Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022
'Tak kenal maka tak sayang' adalah pepatah yang sering kita dengar. Mengenalkan diri dan berkenalan dengan sebanyak-banyaknya orang adalah sesuatu yang baik, Dengan memiliki hubungan perkenalan dengan orang banyak akan mempermudah dalam segala hal termasuk karir dimasa datang. Namun, ada pula satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk keberhasilan karir belajar maupun bekerja dimasa mendatang yaitu kemampuan untuk mengenali potensi diri sendiri, salah satu caranya adalah menggunalan teknik analisa SWOT.
Apa itu SWOT?
Analisa SWOT pertama kali dicetuskan oleh Albert Humphrey pada tahun 1960an. Tujuan dari instrumen untuk mengenal diri sendiri ini awalnya adalah untuk mengevaluasi posisi strategis seorang individu di dalam organisasi. Misalnya saja, bagaimana kelebihan yang dimiliki seseorang bisa dimaksimalkan untuk membawa organisasi menjadi lebih baik lagi. Cara melakukannya adalah dengan melihat faktor internal dan juga eksternal yang ada. Ini sesuai dengan akronim dari SWOT sendiri yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Seiring berjalannya waktu, analisa SWOT ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan organisasi tapi juga bisa digunakan sebagai instrumen evaluasi diri sendiri agar kita mampu mengenal potensi diri lebih baik lagi termasuk untuk memilih jurusan dalam rangka melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Bagaimana caranya melakukan analisa SWOT?
Terkadang kita merasa kebingungan dan tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan tentang diri kita sendiri seperti 'apa yang menjadi kekuatan dan kelemahanmu?” atau 'coba ceritakan tentang diri mu'? Kebingungan itu bisa terjadi karena kita belum mengenali diri sendiri dengan baik. Padahal dengan mengenal diri, kita dapat memetakan potensi diri terhadap kekuatan atau nilai tambah (value) diri sendiri termasuk untuk keperluan memilih jurusan ke perguruan tinggi setelah lulus SMA.
Analisa SWOT memiliki instrumen dua kategori yaitu internal dan juga eksternal. Instrumen internal adalah sumber untuk mengidentifikasi apa yang jadi kekuatan dan kelemahan yang pada dasarnya melekat dalam diri. instrumen internal ini adalah strength dan weakness. Sedangkan instrumen eksternal adalah identifikasi kesempatan dan ancaman yang umumnya berasal dari luar diri yaitu opportunity dan threat. Berikut ini penjelasannya:
a) Strength (Kekuatan)
Strength atau potensi kekuatan diri sendiri menganalisa apa yang menjadi kekuatan utama melalui kelebihan dan hal positif yang ada pada diri kita sendiri. Untuk mengetahui kekuatan diri kita bisa menilai kelebihan yang selama ini anda miliki. Kekuatan diri bisa berupa hard skill dan soft skill yang menonjol dari diri sendiri, pengalaman, pengetahuan, hobi, serta good personality. Untuk menggali potensi kekuatan diri mungkin bisa dicoba dengan jawab pertanyaan berikut ini :
- Apa bakat yang anda miliki?
- Apa yang membuat anda berbeda dari orang lain?
- Talenta atau skill apa yang anda kuasai?
- Bagaimana pandangan orang tentang kekuatan anda?
Misalnya dalam hard skill (potensi diri yang diasah melalui pendidikan formal), kita merasa sangat mudah mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan berhitung maka kemampuan berhitung adalah kelebihan kita. Karir studi keperguruan tinggi yang cocok adalah dengan mengembangkannya dalam bidang accounting. Dalam soft skill (potensi kecerdasan sosial), kita merasa punya kemampuan dalam bernegosiasi atau mempengaruhi orang lain maka kita bisa mengembangkan karir itu untuk menjadi seorang sales handal.
b) Weakness (Kelemahan)
Selain melihat apa yang menjadi kekuatan dalam diri, penting juga untuk mengetahui apa yang menjadi kelemahan dalam diri kita. Untuk mengetahuinya, kita perlu berkaca apa yang selama ini menjadi kekurangan diri kita. Dalam hard skill misalnya kita merasa sangat lemah dalam hitung-menghitung. maka itulah kelemahan diri kita. Selain itu misalnya kita merasa selalu gugup ketika harus berbicara di depan banyak orang, maka itulah kelemahan kita dalam soft skill. Untuk menggali kelemahan diri kita, bisa dengan mencoba menjawab pertanyaan berikut ini:
- Kebiasaan buruk apa yang sering dilakukan saat mengerjakan sesuatu?
- Apa yang membuatmu bisa merasa down?
- Hal apa yang ditakuti atau selalu dihindari?
- Bagaimana pandangan orang tentang kelemahanmu?
c) Opportunity (Peluang)
Opportunity adalah menganalisa apa yang bisa menjadi kesempatan atau peluang di luar diri yang bisa membuat kita berkembang. Kesempatan bisa berupa apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri kita. Misalnya kita mengtahui bahwa kelemahan diri kita adalah tidak bisa berbicara di depan banyak orang, lalu kita bisa mengikuti kelas atau pelatihan untuk mengatasi kelemahan tersebut sehingga kita tidak lagi merasa gugup saat berbicara didepan orang. Untuk menemukan apa yang menjadi opportunity diri sendiri maka bisa dicoba dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Coba lihat kekuatan diri dan bertanyalah pada diri sendiri, apakah kekuatan itu bisa jadi peluang dalam karir?
- Bagaimana dengan kelemahan diri, apakah ada peluang untuk memperbaikinya?
- Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan skill anda?
- Apa yang bisa kita berikan ke orang lain dengan skill yang kita miliki?
- Pekerjaan apa yang tersedia dengan skill yang kita miliki?
- Fakultas apa yang paling cocok dengan skill yang kita miliki?
d) Threat (ancaman)
Seperti halnya opportunity, threat juga menyangkut bagian dari luar diri yang dapat menghambat diri untuk berkembang. Ancaman banyak berkaitan dengan kelemahan yang kita miliki. Misalnya saja kita memiliki kelemahan dalam berbahasa Inggris, maka bila tidak berusaha untuk mempelajarinya maka akan berakibat bisa tertinggal dari kandidat lainnya karena bagaimanapun skill ini sangat penting. Bila merasa sulit menemukan apa yang menjadi threat pada diri kita cobalah menjawab pertanyaan berikut ini:
- Apa kelemahanmu yang bisa menghalangi perkembangan skill?
- Adakah bahaya dari luar yang menghambat tujuan kuliah?
- Seperti apakah persaingan perkuliahan sekarang?
- Apa perubahan kebijakan seleksi masuk PTN yang terjadi saat ini?
Hasil analisa SWOT untuk atur strategi
Setelah keempat elemen dari analisis SWOT sudah anda susun, selanjutnya kita bisa menggabungkan dua kategori untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan kepribadian dan lingkungan diri atau tidak. Misalnya dari kekuatan yang kita miliki itu bisa jadi peluang. Atau pada akhirnya kita menyadari apa yang menjadi kelemahan kita, kita bisa mencari cara untuk memperbaikinya.
Setelah melakukan analisia kelebihan dan kekurangan diri menggunakan tabel Analsis SWOT alu cobalah untuk melakukan diskusi dengan teman-teman, diskusi ini bermanfaat untuk menggali potensi diri dan dapat menjadikan kekuatan (Strenght) dan Peluang (Opportunity) sehingga menjadikan diri kita lebih semangat untuk merencanakan karir pendidikan diperguruan tinggi.
Jika analisa SWOT selesai, maka hasilnya bisa digunakan untuk merencanakan strategi nyata. Kemampuan berstrategi memang perlu untuk dilatih. Selain itu kita harus memiliki keyakinan dan semangat dalam melakukan perencanaan karir pendidikan diperguruan tinggi sehingga pemilihan fakultas yang ditentukan adalah tepat sesuai dengan potensi diri yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar