(Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Surakarta - Jawa Tengah)
Tahun 2021 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan keputusan Menteri Nomor 162 tahun 2021 kemudian disusul dengan Keputusan Menteri Nomor 371/M/2021tentang Program Sekolah Penggerak (PSP). SK tersebut menjadi dasar hukum pelaksanaan program sekolah penggerak. Pada tahap awal berdasarkan hasil seleksi calon Kepala Sekolah Penggerak, dipilih 2500 sekolah sebagai Sekolah Penggerak Tahap I di Indonesia. Atas ijin Allah, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berhasil menjadi 1 (satu) dari 25 (dua puluh lima) sekolah penggerak (jenjang SMA) di Jawa Tengah. Sebagai Sekolah Penggerak maka SMA Muhammadiyah 1 Surakarta wajib mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Agar implementasi kurikulum Merdeka di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sukses maka harus menemukan sebuah strategi yang tepat yaitu SINERGI SUPER TIMWORK
Sebuah Akronim
SINERGI SUPER TIMWORK merupakan sebuah akronim dari SINERGI, SUPERvisi akademik, opTIMalisasi peran Komite Pembelajar dan praktisi pendidikan serta WORKshop. SINERGI TIMWORK adalah strategi yang diterapkan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta agar implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah benar-benar efektif dan efisien sesuai visi misi sekolah dan harapan pemerintah dan masyarakat yakni pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Implementasi strategi Sinergi Timwork dilakukan melalui proses yang sistematis dan perbaikan yang berkesinambungan dengan prosedur PDCA: (1) Mengembangkan rencana (Plan); (2) Melaksanakan rencana (Do); (3) Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check), dan; (4).Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action).
Peningkatan Sinergi
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berusaha membangun hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan berbagai pihak melalui dialog untuk menyamakan persepsi, sikap dan opininya dalam merumuskan dan mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah. Sinergi dilakukan dengan berbagai pihak terkait baik internal maupun eksternal. Internal meliputi guru, karyawan dan siswa, sedangkan eksternal antara lain yayasan, dinas pendidikan dan kebudayaan, orang tua siswa, masyarakat, alumni, perguruan tinggi dan pihak lain yang terkait.
Supervisi Akademik
Supervisi dilakukan kepala sekolah dan tim mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Pada tahap awal supervise dimulai dengan: (1) menginventarisasi kebutuhan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pokoknya dan menganalisis hasil supervisi akademik guru pada semester sebelumya; (2) berdiskusi dengan tim tentang perencanaan supervisi; (3) menyusun jadwal kegiatan supervise; (4) menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan supervise; (5) melaksanakan supervisi, dan; (6) melakukan tindak lanjut hasil supervise.
Optimalisasi Peranan KP dan Praktisi Sekolah
Komite Pembelajar (KP) dan Praktisi Sekolah yang selanjutnya kita namakan Komite Pembelajar Plus mempunyai peranan yang sangat besar suksesnya implementasi kurikulum merdeka di sekolah, termasuk SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Oleh karena itu peranan mereka harus benar-bernar dioptimalkan. Implementasi kurikulum merdeka dimulai dengan penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS), penyusunan perangkat ajar baik untuk kegiatan intrakurikuler maupun Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan dan diakhiri dengan evaluasi/penilaian sampai dengan pembagian rapor.
Tim pendamping bertugas melakukan pendampingan dan mentoring mulai dari penyusunan perangkat ajar seperti Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Modul Ajar dan instrument penilaian, pelaksanaan pembelajaran hingga penilaian hasil belajar termasuk mendampingi dan mentoring bagi guru dalam penggunaan aplikasi maupun platform pembelajaran Merdeka Mengajar (PMM).
Workshop Peningkatan Kompetensi SDM
Selain melalui supervise akademik, sinergi dengan berbagai pihak, pendampingan dan mentoring oleh Komite Pembelajar Plus, sekolah juga berusaha memfasilitasi peningkatan kompetensi SDM khususnya tentang implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan peningkatan kompetensi SDM dilakukan melalui berbagai kegiatan misalnya studi tiru, workshop, diklat, IHT, seminar maupun kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan intensitas yang lebih besar dari sebelum sekolah mengimplementasikan kurikulum merdeka dan makin beragam.
Hasil Implementasi Super Timwork
Implementasi SINERGI TIMWORK memberikan hasil sebagai berikut: (1) tersusunnya Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) tepat waktu; (2) tersusunnya perangkat ajar yang sesuai standar proses; (3) terlaksananya pembelajaran dengan paradigm baru; (4) terlaksanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan rencana; (5) meningkatnya kompetensi guru, sesuai dengan Perdirjen Kemendikbud Ristek Nomor 65 tahun 2022; (6) meningkatnya pelayanan terhadap siswa yang nampak dalam hasil survey sekolah dan (4) meningkatnya prestasi sekolah yang nampak dalam Profil Sekolah maupun prestasi siswa dan guru.
Dampak Implementasi Strategi
Implementasi SINERGI TIMWORK memberikan dampak sebagai berikut: (1) apresiasi dan animo masyarakat terhadap sekolah makin meningkat, hal ini nampak dari peningkatan jumlah peserta didik di tahun 2022/2023 secara signifikan; (2) terpilihnya SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebagai pendamping IKM di semua SMA di Kabupaten Sukoharjo; (3) lebih dari 30 instansi pendidikan baik sekolah, yayasan maupun perguruan tinggi meminta kepala sekolah dan guru menjadi narasumber tentang IKM, dan (4) beberapa sekolah lain yang melakukan studi tiru di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tentang IKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar