Senin, 03 Januari 2022

MASA TRANSISI PENDIDIKAN DARI PRA SEKOLAH HINGGA SMA

Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022

Oleh : Ambang Wibana, S. Psi., M. Si.,
(Guru SMA BATIK I Kota Surakarta Jawa Tengah)

Philip. H Coombs dalam Ihsan (2008:41) mengklasifikasikan pendidikan kedalam tiga bagian yaitu pendidikaan formal seperti pendidikan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan pendidikan di Perguruan Tinggi. Kemudian ada pendidikan on formal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan. serta Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diajarkan dalam keluarga dan pendidikaan tentang keagamaan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Masa pra sekolah (PAUD)

Usia anak-anak awal berada pada kisaran 2 hingga 7 tahun, atau berakhir pada masa-masa pertama masuk sekolah dasar. Dalam usia ini terjadi peningkatan pada berbagai aspek tumbuh-kembang anak, baik aspek kognitif, fisik-motorik, bahasa, dan sosioemosional.

Psikolog Jean Piaget menyatakan bahwa pada anak usia 2 hingga 7 tahun terjadi perkembangan kognitif yang disebut dengan tahap Pra-Operasional. Pada tahapan ini, anak-anak belum mampu melakukan aktivitas mental, yaitu membayangkan hal-hal yang abstrak, seperti melakukan penambahan atau pengurangan tanpa bantuan jari tangan atau benda nyata. 

Para orangtua  selalu menekankan orientasi kesiapan anak hanya pada aspek membaca, menulis dan berhitung (aspek akademik). Namun sesungguhnya kesiapan anak masuk sekolah dasar tidak hanya membutuhkan aspek kognitif saja namun juga harus mempersiapkan aspek yang lain seperti aspek fisik-motorik, sosial, emosi, moral dan agama. 

Kesiapan menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki anak pra sekolah, sebab anak yang telah siap untuk pergi ke sekolah akan memberikan keuntungan dan kemajuan dalam perkembangan lebih lanjut. Sementara anak-anak yang tidak memiliki kesiapan mungkin hanya akan frustrasi jika ditempatkan di lingkungan akademik.

Masa transisi dari TK ke SD 

Masa pendidikan SD menjadi awal pendidikan yang bersifat lebih terstruktur dan formal. Sebab itulah Keluarga  harus mampu melihat tanda anak siap masuk SD atau belum. Hal ini menjadi poin penting demi kelancaran juga kenyaman anak dalam mengikuti kegiatan belajar di jenjang yang lebih tinggi.

Kesiapan masuk jenjang Sekolah Menengah Pertama 

Pada dasarnya Anak Usia SMP merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungannya dan teman sebayanya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, remaja hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. 

Kecerdasan emosional ini terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana remaja mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Kesiapan Masuk Pada Jenjang Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Perbedaan karaketristik pada siswa SMP dan SMA adalah : 

1. Fokus pembelajaran

Sekolah menengah pertama biasanya akan berorientasi pada mata pelajaran dasar. Pada tingkatan ini pula, terdapat enam sampai delapan kelas khusus mata pelajaran yang berbeda pada setiap harinya. Hal ini karena siswa sedang dalam masa pubertas sehingga lebih ingin memulai petualangan mencari jati diri. Hal inilah yang membuat siswa sekolah menengah pertama mampu mengikuti beberapa organisasi atau kegiatan lainnya yang berbeda setiap hari. Selain itu, siswa dari sekolah menengah pertama biasanya akan memperlihatkan berbagai karakter perubahan dari aspek fisik. Sementara, sekolah menengah atas mempunyai kelas blok yang biasanya hanya berlangsung dua jam atau lebih. Hal ini juga mencakup campuran dari sejumlah mata pelajaran.

2. Berkarakter 

Sekolah menengah pertama menjadi tempat bagi anak dalam berproses dan mengembangkan karakter. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dan harus aktif. Caranya dengan menanamkan sejumlah karakter pada anak di tingkatan sekolah SMP. 

3. Mengatasi Konflik

Karakter yang harus diajarkan pada anak yang memasuki sekolah tingkatan SMP adalah cara mengatasi konflik. Hal ini karena perkembangan emosi anak cenderung belum stabil sehingga diperlukan orang dewasa untuk membantu anak dalam menghadapinya. Orang tua bisa mengajarkan cara mengatasi konflik dengan bijaksana.

4. Rasa Optimisme

Rasa optimisme sangat penting dalam tumbuh kembangnya. Melalui rasa optimisme yang dibangun, meski anak mengalami kegagalan, tapi rasa itulah yang akan membuat anak untuk kembali mencoba. Bahkan, mereka tidak akan merasa takut saat menghadapi kegagalan.

5. Bersikap Sabar dan Hati-hati

Perbedaan belajar sekolah menengah pertama dan menengah atas yang terletak pada penanaman karakter adalah sikap sabar dan hati-hati. Hal ini karena usia anak SMP cenderung tidak stabil sehingga mungkin anak akan bersikap yang tidak wajar. Dengan mengajarkannya untuk bersabar, karakternya mungkin bisa lebih baik. Sementara untuk sekolah menengah atas atau SMA, karakter yang harus ditanamkan tentunya lebih tinggi. Berikut beberapa karakter yang harus ditanam pada anak SMA dan menjadi perbedaan belajar sekolah menengah pertama.

6. Pencarian Karakter

Pada siswa usia jenjang SMAakan ditanamkan rasa tanggung jawab akan kehidupannya. Di usia tersebut, anak harus sudah mulai berpikir tentang langkah dalam menjalani hidup. Dengan kata lain, tujuan anak harus mendapat arahan dan bimbingan yang jelas. Tujuannya agar mereka bisa membuat keputusan dengan bijak. Alhasil, pilihan tersebut tidak akan membawanya pada kekecewaan dan membuatnya salah langkah. 

7. Etika

Etika menjadi salah satu hal penting dalam mengembangkan karakter anak. Selain itu, etika haruslah dibangun sejak dini. Namun, untuk usia anak SMA, pembelajar etika semakin ditekankan sehingga menghasilkan dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.

8. Komunikasi yang terbuka

Di usia SMA, anak akan mempunyai logika yang lebih terstruktur sehingga tahu bagaimana cara bersikap lebih dewasa dan berani mengambil keputusan bijak. Selain itu, untuk memberikan stimulus yang benar, komunikasi harus dilakukan secara terbuka. Dengan kata lain, anak mempunyai kesempatan untuk mengutarakan keinginannya. Peran orang tua di sini adalah memahami dan memberikan tanggapan yang tidak menyudutkan. Tanggapan tersebut haruslah berupa arahan yang jelas sehingga anak bisa mengambil keputusan sendiri tanpa adanya interupsi.


11 komentar:

  1. mohon saran untuk menuju lebih baik

    BalasHapus
  2. Mantap,semoga bisa utk memotivasi diri sendiri dan dunia pendidikan pada umumnya

    BalasHapus
  3. Ilmunya mantap. Dapat menambah pengetahuan. Semoga dunia pendidikan selalu maju..

    BalasHapus
  4. Desi Mustika Sari, S.Psi20 April 2022 pukul 09.27

    �������� kerennn pak...semoga bermanfaat utk semua

    BalasHapus
  5. Dengan tehnologi yg semakin modern, diharapkan untuk kurikulum dari pra sekolah sampai ke jenjang peeguruan tinggi diperlukan sebuah statement yang dimengerti oleh anak didik, sehingga untuk para guru wajib berinovasi dan kreatif agar memahami kurikulum modern sehingga untuk penerapan anak didik dapat beradaptasi dgn mudah demikian sebaliknya untuk seorang guru

    BalasHapus
  6. Seorang pendidik yang kreatif, lanjutkan dan sebarkanlah ilmu²nya pak sehingga dapat bermanfaat bagi guru² lainnya khususnya bagi para murid...sukses selalu pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap selalu menyebarkan ilmu² yang bermanfaat bagi masa depan anak dan bangsa

      Hapus
  7. sangat bermanfaat sekali ilmunya pak, semoga dapat memotivasi dunia pendidikan khususnya, terima kasih!

    BalasHapus
  8. Keren , semoga ilmunya bermanfaat demi masa depan anak dan bangsa.dan tulisanya sangat meng inspirasi dlm dunia pendidikan

    BalasHapus
  9. setiap anak memiliki tahap* perkembangan yg harus di capai dlm rentang usianya. pendidikan & psikologi berperan penting dlm membantu mencapai tahap* perkembangan anak, interaksi antara tenaga pendidik & anak akan membentuk pola belajar pada anak tsb.

    BalasHapus
  10. Sangat bermanfaat dan sangat terupdate sekali. Terimakasih pak jaya selalu 👍🏻

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...