Rabu, 16 November 2022

Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi dengan Metode River of Live

Oleh: Asih Wulandari, S. Pd.
(Guru Bahasa Indonesia SMKN 5 Surakarta - Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 3 No. 1 September - Desember 2022

Menulis teks ekposisi merupakan keterampilan menulis yang mesti dikuasai oleh siswa SMK. Hal ini tertuang dalam Kompetensi Dasar (3.3) yang di dalamnya terdapat kegiatan menganalisis struktur isi ( permasalahan, argumen, pengetahuian dan rekondasi ) kebahasaan.  Teks eksposisi yang didengat atau dibaca. Juga termuat dalam Kompetensi Dasar (3.4)  mengenai permasalahan argumen, pengetahuan dan rekomendasi ) teks eksposisi secara lisan dan tertulis (silabus, 2017). Teks eksposisi perlu dipelajari dan dikuasai siswa karena teks eksposisi bertujuan untuk memperkaya pengetahuan para pembaca melalui sebuah fakta tanpa mempengaruhi pembacanya. Teks eksposisi hanya berfokus pada gagasan atau usulan penulisnya mengenai suatu peristiwa. (Purnomo, 2015).

Materi menulis teks eksposisi sebenarnya sudah diajarkan kepada siswa sejak SMP dan diulangin lagi pada Sekolah Menengah namun masih banyak temuan siswa yang belum faham cara untuk menulis teks eksposisi. Banyak faktor yang menyebabkan siswa tidak memahami cara menulis teks eksposisi, seperti minimnya bahan ajar, sulitnya menentukan gagasan utama, sulitnya menentukan permasalahan, menentukan argumen dan penegasan ulang, sulit mengembangkan kerangka menjadi teks eksposisi, contoh di buku yang tidak konstekstual, belum memahami stuktur teks eksposis ( Noprani & Pebrianti, 2019)

Sulitnya siswa dalam memahami teks eksposisi ini ternyata bisa diatasi dengan adanya tehnik “River of Live” pada pengerjaan projek pada kurikulum merdeka belajar. Tehnik “River of Live”adalah suatu tehnik visual yang dimanfaatkan untuk membuat sisa bisa menceritakan masa lalu, masa sekarang dan masa depan.  Pada “river of live” siswa diajak untuk menggambarkan dirinya ibarat sungai yang berawal dari sebuah mata air kecil yang melewati berbagai rintangan, hambatan atau kejutan-kejutan yang ada dalam hidup. Dalam membuat “River of Live”tidak diperlukan  keahlian di bidang seni yang mempuni, karena sungai yang dibuat adalah reperentasi perjalanan hidup siswa. Secara tidak langsung dapat membuat siswa terbuka dan memahami dirinya sendiri dengan lebih baik. Setelah siswa membuat “River of Live”,siswa diminta untuk menjelaskan isi dari “River of Live” dengan bahasanya sendiri.  

Saat siswa diminta untuk menuangkan cerita “River of Live” ke dalam teks eksposisi, siswa dengan mudah dapat menentukan tema, permasalahan yang dihadapi, pesan yang ingin disampaikan. Tehnik ini juga bisa dijadikan bahan ajar yang inovatif untuk mengajarkan siswa banyak  hal, tidak hanya materi teks eksposisi. Setelah siswa membuat teks eksposisi yang berdasakan gambaran yang mereka buat, para siswa bisa menganalisis teks eksposisi dengan mudah karena mereka senang dengan kegiatan menggambar dan menceritakan kisah mereka .

Referensi

  • Purnomo, Pajar & Subyantoro, Ida Zulaha. 2015.Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Teks Eksposisi Bermuatan Nilai-Nilai Sosial Untuk Siswa SMP. Seloka ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4(2).Semarang.
  • Noprianai, Henny & Pebrianti, Ike. 2019. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X Melalui Penggunaan Bahan Ajar Hasil Pengembangan. Jurnal Bindo Sastra 3 (2) (2019): 92-97
  • Modul P5BK. TEMA KEBEKERJAAN, BANGUN IMPIAN, BEKALI DIRI DAN KENALI DUNIA KERJA diunduh https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/535379-1674104002.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...