Edisi: Vol.1 No.2 Jan-Apr 2021
Oleh: Drs. Haryanto Dwi Cahyo
(Guru IPA SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali - Jawa Tengah)
Baru-baru ini berkembang istilah pendidikan abad 21, diharapkan pendidikan setidaknya dapat membekali empat keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi abad ini, yaitu: ways of thingking (kemampuan berfikir), ways of working (kemampuan bekerja), tools for working (kemampuan menguasai alat kerja) dan skills for living in the word (kemampuan besosialisasi dalam kehidupan), yang kemudian dalam dunia pendidikan penerapannya diurai dalam istilah 4C yaitu Problem solving (kecakapan dalam menyelesaikan masalah), Critical thinking (mampu berpikir kritis), Collaborating (mampu bekerja sama dengan tim) dan Communicating (mampu berkomunikasi dangan baik).
Dalam implementasinya model pembelajaran abad 21, seorang pendidik harus mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan tersebut di atas, dengan mengubah strategi pembelajaran yang asalnya berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Hal tersebut tentu saja berkaitan bagaimana seorang pendidik memilih model belajar dengan menggunaka media dan metode yang sesuai dengan tuntutan dari tujuan pendidikan. Demikian halnya dengan kegiatan pembelajaran IPA, guru perlu menggunakan variasi media, model dan metode pembelajaran yang dipakai.
Pada masa pandemic Google mengeluarkan aplikasi GSE (Google Suite for Education) yang memudahkan guru dan peserta didik dalam berinteraksi dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pastinya guru perlu mengoptimalkan berbagai tool-tool pembelajaran yang bervariatif pada GSE untuk mengaktifkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selama PJJ tidak semudah saat pembelajaran tatap muka. Posisi yang tidak satu tempat antara guru dan peserta didik menjadi kendala tersendiri, maka tentunya perlu banyak media yang digunakan untuk memastikan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
Salah satu aplikasi di GSE yang bisa digunakan guru saat PJJ yang memungkinkan peserta didik untuk interaktif dalam belajar adalah Google Jamboard. Google Jamboard adalah salah satu aplikasi yang dikembangkan google yang merupakan papan tulis digital. Layaknya sebuah papan tulis konvensional, jamboard ini bisa digunakan untuk media dalam menjelaskan materi pembelajaran dengan menulis materi, menambah gambar dan informasi lainnya. Selain itu bisa juga mengajak peserta didik untuk interaktif dan berkolaborasi selama pembelajaran terutama saat pembelajaran daring (tatap maya) dengan peserta didik.
Jamboard adalah papan tulis digital dari Google yang telah terintegrasi dengan berbagai layanan cloud. Jamboard hadir untuk memudahkan kolaborasi secara real time antara guru dengan peserta didik sehingga bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Guru dalam kegiatan tatap maya dapat menampilkan Google Jamboard ini. Guru dapat mengajak peserta didik untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah atau menggambar secara kolaboratif dan sinkron. Kegunaan papan bersama ini antara lain untuk melaksanakan pembelajaran kolaboratif secara bersama-sama meski dalam bentuk online learning/training. Selain itu masing-masing peserta selain dapat melihat hasil kerjanya, secara bersamaan juga dapat juga dapat melihat hasil kerja teman yang lain dalam satu frame. Setelah digunakan dalam pembelajaran selama tatap maya dengan peserta didik, maka hasil pekerjaan peserta didik dapat tersimpan secara otomatis di google drive akun guru. Sehingga hal ini memudahkan guru untuk mendokumentasi hasil pembelajaran dan link nya bisa dishare di google classroom.
Ada beberapa cara untuk masuk ke halaman google jamboard, di antaranya adalah:
- https://jamboard.google.com/kemudian login menggunakan akun google gmail .
- Membuka melalui google drive caranya klik tanda (+) dan pilih google jamboard.
- Masuk langsung pada saat sedang tatap maya menggunakan google meet dengan klik titik tiga dan pilih whiteboard maka akan langsung masuk ke halaman utama jamboard.
Ada beberapa tool yang bisa digunakan untuk mengisi dan mengoptimalakan papan tulis digital tersebut, di antaranya adalah:
- Pen, fungsinya untuk menulis manual dan ada pilihan ukuran pulpen dan warnanya. Hanya menggunakan tool pen ini akan kesulitan jika menggunakan mouse
- Erase, untuk menghapus tulisan di papan tulis
- Tanda panah, untuk mengembalikan fungsi mouse
- Sticky Note, untuk membuat note misalnya pertanyaan atau teks yang akan disampaikan guru ke peserta didik atau sebaliknya peserta didik bisa memberika jawaban
- Add image, untuk menambahkan gambar pada papan tulis. Gambar bisa mengambil dari perangkat atau dari mesin pencarian google. Contoh memasukan gambar dengan mencari dari google. Tinggal klik insert maka gambar yang dipilih akan masuk ke papan tulis
- Circle, untuk menambah bentuk benda dengan pilihan yang tersedia Tinggal pilih aja jenis bentuk yang tersedia ada lingkaran, persegi, segitiga, jajaran genjang dan lain-lain
- Text Box, untuk menambah teks yang bisa dibuat guru untuk memberikan penjelasan materi, memberikan pertanyaan, mengajak diskusi peserta didik. Begitu juga sebaliknya peserta didik dapat memanfaatkan teks box ini ini untuk menjawab pertanyaan guru, terlibat dalam diskusi atau meberikan pertanyaan pada guru.
- Laser, digunakan sebagai pointer untuk menunjukkan materi yang sedang dijelaskan.
Tool-tool tersebut bisa digunakan untuk mengisi papan tulis digital selama proses pembelajaran jarak jauh, saat guru dan peserta didik sedang tatap maya misalkan dengan google meet, zoom atau media lainnya. Untuk mengajak peserta didik aktif terlibat dalam pembelajaran dengan ikut menjawab, berdiskusi, menambah gambar atau lainnya maka peserta didik harus diberi akses untuk bisa membuka dan mengedit jamboard yang sedang dibuka oleh guru. Untuk mengajak peserta didik interaktif dan berkolaborasi dengan jamboard maka guru harus memberikan link jambord yang sedang digunakan. Caranya adalah dengan klik share dan setting semua yang melihat link bisa membuka dan edit. Link tersebut bisa dishare kepada peserta didik melalui kolom chat sehingga peserta didik dapat membuka dan melakukan berbagai interaksi sesuai petunjuk yang disampaikan oleh guru.
Dengan proses seperti ini, maka dengan media google jamboard guru dan peserta didik dapat berinterkasi langsung secara realtime. Dan apa yang diinput oleh guru maupun peserta didik akan terlihat secara bersama, sehingga terjadilah pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Halaman papan tulis digitalnya tersedia 20 halaman dan ini cukup untuk diisi selama pembelajaran. Hasil isian jamboard tersimpan otomatis di google drive dan bisa diakses oleh guru, bisa juga dishare link digoogle drivenya ke google clasrroom sehingga bisa dicermati ulang bersama seluruh peserta didik, bahkan bisa juga disave dalam bentuk pdf dan diprint. Dengan penggunaan media Jamboard ini diharapkan kegiatan pembelajaran IPA di masa pandemic tetap berlangsung menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Hebatttt... terus berkarya untuk anak bangsa
BalasHapusWah siip ini pak.. Bisa di tular kan temen2
BalasHapusWaah siip pk..... Bisa di tularkan temen²
BalasHapusWalau daya terlambat komentar ..... yang pasti ini jauh lebih haik
BalasHapus