Edisi: Vol. 3 No. 2 Januari - April 2023
Rendahnya motivasi dan hasil belajar diatas juga disebabkan oleh proses pembelajaran yang tidak optimal. Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk lebih menyenangi proses pembelajaran biologi. Selain itu metode yang digunakan guru kurang variatif, sehingga membosankan bagi siswa. Metode Pembelajaran yang digunakan masih bertumpu pada ceramah.
Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Andong
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari motivasi siswa pada persiapan dan proses pelaksanaan pembelajaran serta hasil belajar siswa. Berdasarkan kenyataan bahwa tingkat motivasi individu dan motivasi kelompok siswa masih sedang yaitu hanya 71,30% motivasi individu dan 71,64% siswa yang memiliki motivasi kelompok dan berdasarkan hasil ulangan harian pertama kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong tahun ajaran 2010/2011 masih jauh dari harapan, yaitu sebagian besar siswa belum tuntas belajar. Pengertian tuntas belajar siswa setiap sekolah berbeda–beda. Untuk bidang studi biologi kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah nilai 75, atau siswa menguasai 75% seluruh materi yang berkaitan dengan kompetensi dasar tertentu. Hasil ulangan harian 1 semester I kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong tahun pelajaran 2010/2011 untuk bidang studi biologi adalah sebagai berikut : 67,5% memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari 75 atau hanya 27 orang yang sudah tuntas sedangkan 32,5% atau 13 orang belum tuntas.
Penerapan Metode Inquiry Discovery Terpimpin Secara Individu
Metode pembelajaran inquiry discovery terpimpin merupakan suatu metode yang memperhatikan perbedaan individual dalam proses pembelajaran. Metode inquiry discovery terpimpin merupakan metode yang menuntun siswa untuk melakukan suatu proses mental yang bernilai tinggi , disamping proses kegiatan fisik (Sumiati, 2008 ; 103).
Penerapan Metode Inquiry Discovery Terpimpin Secara Kelompok Kecil
Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah satu strategi belajar mengajar, di mana siswa di dalam dan diluar kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan guru.
Kerangka Berfikir
Secara sederhana Penerapan Metode Inquiry Discovery Terpimpin dapat digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir sebagai berikut..
Bagan kerangka berfikir jalannya penelitian Tindakan Kelas
Indikator Kinerja
Penelitian ini dinyatakan berhasil bila pembelajaran Biologi dengan menggunakan Metode Inquiry Discovery Terpimpin dapat meningkatkan jumlah siswa yang menguasai dan memahami konsep-konsep biologi lebih baik. Target peningkatan yang hendak dicapai sebagaimana ditunjukkan oleh indikator berikut ini, yaitu : (1) Sekurang-kurangnya nilai ulangan harian Materi Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme 85 % siswa kelas XII IPA 1 telah mendapat nilai ≥ 75 (KKM Biologi kelas XII SMA Negeri Andong adalah 75 ), (2) Persentase rata-rata seluruh aspek pengamatan motivasi individu adalah 81% atau kriteria tinggi, (3) Persentase rata-rata seluruh aspek pengamatan motivasi kelompok minimal 81% atau kriteria tinggi , (4) Nilai rata-rata tugas individu dan nilai rata-rata kelompok minimal 81 atau kriteria tinggi dan (5) Peningkatan aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru minimal 85% atau kriteria sangat baik.
Prosedur Tindakan
Prosedur penelitian yang dilakukan penulis dengan mengunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua (2) siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat (4) langkah, yaitu : (1) Siklus 1, pada siklus I, tindakan yang dilakukan adalah penerapan Metode inquiry discovery terpimpin secara individu melalui tahapan sebagai berikut; Perencanaan 1, Tindakan 1, Pengamatan 1 dan Refleksi 1 dan (2) Siklus II, pada siklus 2 , tindakan yang dilakukan adalah penerapan Metode Inquiry Discovery Terpimpin secara kelompok kecil melalui tahapan sebagai berikut; Perencanaan 2 , Tindakan 2, Pengamatan 2 dan Refleksi 2,
Pembahasan/Diskusi
Hasil penelitian tindakan kelas pada materi Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme yang dilakukan penulis melalui tindakan pada siklus I dan tindakan pada siklus II, baik berupa hasil non tes dan hasil tes, telah penulis analisis. Selanjutnya perlu pembahasan sebagai berikut:
Berdasarkan tabel diatas, motivasi individu mengalami peningkatan dari pra tindakan 71,30% menjadi 78,30% pada siklus I dan meningkat menjadi 90,3% pada siklus II serta melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 81% .
Berdasarkan tabel diatas, motivasi kelompok mengalami peningkatan dari pra tindakan 71,64% menjadi 79,49% pada siklus I dan meningkat menjadi 90,68% pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 81% .
Nilai Tugas
Nilai tugas pada pra tindakan dan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel- tabel berikut.
Berdasarkan tabel diatas, nilai tugas individu mengalami peningkatan dari pra tindakan rata-rata 79 pada siklus I rata-rata 81,40 dan meningkat menjadi 89,10 pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata 81.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tugas kelompok mengalami peningkatan dari pra tindakan rata-rata 72,5, pada siklus I rata-rata 79,4 dan meningkat menjadi 91,5 pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata 81.
Aktivitas Guru
Aktivitas guru mengalami peningkatan dari pra tindakan 95,7%, pada siklus I menjadi 100% dan menjadi 100% pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata 85%.
Hasil Belajar Biologi
Dari tabel diatas bahwa nilai rata-rata ulangan harian mengalami peningkatan dari pratindakan ke siklus I dan siklus 2.
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa:
Penerapan Metode Inquiry Discovery Terpimpin dapat Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi materi memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme bagi Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011.
Implikasi
Hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada beberapa hal, yaitu ; Metode Inquiry Discovery Terpimpin dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar secara signifikan dan bagi seorang pendidik. Metode Inquiry Discovery Terpimpin dapat menjadi alternatif di dalam mengatasi permasalahan pembelajaran.
Saran
Seorang guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran
Referensi:
- Arikunto. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta.
- Asrori, Mohammad.2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
- Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.
- Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
- Nasution. 2000. Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
- Purwanto, Ngalim. 1999 cetakan ke 24 2010. Psikologi Pendidikan: Bandung : Remaja Rosdakarya
- Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Reneka Cipta
- Sumiati dan Asra.2008. Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar