Selasa, 05 April 2022

Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan budaya Kerja Dalam Kurikulum Merdeka

Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022

Oleh: Susana Marsini, S. Pd.
(Kepala Sekolah SDN Debegan Surakarta - Jawa Tengah)

Situasi pendidikan Indonesia di masa pandemi membutuhkan penyesuaian strategis untuk mengatasi learning loss. Sekolah yang menggunakan kurikulum darurat adalah silabus yang lengkap pada tahun 2013, menurut hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Standarisasi Kurikulum, Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan (BSKAP) Badan Riset dan Teknologi Kebudayaan (Kemendikburistek).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, berencana memberikan opsi kebijakan kurikulum untuk pemulihan pembelajaran. Salah satunya adalah kurikulum prototipe, yang merupakan kelanjutan dari kurikulum masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat. Namun, pengelola BSKAP akan tetap menyambut sekolah dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah.

Kurikulum prototipe merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mengatasi krisis pembelajaran. Dengan kata lain, keterampilan dasar rendah dan ketimpangan tinggi. Indonesia mampu meningkatkan akses secara signifikan ke (tingkat partisipasi), terutama pada tingkat pendidikan dasar.

Sebagai bagian dari mitigasi kehilangan pembelajaran, sekolah memiliki pilihan untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan untuk fokus pada penguatan kepribadian dan kemampuan dasar mereka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan modul keterampilan literasi dan matematika untuk membantu guru menerapkan kurikulum.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.

Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja memberikan ruang bagi semua anggota komunitas sekolah untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk Sekolah

  • Menjadikan sekolah sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
  • Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Untuk Guru

  • Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
  • Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
  • Mengembangkan kompetensi sebagai guru yang terbuka untuk berkolaborasi dengan guru dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

Untuk Peserta Didik

  • Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga duniayang aktif.
  • Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
  • Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
  • Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
  • Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
  • Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal

Budaya Sekolah yang Mendukung Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

  1. Berpikiran Terbuka
  2. Senang Mempelajari Hal Baru
  3. Kolaboratif

Budaya Sekolah  yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelaksanaan Projek dan Peran Anggota Komunitas Sekolah

Pembelajaran berbasis projek akan terlaksana secara optimal apabila peserta didik, guru, dan lingkungan sekolah sebagai komponen utama pembelajaran dapat saling mengoptimalkan perannya. Peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya, sementara sekolah berperan sebagai pendukung terselenggaranya kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif.

Kepala Sekolah

  • Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek.
  • Mengawasi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya sekolah secara transparan dan akuntabel.
  • Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga sekolah, dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
  • Mengembangkan komunitas praktisi di sekolah untuk peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan.
  • Melakukan coaching secara berkala bagi guru.
  • Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan projek dan asesmen yang berpusat pada peserta didik.

Guru

  • Perencana projek - Melakukan perencanaan projek, penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian projek.
  • Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
  • Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
  • Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek.
  • Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkanpeserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa peserta didik selama projek berlangsung.
  • • Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi

Peserta Didik

  • Menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kelebihan yang dimiliki.
  • Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
  • Memastikan satuan pendidikan memiliki sumber daya dan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, khususnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.
  • Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan dan secaraberkelanjutan.
  • Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek.
  • Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
  • Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pengawas

  • Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
  • Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan Pendidikan.
  • Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.
  • Memberikan solusi alternatif ketika sekolah mengalami kendala dalam menjalankan projek.

Komite Sekolah

  • Memberikan pengawasan dan dukungan terkait pelaksanaan projek di sekolah

Masyarakat (Orang Tua, Mitra Dunia Kerja)

  • Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik-peserta didik dengan terlibat dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.
  • Membantu dalam menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada, memberikan informasi sebagai narasumber atau menyediakan bukti-bukti dari isu tersebut. 

Sangatlah penting bagi semua guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk memiliki pemahaman terhadap tujuan dan manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Untuk itu, sekolah dapat memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas guru sebagai penguatan atas pemahaman atas pembelajaran berbasis projek. Pelatihan dan pengembangan ini dapat dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah, bekerja sama dengan mitra yang ada di lingkungan sekolah atau mencari narasumber yang dapat memberikan penguatan kapasitas secara luring ataupun daring. Pelatihan ini dapat pula dibuat berseri dan sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan belajar guru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...