Minggu, 24 Juli 2022

Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh: Dany Prihananty, S.Pd., M.Si.
(Guru Bahasa Inggris SMKN 3 Surakarta - Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022

Sebagai seorang guru pasti akan dihadapkan dengan peserta didik dengan berbagai macam kodrat, latar belakang, dan potensinya. Tugas sebagai guru dalam hal; ini salah satunya adalah membuat mereka lebih bisa melejitkan potensinya masing-masing. Hal tersebut seperti dari pemikiran pembelajaran Ki Hajar Dewantoro bahwa seorangguru diibaratkan sebagai petani yang membantu biji untuk bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Anak-anak mempunyai kodrat, latar belakang, potensi dan zamannya masing-masing. Oleh karena itu, semua peserta didik tidak bisa diperlakukan sama agar potensi mereka bisa lebih muncul dengan hasil terbaik.

Setiap Siswa Berbeda

Sebagai seorang guru seharusnya bisa mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda. Seperti yang kita pahami bahwa peserta didik mempunyai latar belakang berbeda. Latar belakang pembelajaran dari materi sebelumnya juga pasti berbeda serapan dan kemampuan awal mereka. Hal yang juga penting untuk guru selaku pembimbing adalah bahwa kita juga perlu mengetahui tentang minat, motivasi, keinginan atau tujuan hidup mereka. Seperti yang disampaikan Kusuma (2020) bahwa selaku guru kita bisa memetakan peserta didik kita berdasarkan kesiapan belajar, minat/kesenangan, dan juga berdasarkan profil belajar peserta didik.

Dalam ruh Kurikulum Merdeka, semua belajar untuk merdeka belajar dan merdeka mengajar. Pada saat ini guru harus bisa untuk membuat peserta didik senang dalam pembelajaran, dan salah satunya adalah dengan membuat materi yang ada yang dikorelasikan dengan minat atau kesenangan mereka. Hal ini sejalan dengan salah satu strategi dalam pembelajaran, yaitu pembelajaran diferensiasi proses dengan menggunakan peminatan atau berdasarkan apa yang mereka sukai. Menurut penjabaran modul guru penggerak yang disusun oleh Kusuma (2020) bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.


Pembelajaran Berdiferensiasi Bahasa Inggris

Pada pembelajaran Bahasa Inggris materi text procedure dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menulis text procedure dengan baik sangat ideal dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi proses yang berdasarkan pemetaan minat mereka. Kusuma (2020) dalam penelitiannya membuktikan dengan menggunakan pembelajaran berdeferensias di kelas, peserta didik mendapatkan kemerdekaan dalam mengeksplorasi diri sesuai dengan karakteristiknya. 

Pembelajaran berdeferensiasi dapat diterapkan dalam materi menulis text procedure. Hak ini dikarenakan mereka akan menulis berdasarkan keinginan atau hal-hal yang sudah mereka alami pada kehidupan sehari-hari atau yang sudah pernah mereka lakukan, Ketika peserta didik diberikan kemerdekaan untuk memilih materi text procedure dalam bentuk tulisan, hal-hal luar biasa akan muncul dari ide-ide mereka. Sehingga mereka akan membayangkan ulang tentang pengalaman akan hal-hal yang sudah mereka pernah lakukan lalu menuliskannya dalam materi texs procedure. Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran differensiasi proses, seperti yang disampaikan Kusuma (2020) bahwa pembelajaran differensiasi bisa mengakomodasi juga proses, konten ataupun produk dalam pembelajaran. Hal tersebut sangat sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka . Pada Kurikulum Merdeka menggali  tentang cara peserta didik bisa merasa senang dalam pembelajaran. Karena hal tersebut berdasarkan pemetaan minat mereka ataupun latar belakang yang pernah mereka alami atau lakukan.  Ketika mereka akan lebih semangat dan sudah mempunyai gambaran ketika harus menuliskan struktur umum dan unsur kebahasaan dalam text procedure maka mereka bisa menyesuaikan dengan materi yang sudah disampaikan oleh guru dengan hal yang mereka ingin tuliskan. Seperti yang disampaikan Priyono (2020) Bahwa text procedure merupakan teks yang di desain untuk untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan sesuatu melalui beberapa langkah. Dalam text procedure, struktur umum yang mesti ada yaitu; tujuan yang tercantum dalam judul, material dan langkah - langkahnya. Sementara itu, unsur kebahasaan yang bisa digunakan dalam teks ini adalah penggunaan simple present tense, imperative, action verbs, connective, dan juga adverbial phrases. 

Ketika dalam pemetaan peserta didik, maka kita bisa mengakomodasi mereka dengan sistem pengelompokan pada peserta didik yang sesuai dengan minat. Sehingga dalam satu kelompok mereka bisa saling kolaborasi bekerja sama dan bisa membicarakan suatu hal yang sama minatnya untuk mereka kerjakan bersama.  Hal tersebut bisa dilakukan ketika sesi penyampaian materi ataupun di awal pembelajaran, guru bisa melakukan pemetaan dengan survey sederhana (asesmen diagnostik) di awal pembelajaran untuk mengetahui minat mereka masing – masing.

Dengan demikian pembelajaran berdiferensiasi sangatlah relevan terutama untuk pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik mampu menulis, terutama pada materi teks prosedur. Hal tersebut juga telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Kurnia (2022) bahwa pembelajaran berdiferensiasi sesuai kesenangan dan minat menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik pada mata pelajaran. Seperti tujuan utama bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan cara yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik. Salah satu bentuk differensisasi proses dengan cara melihat minat dan kesukaan mereka akan suatu hal. Minat, kesukaan merupakan latar belakang dan potensi yang sudah mereka miliki sebelum pembelajaran dimulai. Ketika pembelajaran dilakukan atas sesuatu yang bisa mereka ambil dari pengalaman ataupun minat atau hal-hal yang sudah pernah mereka lakukan sebelumnya, maka pembelajaran menjadi semakin bermakna dan membuat mereka semakin percaya diri dalam menuliskannya dan juga sekalian mempresentasikan. Ketika mereka diberikan kesempatan juga untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman yang mempunyai minat hal yang sama, maka akan ada diskusi yang mendasar atas materi tersebut. 

Guru dapat memanfaatkan pembelajaran berdiferensiasi terutama untuk menulis text prosedur. Pemetaan kondisi peserta didik diawal pembelajaran sangat penting untuk mengetahui minat dan menyesuaikan materi yang akan mereka tulis. Setelai mengetaui kondisi peserta didik tentang minat kesenangan mereka, diferensiasi proses bisa dilakukan dalam pembuatan produk tulisan texs procedure.  Ketika berbeda bukanlah berarti sesuatu yang aneh, namun berbeda itu adalah kaya akan ragam dan selaku guru kita wajib mengakomodasi kodrat, keinginan dan potensi mereka.


REFERENSI

  • Kusuma, Oscarina Dewi & Siti Lutfah. 2020. Modul Pendidikan Calon Guru Penggerak 2.1. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Publisher Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Priyono, Darmanto. 2020. Buku Pegangan Siswa - English SMK/MAK Grade XI. Penerbit Bumi Aksara
  • Fitra, Devi Kurnia. 2022. Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Perspektif Progresivisme pada Mata Pelajaran IPA, Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 5 (3)


7 komentar:

  1. Memang benar Bu Dani, pembelajaran berdeferensiasi adalah pembelajaran berorientasi pada siswa. Sukses Bu dani

    BalasHapus
  2. Wow hebat betul... Betul-betul hebat bu dany pokok e 👍👍💪
    Menginspirasi tenan

    BalasHapus
  3. Hebat... Hebat,.. Hebat... Lanjukan hingga batas maksimal

    BalasHapus
  4. Guru dalam pembelajaran mengantarkan murid pada prestasi terbaiknya sesuai dengan potensi masing-masing. Semangat berkemajuan untuk menjadi agen perubahan mam Dany.

    BalasHapus
  5. Sangat Menginspirasi dan bisa diterapkan dlm pembelajaran yg merdeka

    BalasHapus
  6. Berbeda itu indah dan bisa menjadi menyenangkan. Terima kasih telah berbagi. Semangat!

    BalasHapus
  7. Pembelajaran Berdiferensiasi sangat menyenangkan, berpihak pada murid. Sukses selalu Bu Dany 👍💞

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...