Senin, 18 April 2022

Fungsi Memahami Imajinasi Remaja Bagi Guru BK

Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022

Oleh : Ambang Wibana, S. Psi., M. Si.
(Guru BK SMA BATIK I Kota Surakarta Jawa Tengah)

Seorang guru BK jika kita bandingkan dengan guru mata pelajaran secara tugas dan kewenangan hampir sama.Keduanya mempunyai peran sentral untuk mendidik siswa. Namun jika dilihat dari ranah yang dihadapi, banyak sisi lain yang unik pada guru BK. Bagaimana tidak,situasi yang dihadpi sebagian besar pada ranah yang tidak kasat indra. Permasalahan rasa,suasana hati,cita-cita yang kesemuanya itu tidak hanya bisa dijangkau dengan ilmu pasti. Terkadang Seorang guru BK harus mengerahkan daya upaya dari berbagai sisi untuk menangani permasalahan siswa. Salah satunya dan itu bisa dipastikan akan memunculkan imajinasi guru untuk membentuk atau mempersiapkan konsep menangani permasalahan siswa.

Secara umum definisi atau pengertian imajinasi adalah daya pikir membentuk gambaran tentang sesuatu yang tidak ada pada indra yang didapat dari kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum maupun gambaran yang mampu dihasilkan sekalipun tidak pernah sepenuhnya dirasakan dalam kenyataan sebelumnya. Terkadang, memori juga disebut dengan imajinasi reproduksi sebab di dalamnya terdapat isi pengalaman dari masa lalu yang diproduksi dalam bentuk serta urutan yang sama. Contohnya, anda mempersepsikan sebuah taman dengan banyak jenis bunga serta tanaman yang tersusun dengan urutan tertentu.

Dari definisi tersebut sangat dimungkinkan jika kegiatan berimajinasi merupakan salah satu jalan pilihan yang dilakukan dan tidak ada perintah dari pilihan pemecahan masalah, karena hal itu muncul secara tiba-tiba. Recording pengalaman diri sendiri maupun orang lain sebagai angan-angan pembanding untuk mencarikan jalan keluar permasalahan siswa. Sebagai contoh ketika seseorang kita imajinasikan sebuah rumah,maka kita akan mengimajinasikan rumah yang indah,kuat,nyaman dan sejuk.Artinya jika ingin menjadi orang yang berkualitas kita tidak punya pilihan lain kecuali membuat pondasi yang kokoh. Contoh lain, saya pernah putus dengan pacar di masa SMA ada banyak kemungkinan untuk penyelesaian masalah tersebut. Pengalaman saya yaitu dengan mencari pengganti. Apakah menjadi jalan keluar imajinasi saya tersebut bagi siswa yang mempunyai masalah putus dengan pacar. Tidak ada jeleknya namun kita tidak boleh terlalu yakin karena remaja masih banyak imajinasinya daripada fakta yang kasat indra.

Seberapa kegunaan pengetahuan tentang daya imajinasi bagi guru BK hal ini tergantung pada strategi dari guru itu seberapa serius menangani permasalahan siswa. Untuk itu mari kita coba untuk sedikit mengulas mengenahi apa itu imajinasi.

Fungsi Imajinasi

Imajinasi memiliki beberapa peran atau fungsi pada manusia, seperti:

  • Kenikmatan, Memberikan kesenangan untuk seseorang dengan cara mengingat masa lalu yang sangat menyenangkan dan membayangkan dirinya menikmati imajinasi tersebut.
  • Simpati,Kemampuan berbagi perasaan dan emosi orang lain tergantung dari kemampuan untuk menempatkan diri di posisi orang lain yang melibatkan imajinasi.
  • Pekerjaan Kreatif, Membuat adegan menarik, menciptakan mesin dan lainnya yang tergantung dari imajinasi kreatif.

Sifat Imajinasi

Sifat dari imajinasi sendiri terdiri dari dua bentuk yakni imajinasi konstruktif dan produktif. Ini merupakan pengaturan ulang dari pengalaman masa lalu menjadi pola yang baru. Sifat ini tidak membuat elemen atau bahan gambar namun mereproduksi elemen pengalaman masa lalu serta membentuknya menjadi sebuah kombinasi yang baru. Imajinasi bukan reproduksi yang tepat dari pengalaman di masa lalu. Isi dari pengalaman masa lalu akan diproduksi dan digabungkan menjadi bentuk yang baru. Contohnya anda pernah memikirkan mawar serta warna biru namun tidak untuk mawar biru. Akan tetapi anda bisa memproduksi gambar mawar serta gambar warna biru kemudian digabungkan menjadi mawar biru

Macam Jenis Imajinasi

Imajinasi dibagi menjadi 8 jenis yakni imajinasi pasif, imajinasi aktif, imajinasi reseptif dan beberapa jenis imajinasi lainnya.

1. Imajinasi Pasif

Pikiran tidak sepenuhnya pasif di segala situasi karena sebagian aktif pada saat kita sedang sadar. Pada imajinasi pasif, pikiran relatif pasif dan tidak berusaha untuk membuat gambar. Gambat nantinya akan muncul dari disi sendiri ke pikiran kemudian dikombinasikan secara otomatis dari kekuatan sugestif.Ini merupakan permainan imajinasi yang bisa dikatakan mudah. Pada saat anda ada dalam suasana hati yang tidak baik kemudian membayangkan sedang membangun istana di udara atau bayangan lainnya, maka imajinasi anda akan berjenis pasif.

2. Imajinasi Aktif

Pada imajinasi aktif, pikiran akan berusaha untuk membuat sebuah gambar seingga bisa menerima konten dari pengalaman di masa lalu kemudian menggabungkannya ke sebuah pola yang baru. Namun gambar tidak secara otomatis akan dikombinasikan oleh kekuatan sugestif. Kombinasi gambar akan dipengaruhi dengan keinginan. Pikiran secara aktif nantinya bisa memilih bahan tertentu dan membangun citra yang baru.

3. Imajinasi Reseptif

Pada imajinasi reseptif, pikiran akan berusaha untuk menggambar adegan yang ingin dibuat. Bahan imajinasi serta urutan kombinasinya akan disarankan untuk pikiran dari luar. Contohnya ketika anda membaca drama, novel, pusi, perjalanan geografi dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan jika imajinasi reseptif adalah ketika anda menerima gambar dari luar.

4. Imajinasi Kreatif

Pada imajinasi kreatif, pikiran akan membuat situasi imajiner yang menghasilkan gambar baru dari bahan yang diterima dari dalam diri kemudian mengaturnya menjadi urutan yang baru. Contohnya seorang insinyur yang membangun rencana sebuah bangunan, maka ia mempunyai imajinasi kreatif.

5. Imajinasi Intelektual.

Imajinasi intelektual melayani tujuan pengetahuan yang biasa disebut juga dengan imajinasi kognitif. Sedangkan imajinasi yang terlibat dalam konstruksi intelektual dinamakan dengan imajinasi intellective. Pada saat newton menemukan hipotesis gravitasi ketika menjelaskan jatuhnya tubuh ke bumi dengan satu sentuhan imajinasi, maka menandakan ia mempunyai imajinasi intelektual.

6. Imajinasi Praktis

Imajinasi praktis mempunyai tujuan praktis yang disebut juga dengan imajinasi pragmatis dan dikendalikan dengan kondisi objektif. Agar bisa mewujudkan tujuan tertentu, maka ini harus memenuhi kondisi nyata dari dunia luar. Imajinasi praktis harus sesuai dengan kondisi objektif. Contohnya ketika anda menyusun rencana mesin atau bangunan, maka ini menandakan anda memiliki imajinasi praktis.

7. Imajinasi Estetika

Imajinasi estetika merupakan jenis imajinasi yang memuaskan dorongan estetika. Ini akan diarahkan untuk kepuasan sentimen dan tidak memenuhi kebutuhan praktis apapun serta tidak menambah pengetahuan. Imajinasi estetika merupakan konstruksi praktis atau imajinasi yang tidak intelek. Imajinasi estetika akan memuaskan keinginan akan kecantikan yakni imajinasi yang terlibat pada penciptaan serta apresiasi keindahan. Contohnya ketika seseorang membuat lagu, maka ia sedang melatih imajinasi estetika

8. Imajinasi Gambar

Memori merupakan imajinasi reproduksi dan ini menjadi reproduksi yang tepat dari pengalaman di masa lalu. Ini terdiri dari mereproduksi elemen pengalaman di masa lalu kemudian akan dibagi menjadi pola yang baru. Imajinasi gambar merupakan reproduksi setia dari persepsi asli. Seperti contohnya anda mengingat Candi Borobudur, maka anda akan memiliki gambar memori.

Penyalahgunaan imajinasi

Seharusnya imajinasi digunakan untuk mengkreasi ide-ide baru yang menyenangkan.  Imajinasi berguna untuk mendetilkan apa yang kita inginkan. Sedemikian detail sehingga impian kita mudah diwujudkan. Pada  siswa terkadang Imajinasi  bisa disalah gunakan untuk berbohong. 

Beberapa kasus, pada taraf tertentu terkadang siswa mengalami keadaan tidak bisa membedakan hal yang dirasakan dengan makhluk dari imajinasi, misalnya ketakutan di malam hari pada anak yang terjadi karena kebingungan antara gambar dan persepsi. Gangguan delusi bisa membuat penderitanya sulit untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain serta menjalani hidup yang produktif. Pada tahap yang lebih serius, delusi bisa muncul sebagai gejala dari gangguan mental psikosis. Kondisi ini bisa berbahaya bagi pasien maupun orang di sekitarnya.

7 komentar:

  1. Lusr biasa mantap, semoga memberikan pencerahan bagi dunia pendidikan

    BalasHapus
  2. Bagus bisa digunakan sebagai referensi bagi guru untuk memahamkan siswanya

    BalasHapus
  3. Wahh sangat bermanfaat ilmunya. Bisa untuk referensi

    BalasHapus
  4. Desi Mustika Sari, S.Psi20 April 2022 pukul 09.25

    Kereeennnn...
    Semoga mjd inspirasi utk semua

    BalasHapus
  5. Siip...semoga menjadi inspirasi semua guru BP/BK ....sukses selalu buat Bapak Ambang...

    BalasHapus
  6. sangat bermanfaat sekali ilmunya pak, terima kasih!

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...