(Guru SMK Negeri 2 Surakarta - Jawa Tengah)
Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021
Munculnya gelombang pandemi Covid 19 pada awal tahun 2020 berdampak pada berbagai bidang di seluruh belahan bumi. Dampak tersebut juga dirasakan pada bidang pendidikan. Resiko penularan yang tinggi, mendorong pemerintah membuat kebijakan untuk mengurangi resiko penularan. Kebijakan pemerintah pada masa pandemi Covid 19 pada bidang pendidikan adalah dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh, dimana siswa belajar dari rumah masing-masing dan pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Penerapan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid 19 mau tidak mau harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat pada bidang pendidikan, terutama guru dan siswa. Kondisi tersebut menimbulkan percepatan perubahan (revolusi) dalam implementasi pembelajaran, yang sebelumnya pembelajaran berlangsung secara tatap muka, dimana guru berinteraksi secara langsung dengan siswa, berubah dengan interaksi secara daring. Kreatifitas guru sangat dibutuhkan agar transfer pengetahuan dari guru sebagai fasilitator, dapat sampai kepada siswa meskipun dengan kondisi yang luar biasa ini.
Secara umum pembelajaran daring atau pembelajaran digital dapat dilaksanakan guru secara sinkron dan asinkron. Seperti dalam komunikasi digital, dikenal dua jenis komunikasi yaitu komunikasi langsung (sinkron) dan komunikasi tidak langsung (asinkron). Dua jenis komunikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
Pembelajaran daring secara asinkron dilaksanakan dengan memanfaatkan learning management system yang jenisnya ada bermacam-macam. Learning management system tersebut digunakan oleh guru untuk mengelola pembelajaran secara daring, baik itu memberikan materi pelajaran baik secara tertulis maupun dengan menggunakan video pembelajaran, penugasan, latihan soal, dan juga ulangan harian. Dalam learning management system, guru dan siswa, maupun sesama siswa juga dapat berkomunikasi secara tidak langsung melalui ruang diskusi yang disediakan.
Pembelajaran daring secara sinkron dapat dilaksanakan dengan video conference yang saat ini juga sudah banyak jenisnya. Dalam pembelajaran secara sinkron ini, guru dapat melaksanakan pembelajaran secara langsung, dimana guru dan siswa hadir bersama-sama secara maya, melalui video conference. Pada kesempatan ini, guru dapat menyampaikan materi, dan juga berdiskusi secara langsung dengan siswa.
Selain banyaknya pilihan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh guru, pembelajaran secara daring juga memiliki beberapa kendala. Jaringan internet sangat berpengaruh pada kelancaran dari proses pembelajaran daring. Ketika jaringan internet belum tersedia atau jaringan internet masih terbatas, tentu saja akan menghambat proses pembelajaran. Kendala yang lain adalah ketersediaan alat yang digunakan dalam pembelajaran daring, baik itu handphone atau komputer. Kendala berikutnya adalah ketersediaan kuota internet untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Pemerintah dalam masa pandemi Covid 19 memberikan solusi untuk kendala-kendala tersebut, diantaranya bantuan kuota belajar, bantuan handphone, dan juga pemerataan jaringan internet.
Di SMKN 2 Surakarta, pembelajaran daring secara asinkron dilaksanakan dengan menggunakan e-learning yang dikembangkan oleh sekolah. Seperti e-learning pada umumnya, fasilitas yang disediakan sudah cukup lengkap dan dapat mengakomodir kebutuhan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran, penugasan, tes atau ulangan harian sudah bisa dilaksanakan dengan e-learning tersebut, begitu juga kehadiran siswa dalam pembelajaran sudah terdata dengan lengkap. Untuk pembelajaran secara sinkron, sekolah sudah menyediakan fasilitas video conference yang dapat dimanfaatkan guru, namun jika guru ingin menggunakan video conference yang lain juga diperbolehkan. Pembelajaran daring pada masa pandemi Covid 19 di SMKN 2 Surakarta sudah berjalan cukup lancar.
Hal yang tidak boleh dilupakan pada pembelajaran daring masa pandemi Covid 19 ini adalah peran guru untuk tetap memastikan penanaman karakter siswa. Kondisi awal pandemi yang tidak memungkinkan guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam penanaman pendidikan karakter, bisa dilakukan secara daring oleh guru dengan cara sederhana, misalnya untuk senantiasa mengingatkan siswa agar mengikuti pembelajaran daring tepat waktu dan penuh tanggungjawab. Selain itu guru juga bisa senantiasa mengingatkan siswa untuk berbahasa dengan sopan meskipun komunikasi dilakukan secara daring.
Saat ini pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Semoga dengan adanya pembelajaran tatap muka terbatas, disamping pembelajaran daring yang masih tetap berlangsung, akan semakin meningkatkan transfer pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa, dan memastikan tidak terjadinya learning loss pada generasi emas kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar