Senin, 12 Juli 2021

Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengilangkannya

Oleh: Arendra Murti Widhistya P.A.A.P, S.Pd
(Guru Penjasorkes SMAN 1 Weru Sukoharjo - Jawa Tengah)

Edisi: Vol.1 No.3 Mei - Agustus 2021

Semakin bertambahnya usia maka akan mempengaruhi kondisi tubuh kita jika tidak mengatur pola makan dan hidup sehat dan hal ini akan menimbulkan dampak yang kurang baik untuk tubuh kita, Contoh paling nyata dan mudah yaitu perut kita yang semakin buncit. Penyebab utama perut buncit yaitu penumpukan lemak diperut atau biasa disebut lemak viseral. Meski tampak tidak berbahaya, perut buncit bisa memicu resiko berbagai penyakit yang berbahaya seperti kondisi obesitas dan penyakit jantung. 


Beberapa  penyebab perut buncit :

1. Keseringan makan makanan yang digoreng

Siapa yang tidak suka gorengan?  Pasti hampir semua suka dengan gorengan, namun bila keseringaan tidak akan baik, gorengan atau makanan tinggi minyak, dalam waktu berlebih akan membuat kalori, garam, dan lemak menempel pada tubuh.

Bahaya makan gorengan yang telah banyak diteliti para ahli disebutkan akan meningkatnya resiko penyakit jantung. Telah diketahui bahwa gorengan dapat meningkatkan resiko terjadinya obesitas, sementara obesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

Makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang, semakin tinggi pula resiko seseorang mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas. Selain itu, kandungan lemak trans dalam makanan yang digoreng juga memainkan peran penting dalam penambahan berat badan. Lemak ini diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak akibatnya perut semakin buncit

Bahaya makan gorengan yang juga tidak bisa diremehkan adalah meningkatkan resiko terkena kanker. Bahaya ini bisa muncul akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng. Makanan bertepung, seperti ayam goreng tepung dan sebagainya, diketahui akan mengandung akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi. Jika terlalu banyak dan sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker seperti kanker ovarium.

Batasi makan gorengan tidak berarti berhenti total namun bertahap agar kita bisa menyesuaikan diri dan bisa meninggalkan salah satu kebiasaan yang tidak sehat.

2. Kurang minum air putih

Minum air putih yang cukup berperan penting dalam menjaga berat badan ideal. Kebiasaan ini bisa meningkatkan asupan cairan, dapat mempercepat liposis alias proses tubuh membakar lemak untuk energi. Ketika kurang minum maka proses metabolisme dalam tubuh kita menjadi terhambat, berikut ini masalah yang muncul dari efek kekurangan air putih:

  • Kurangnya energi. Air putih bisa membantu untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh. Dengan kurangnya konsumsi air putih maka tubuh akan lebih mudah untuk kehilangan energi untuk melakukan aktivitas harian
  • Sakit kepala. Melansir dari laman Eating Well, otak merupakan anggota vital tubuh yang banyak membutuhkan air untuk bekerja. Sehingga ketika asupan air kurang, hal tersebut bisa memicu terjadinya sakit kepala.
  • Kulit tidak sehat. Air juga memiliki manfaat yang baik untuk menjaga kelembapan dan memberi hidrasi pada kulit. Kurangnya kandungan air pada tubuh akan membuat kolagen rusak dan hasilnya akan membuat kulit pecah pecah, kering, dan muncul kerutan.
  • Metabolisme lambat. Kurangnya konsumsi air juga menyebabkan lambatnya metabolisme tubuh. Dengan rutin mengkonsumsi air puth maka akan membantu tubuh bekerja sesuai fungsinya. Sehingga metabolisme yang cepat bisa terbentuk.
  • Mulut kering. Kurangnya konsumsi air putih bisa menyebabkan hidrasi pada mulut juga berkurang. Akibatnya produksi saliva untuk menghidrasi daerah dalam mulut menjadi kurang. Sehingga membuat mulut menjadi kesulitan melakukan tugasnya untuk mengunyah, berbicara, dan bahkan untuk bernafas.

3. Kurang tidur

Tidur merupakan kegiatan mengistirahatkan tubuh dan pikiran, apabila tubuh kita kurang tidur maka menimbulkan efek samping yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.  Efek samping kurang tidur dapat muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidur adalah sebuah aktivitas akhir yang banyak dilakukan pada malam hari. Aktivitas tidur dapat membantu mengistirahatkan tubuh dan pikiran karena aktivitas yang dilakukan seharian penuh. 

Penyakit akan mudah datang ketika tubuh terlalu diforsir dengan kegiatan yang memaksa seperti begadang misalnya. Banyak resiko penyakit jangka panjang akibat kurang tidur. Oleh karena itu hindari begadang sebisa mungkin karena tubuh kita dirancang dengan sebuah keseimbangan. Ada saatnya bekerja dan ada saatnya juga untuk istirahat atau tidur. 

4. Makan saat emosi tidak stabil

Makan saat emosi merupakan kondisi ketika kamu makan selain untuk mengatasi rasa lapar. Pada kondisi ini seperti misalnya makan karena merasa sedih, depresi, stres, atau kesepian. Dalam kondisi seperti itu terkadang orang akan lupa terhadap kontrol makanan yang dimakan karena fokus dengan emosi atau suasana hati saat itu.


Cara Menghilangkan Perut Buncit

Memiliki perut yang rata tanpa ada tumpukan lemak berlebih, adalah dambaan banyak orang. Perut buncit memang menganggu penampilan, dan selain itu juga bisa mendatangkan berbagai resiko masalah kesehatan di kemudian hari. Perut buncit bisa ditimbulkan karena gaya hidup yang pasif, pola makan yang buruk. Gejala perut buncit juga bisa memicu penumpukan lemak di area perut,

Siapa yang tak ingin memiliki tubuh ideal dan sehat? Tentu itu menjadi dambaan semua orang sehingga melakukan banyak variasi diet seperti yang dianjurkan oleh para pakar kesehatan. Ada banyak cara yang diberikan pakar sebagai solusi menurunkan berat badan, mulai dari membatasi makanan tertentu hingga pola diet yang bervariasi. Kendati demikian, cara-cara tersebut dianggap cukup sulit bagi sebagian orang.      

Langkah paling utama untuk menjalani diet adalah dengan menantang diri kita untuk berubah dan menghindari beberapa makanan tertentu. Menghindari beberapa makanan dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar. Berikut empat jenis makanan yang wajib dihindari agar terhindar dari perut buncit: 

  • Tepung, Menghindari beberapa makanan tertentu bukan saja demi menjaga tubuh lebih sehat. pertama adalah menghindari beragam makanan berbasis tepung, apapun jenisnya. Hal ini karena kandungan tepung adalah sama dengan nasi yatu kaarbohidraat dan gula yang tentunya jika tidak dibatasi akan membuat perut kita buncit.
  • Gula, Menghindari makanaan dan minuman yang mengandung gula pasir.
  • Nasi putih, Hindari asupan nasi putih dan diganti dengan sumber karbohidrat lebih baik. Meski begitu, nasi putih yang sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, tentu sulit dihindari. Naamun demi kesehatan bisa diganti dengan yang lebih sehat seperti: ketela, nasi merah, atau  tahu dan tempe
  • Minyak goreng, Hindari semua produk yang diolah dengan minyak goreng, sebagai penggantinya makanan bisa olah dengan cara dikukus seperti telur, tahu, tempe maupun ayam.

Disamping menghindari makanan tersebut, juga perlu didukung dengan olahraga secara  teratur dan rutin, Jenis olahraga yang tepat maka akan mempercepat pembuangan lemak dalam tubuh  kita adalah olahraga kardio seperti jogging, treadmill dan bersepeda. Kegiatan olah raga tersebut sangat mendukung proses penurunan berat badan. Untuk mengawalinya bisa melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas awal yang rendah namun meningkat secara kontinyu, misalnya pada minggu awal dilakukan selama 30 menit bertahan sampai sebulan, dengan dilakukan 3 kali seminggu maka akan kelihataan hasilnya. Selamat mencoba  dan rasakan hasilnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...