Sabtu, 23 Oktober 2021

JURUS JITU 5N UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN SEMANGAT KREATIF DAN INOVATIF PADA PESERTA DIDIK

Oleh: Tri Sukrorini, S. Pd., M. Si.
(Guru Biologi / PKWU di SMA Negeri 8 Surakarta – Jawa Tengah)

Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021

Pada abad 21, orang-orang tinggal dalam lingkungan yang diliputi oleh media dan teknologi.  Hal ini ditandai dengan berbagai karakteristik termasuk: (1) Mengakses informasi yang berlimpah. (2) Perubahan yang sangat cepat pada peralatan teknologi. (3) Kemampuan untuk berkolaborasi dan membuat seorang individu untuk berkontribusi pada tingkatan yang tak terduga. Agar terjadi efektifitas pada abad 21 maka warga negara dan pekerja harus dapat menunjukkan cakupan fungsi dan kemampuan berpikir kritis yang berhubungan dengan informasi, media dan teknologi.
Abad ke-21 atau lebih dikenal dengan abad millennium memberikan kesempatan kepada teknologi untuk berkembang dengan cepat. Dengan berbagai karakteristik yang ada pada abad 21, seorang individu juga harus mampu untuk dapat bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Ada 3 hal pokok yang harus dimiliki generasi abad 21 agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman dan mampu bersaing dengan orang lain dan bangsa lain dalam berbagai bidang termasuk teknologi dan ekonomi, yaitu: (1) Karakter, (2) Kompetensi, dan (3) Literasi/Keterbukaan Wawasan.

Salah satu  kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang individu untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik di abad 21 ini adalah: kreatif dan inovatif. Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan memiliki keberagaman ide (dalam berbagai bidang termasuk bidang usaha). Sehingga dalam dimensi kreatif ini, manusia tidak lagi hanya mengandalkan kemampuan pada level mendeskripsikan sesuatu, namun manusia juga harus mampu mengembangkan, melaksanakan, dan mengaplikasikan gagasan-gagasan baru serta bersikap terbuka dan responsive terhadap perspektif baru dan berbeda.

Menurut Supriadi,  kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan. Pengertian kreatif adalah gagasan terhadap konsep dan rencana untuk kemajuan, gagasan ini dibutuhkan dalam pemikiran dan juga hasil karya seseorang di dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang (Shadiq, 2010). 

Inovasi dan inovatif pada dasarnya adalah sama, hanya inovasi adalah suatu penemuan yang baru atau berbeda sedangkan inovatif itu artinya untuk menyifati inovasi tersebut, atau dengan kata lain karya hasil inovasi disebut dengan karya yang inovatif.  Inovasi adalah suatu proses atau hasil pengembangan dari pemanfaatan suatu benda atau produk atau sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga memiliki suatu nilai yang lebih berarti. Inovasi ini digunakan untuk menyempurnakan dan meningkatkan fungsi dari suatu pemanfaatan suatu produk maupun sumber daya, sehingga manusia memperoleh pemanfaatan yang lebih. 
 
Menurut Everett M. Rogers, Inovasi adalah suatu ide, gagasan atau suatu praktik yang dilandasi dan diterima sebagai sesuatu yang hal baru oleh orang maupun sekelompok orang tertentu untuk diterapkan maupun di ambil. Inovasi adalah suatu bentuk penelitian, pengembangan, atau perekayasaan yang dilakukan untuk suatu ekspansi serta menerapkan nilai yang praktis dan konteks ilmu pengetahuan yang baru maupun cara baru dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam suatu produk maupun proses produksinya 

Jurus jitu 5N  merupakan 5 kosa kata dalam bahasa jawa yaitu: nonton, niteni, nirokke, nambahi, dan nemokke:
  1. Nonton (Melihat), bisa diartikan melihat-lihat adalah  melihat sesuatu dengan sambil lalu dan santai. Contoh: melihat-lihat pameran suatu produk/hasil karya, melihat-lihat gambar/vedio di Youtube/Internet, melakukan studi banding di suatu tempat, dan lain sebagainya. 
  2. Nitèni (Menghafal/Mengingat/Menandai), adalah suatu cara yang digunakan untuk mengingat kembali  sesuatu yang pernah dibaca atau dilihat secara benar seperti  apa adanya.  Nitèni juga dapat diartikan menandai dengan cara memperhatikan sesuatu secara seksama dengan menggunakan seluruh panca indra. Dalam hal ini bisa dibantu dengan teknik dokumentasi untuk membantu mengingat-ingat kembali. Contoh: mengambil gambar / vedio suatu proses atau produk hasil karya yang dilihat.
  3. Nirokké (Menirukan), adalah meniru atau mengikuti contoh. Nirokké juga dapat diartikan melakukan sesuatu seperti yang dilakukan / diperbuat orang lain dengan mencontoh atau meneladaninya.     
  4. Nambahi (Menambahkan), adalah memasukan suatu unsur ke dalam sesuatu yang telah ada sebelumnya. Contoh: menambah langkah-langkah suatu proses, menambahkan sebuah assesoris pada suatu produk hasil karya dengan sedikit mengedit / merubah desainnya, dan lain sebagainya.
  5. Nemokke (Menemukan), adalah mendapatkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, yang berasal dari suatu ide, gagasan,praktek atau objek / benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.  
Dalam Jurus Jitu 5N tersebut, Ki Hadjar Dewantara sebelumnya sudah mengenalkan kepada kita tentang Niteni, Nirokke dan Nambahi, yang dikenal dengan 3N KHD. Ki Hadjar mengajak bangsa Indonesia maju dalam kebudayaan dan pendidikan dengan cara Nitèni – Nirokké – Nambahi, sehingga menghasilkan pendidikan dan budaya yang unik dan khas mengakar pada akar budayanya sendiri, bukan sekedar meniru atau mencontoh, bukan sekedar melihat dan terbengong karena kagum, dan bukan pula asal beda untuk berbeda dari nilai universal. 3N KHD tidak lepas dari proses belajar dengan cara melihat, merasakan, dan melakukan yang merupakan siklus belajar reflektif tiada henti dan tiada akhir. Nitèni – Nirokké- Nambahi adalah model untuk membangun bangsa agar menjadi bangsa yang kreatif, inovatif, percaya diri, mandiri, dan berpribadi merdeka. Pendidikan di Indonesia sejatinya tidak bisa disamakan atas keadaan yang beragam ini. Sehingga dalam sistemnya perlu menambahkan unsur yang menjadi identitas wilayah atau daerah dari sekolah tersebut berada. Jadi sistem Pendidikan Indonesia perlu menambahkan ciri khas daerah di mana sebuah sekolah (proses Pendidikan) berlangsung.

Kualitas pendidikan merupakan hal yang tentunya menjadi tujuan dari sebuah proses pendidikan dan juga sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah lembaga pendidikan. Namun, untuk mencapai tujuan mulia itu, pendidikan perlu banyak memikirkan langkah strategis yang perlu diambil. Dengan mengajarkan Jurus Jitu 5N tersebut, maka kita sebagai guru akan dapat dengan mudah untuk menumbuh-kembangkan semangat kreatif dan inovatif pada siswa di abad 21. 

Referensi:
  • digilib.uinsby.ac.id/2004
  • https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-kreatif.html 
  • https://borobudur-training.com/berpikir-kreatif 
  • https://www.pendidik.co.id/inovasi-adalah 
  • https://kbbi.web.id/lihat
  • https://lektur.id/arti-menirukan
  • https://asiswanto.net/?page_id=75
  • https://ranggukolang.wordpress.com/2019/06/03/
  • Inovasi Adalah: Pengertian, Ciri, Bentuk, Tujuan & Contoh (pendidik.co.id)
  • Yang Harus Dimiliki Generasi Penerus Bangsa Abad 21 Halaman 1 - Kompasiana.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...