bermanfaat. kerenn
BalasHapusTerimakasih bu Yunita, sangat bermanfaat sekali, Akhirnya jadi tahu bagaimana sejarah perkereta apian di wonogiri.
BalasHapusKeren, sangat menginspirasi utk menulis
BalasHapusterimakasih bu yunita sangat menginspirasi sekalii dan menambah wawasan🖤
BalasHapus