Senin, 15 Agustus 2022

“STRATEGI SENYUM MODEL GILA VIRHAND” SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KIMIA

Oleh: Siti Nur Jannah, S. Pd, 
Guru Kimia SMA Muhammadiyah 1 Surakarta - Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022

Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA yang mengambil jurusan IPA, hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan dalam mengikuti proses pembelajarannya. Pada umumnya siswa menganggap bahwa mata pelajaran kimia menakutkan dan membosankan, akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar pada materi kimia. Akibat dari kesulitan-kesulitan yang ada diharapkan para guru kimia mampu menyajikan materi kimia dengan lebih menarik, sehingga anggapan yang keliru selama ini bahwa kimia merupakan mata pelajaran sulit bagi siswa SMA akan hilang dari benak mereka. Untuk menyajikan materi kimia menjadi lebih menarik guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan metode pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. 

Strategi Pembelajaran Laju Reaksi Kimia

 Gambar: Peserta didik dalam pembelajaran Kimia

Upaya dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di SMA Muhammadiyah I Surakarta salah satunya dapat ditempuh dengan Strategi ’Senyum Model GILa VirHand', merupakan singkatan dari Senyuman guru (baik sebagai guru mata pelajaran maupun sebagai guru pembimbing KIR) dan Model Group Investigation berbantuan media Laboratorium Virtual dilengkapi Handout pada materi pokok Laju Reaksi. Senyuman guru akan membuat peserta didik nyaman dalam belajar. GI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif  yang kompleks karena memadukan prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. GI dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya. Sedangkan laboratorium virtual merupakan suatu media berbasis komputer yang berisi simulasi kegiatan di laboratorium kimia. Laboratorium virtual dibuat untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang mungkin tidak dapat terlihat pada keadaan nyata. Media ini sekaligus dapat mengatasi keterbatasan sarana laboratorium kimia yang dimiliki oleh sekolah yag bersangkutan.

Pemilihan ’Senyum Model GILa VirHand’sebagai strategi dalam mengatasi masalah rendahnya kualitas proses dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Kimia, yang berdampak pada rendahnya  aktifitas dan hasil belajar Kimia peserta didik, didasari oleh beberapa alasan berikut:

1. Senyum guru membuat peserta didik nyaman dalam belajar

Ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran bisa berawal dari performance guru, demikian juga sebaliknya. Guru yang ramah, peduli, bermuka ceria dan murah senyum membuat peserta didik menjadi nyaman dalam pembelajaran. Dengan senyum tulus guru dalam mengajar dan membimbing peserta didik bisa membuat peserta didik tertarik pada mata pelajaran yang semula kurang mereka senangi sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk ikut aktif dalam pembelajaran.

2. Strategi Kooperatif Group Investigation membuat suasana pembelajaran menjadi hidup.

Group investigation memiliki akar filosofi, etnis, psikologi penulisan sejak awal tahun abad ini. Yang paling terkenal diantara tokoh-tokoh terkemuka dari orientasi pendidikan ini adalah John Dewey. Pandangan Dewey terhadap kooperatif di dalam kelas sebagai prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing. Pihak yang belajar adalah partisipan aktif dalam segala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukan tujuan terhadap apa yang mereka kerjakan. Kelompok dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses ini. Rencana kelompok adalah satu metode untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa. (Slavin, 2005:214).

3. Media Laboratorium Virtual

Media LaboratoriumVirtual adalah salah satu aplikasi yang memmanfaatkan teknologi komputer terbaru. Dalam hal ini media Laboratorium virtual dengan tampilan tiga dimensi sehingga penggunaannya dapat dilakukann secara aktif ketika berpartisipasi dalam pengoperasiannya. Penggunaan Media Laboratorium Virtual dapat memberikan kesempatan untuk menemukan ide baru bagi yang menggunakan.

4. Handout

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.  Menurut kamus Oxford hal 389, handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataan atau materi yang telah disiapkan oleh pembicara (guru)

5. Penghargaan dan Penguatan (Reward and Reinforcement

Penghargaan (reward) biasanya dikaitkan dengan hukuman (punishment).  Namun hukuman tidak efektif dalam meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar, apalagi hukuman fisik. Penghargaan lebih tepat disandingkan dengan penguatan, karena penghargaan merupakan salah satu wujud penguatan. Penghargaan dan penguatan mempunyai pengaruh positif  bagi peserta didik. Pemberian penghargaan oleh guru akan mendorong peserta didik  untuk terus berusaha dalam belajar tanpa keterpaksaan.

Kelima komponen di atas yakni, senyuman guru dalam strategi pembelajaran kooperatif GI, Laboratorium virtual, handout serta pemberian penghargaan dan penguatan (Senyum SI GILa VirHand) merupakan strategi integrative yang mempunyai fungsi optimal bila diimplementasikan sebagai  satu kesatuan konsep dalam menumbuhkembangkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. 

Implementasinya adalah guru selalu berusaha menerapkan strategi interaktif dalam pembelajaran dan pembimbingan peserta didik. Guru bisa memilih model,  metode, dan teknik yang sesuai dengan kondisi kelas, kondisi pembelajar dan karakteristik materi ajar. Sebagai contoh: 1) saya menerapkan model pembelajaran GI berbantukan Laboratorium Virtual dan handout pada materi tindak Laju Reaksi; 2) saya menerapkan Labotarorium Virtual untuk membantu peserta didik dalam belajar laju reaksi; 3) saya menerapkan Handout, dan sebagainya. Untuk menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, guru harus menggunakan berbagai media, baik cetak maupun elektronik  yang sesuai.
Dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif guru harus selalu menunjukkan ketulusan dalam membantu peserta didik dalam memahami materi ajar dengan keramahan dan senyumnya. Guru harus selalu memberikan penguatan berupa penghargaan atas usaha peserta didik, misalnya dengan pujian, acungan jempol, tepuk tangan  dan penambahan point. Bagi peserta didik yang gagal dalam menjawab masalah yang diberikan guru, tetap harus diberikan penghargaan atas usahanya dan diberikan penguatan agar dia tidak takut atau ragu-ragu dalam bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan. Senyum Dengan demikian kelas akan “hidup”, kreatif, dan inovatif, karena semua peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Senyum GiLa VirHand tidak mengenal punishment (hukuman) bagi peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...