Jumat, 28 Oktober 2022

Google Workspace for Education sebagai Media Pembelajaran Generasi Digital-Native (Gen Z)

Edisi: Vol. 3 No. 1 September - Desember 2022

Oleh: Agustina Budiarti, S. Kom.
(SMA Negeri 1 Sukoharjo - Jawa Tengah)

Terdapat berbagai teori tentang syarat keberhasilan belajar, salah satunya menurut Suprijono (2014) yaitu belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar, dan repetisi, yaitu dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa. Terdapat beberapa prinsip belajar. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku. Kedua, belajar merupakan proses, dan yang terakhir belajar merupakan bentuk pengalaman. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar merupakan suatu pedoman yang digunakan oleh guru dan siswa sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat meningkatkan dan memperoleh hasil yang optimal jika menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran harus didukung dengan sarana yang menyesuaikan zaman dan generasinya. Diera sekarang ini, pelajar tergolong pada Generasi Z, mereka adalah Generasi Digital-Native yang hidup dengan teknologi internet (Jean Twenge - Psikolog Amerika).

Pandemi Covid-19 mengubah dunia pendidikan

Ketika pandemi Covid-19 melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, banyak terjadi perubahan dalam berbagai bidang, salah satu yang terdampak adalah dunia pendidikan. Konsep pembelajaran rutin di dalam kelas klasikal berubah menjadi konsep merdeka belajar. Dalam merdeka belajar terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan cara terbaik dalam proses pembelajaran. Konsepnya, anak-anak bisa menggunakan metode belajar paling cocok. Kemerdekaan juga menjadi milik guru. Mereka dapat menentukan cara mengajar hingga memilih komponen kurikulum yang terbaik untuk anak didik.

Salah satu hal yang tampak nyata yaitu proses kegiatan belajar mengajar yang awalnya dilaksanakan secara tatap muka, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online atau daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.  Kenyataan tersebut 'memaksa' guru sebagai pengajar dan siswa sebagai peserta didik untuk menguasai teknologi demi kelancaran proses kegiatan belajar mengajar, agar transfer ilmu pengetahuan bisa tetap berlangsung. Walaupun sekarang sudah pembelajaran tatap muka tetapi penggunaan aplikasi pembelajaran daring (dalam jaringan)  masih digunakan.

Teknologi mempermudah pembelajaran

Teknologi dapat membantu guru mengajar dengan membuat pelajaran menjadi lebih menarik, membuat referensi hebat yang lebih mudah diakses oleh siswa, dan tentu saja menghemat waktu. Guru dapat dengan mudah membuat presentasi baru dan membagikannya kepada siswa atau dengan pengajar di seluruh dunia.

Dalam google workspace for education ini terdapat beberapa tips terbaik untuk persiapan mengajar menggunakan teknologi. Mulai dari memersiapkan diri untuk mengajar menggunakan teknologi, memulai dari hal yang kecil, melakukan setiap hari, bekerja bersama pengajar lain, dan memraktekkan secara online atau daring.

Sarana pendidikan yang lengkap di Google Workspace for Education

Google Workspace for Education adalah kumpulan alat yang membantu guru menyelesaikan tugas. Guru  dapat menulis laporan, membuat presentasi, membuat kuis, merencanakan pelajaran, menilai tugas, dan banyak lagi. Google Workspace membantu pengajar mengajar dan siswa belajar. Google Workspace digunakan oleh jutaan pengajar dan siswa di seluruh dunia. Google Workspace dirancang untuk kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Pada pelatihan ini, guru dikenalkan dengan berbagai alat-alat utama di Google Workspace seperti Google Classroom, Slide, Dokumen, Formulir, dan lainnya.

Google Workspace akan membantu pemakai memperkuat kerahasiaan data mereka serta menangani berbagai kebutuhan akan kedaulatan dan kepatuhan data. Fitur ini juga akan memperkuat keamanan rapat, yang akan dihadirkan di Google Meet dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, sejumlah penyempurnaan keamanan untuk Google Drive juga akan diluncurkan, seperti aturan kepercayaan untuk Drive yang membantu mengontrol bagaimana file dapat dibagikan di dalam dan di luar organisasi Anda; label Drive yang mengklasifikasikan file serta menerapkan kontrol berdasarkan tingkat sensitivitasnya; dan perlindungan phishing serta malware yang disempurnakan untuk membantu mengamankan dari ancaman orang dalam dan mencegah kesalahan pengguna. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...