Senin, 28 September 2020

IMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA PADA PENDIDIKAN PAUDIMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA PADA PENDIDIKAN PAUD

Masayu Rodiah, S.Psi.
(Guru PAUD Jama’atul Ikhwan Surakarta - Jawa Tengah)

Dewasa ini guru-guru di tuntut untuk menjadi guru yang profesional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai guru profesional adalah kompetensi pedagogoik. Kompetensi pedagogik berkaitan dengan keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan atau proses pembelajaran di kelas. Diharapkan guru memiliki kompetensi pedagogik yang baik agar mampu memberikan ruang belajar yang dapat menggali potensi dan mengembangkan kemampuan siswa siswi di kelasnya.

Salah satu keterampilan guru sebagai kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru yaitu penguasaan terhadap metode pembelajaran. Setiap guru harus menguasai tidak hanya satu metode pembelajaran. Dengan menguasai banyak metode guru dapat atau mampu untuk menciptakan pembelajaran yang variatif dan tidak monoton. Seorang guru harus memiliki keterampilan penguasaan metode pembelajaran yang banyak. Jika melihat karakteristik anak PAUD maka seorang guru PAUD dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan berorientasi pada anak. Sehingga anak dapat berkembang dengan pesat dan potensi siswa dapat berkembang secara maksimal.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan kognitif dan psikomotorik anak PAUD adalah metode karyawisata. Metode ini dilakukan dengan mengajak siswa mengunjungi suatu objek secara langsung untuk memberikan pengalaman belajar yang tidak diperolehnya di dalam kelas. Pembelajaran dengan metode ini dapat dilakukan dengan melaksanakan kunjungan ke kebun sekitar sekolah untuk melihat macam-macam tanaman, macam-macam bunga. Melalui kegiatan ini, anak dapat melihat, mengenal, dan mengamati secara langsung objek- objek yang dikunjungi. Selain itu, dengan berkaryawisata  anak taman kanak-kanak memperoleh kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang suatu hal, meningkatkan perbendaharaan kata, menambah pengetahuan dan memperluas wawasannya.

Karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

Karyawisata merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengamati atau mengobservasi, memperoleh informasi, dan mengkaji dunia secara langsung. Seperti binatang, tanaman, dan benda-benda lain disekitar anak. Melalui kegiatan karyawisata anak-anak akan memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan menggunakan seluruh pancaindera sehingga apa yang diperoleh dari lapangan dapat lebih berkesan dan pada gilirannya akan lebih lama mengendap di memori anak.

Kegiatan karyawisata dapat dilakukan diluar lembaga sesuai dengan tema yang sedang dibicarakandalam bentuk” puncak tema” misalnya tema binatang anak-anak dapat diajak ke kebun binatang, tema tanaman anak-anak diajak ke kebun raya, tema profesi anak-anak  dapat berkunjung ke kantor polisi, rumah sakit, tema transportasi anak-anak dapat diajak berkunjung ke stasiun, pelabuhan, dst.

Kelebihan dari penggunaan metode karyawisata adalah menerapkan  sistem  pengembangan  modern  yang  memanfaatkan lingkungan nyata sebagai sumber belajar. Bahan yang dipelajari di sekolah akan lebih relevan jika dikaitkan dengan kenyataan dalam hidup bermasyarakat. Kegiatan pengembangan yang dilakukan dapat lebih    merangsang minat dan kreativitas anak.

Kekurangan dari penggunaan metode karyawisata adalah memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak dan perencanaan dengan persiapan yang matang.   Seringkali unsur rekreasi menjadi lebih dominan jika dibandingkan dengan kegiatan pengembangan yang telah direncanakan dan memerlukan pengawasan yang cukup ketat terhadap gerak gerik anak di perjalanan ataupun dilapangan.

Tahapan pelaksanaan metode karyawisata ada tiga. Tahap pertama adalah mempersiapkan karyawisata. Pada tahapan ini guru menentukan tujuan    karyawisata    yang    berkaitan    dengan konsep/konten materi yang akan disampaikan. Kemudian mendiskusikan dengan  anak  mengenai  manfaat  dari  kegiatan karyawisata dan objek apa sajakah yang sudah dikenal maupun yang belum mengenai lingkungan alam sekitar. Anak diberi pengarahan tentang prosedur karyawisata yang akan dilakukan secara bertahap dari awal sampai akhir. 

Tahap kedua adalah pelaksanaan karyawisata. Pada tahapan ini anak didik mulai melakukan karyawisata dengan bimbingan dan pantauan dari guru. Pendidik     membimbing    anak     didik     yang     melakukan karyawisata dan mendorong  supaya  peserta  didik  berbuat  aktif dan antusias dalam kegiatan karyawisata. Guru melakukan evaluasi selama kegiatan karyawisata berlangsung.

Tahap ketiga adalah mengambil kesimpulan dari kegiatan karyawisata. Setelah melaksanakan karyawisata, anak  memberikan  laporan  hasil  dari  kegiatan  karyawisata yang sudah dilaksanakan. Laporan yang dibuat anak didiskusikan bersama di bawah bimbingan pendidik. Kesimpulan-kesimpulan  hasil  karyawisata  yang dibuat anak harus  sederhana dan terarah

Tujuan dari pelaksaan metode karyawisata adalah untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengamati atau mengobservasi, memperoleh informasi, dan mengkaji dunia secara langsung. Seperti binatang, tanaman, dan benda-benda disekitar anak. Dengan  berkaryawisata  anak  taman  kanak-kanak  memperoleh kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang suatu hal, meningkatkan perbendaharaan kata, menambah pengetahuan dan memperluas wawasannya serta memberikan memberikan pengalaman belajar yang tidak diperolehnya didalam kelas. Pembelajaran dengan metode karyawisata dapat mempengaruhi seluruh aspek-aspek perkembangan anak yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik motoric, social emosional dan moral agama.

Melalui karyawisata, panca indra anak dapat bekerja dengan optimal, kemampuan kognisi anak akan dapat  berkembang terutama dalam kemampuan berfikir konvergen, divergen, dan evaluatif dan hal ini dapat memperluas wawasan anak. Anak akan meningkat perbendaharaan katanya dan wawasan pengetahuannya. Kegiatan karyawisata dapat meningkatkan perkembangkan motorik anak terutama motorik kasar yang meliputi berjalan, berlari, melompat, berenang atau yang lainnya. Metode karyawisata  dapat  melatih  kemandirian  anak  dan  juga kerja sama antara individu untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek. Kegiatan karyawisata mengandung nilai-nilai keagamaan mengenai ciptaan Allah dan kita sebagai umatnya harus senantiasa bersyukur dan menjaga kelestariannya.

Manfaat dari metode karyawisata yaitu anak-anak akan memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan menggunakan seluruh pancaindera sehingga apa yang diperoleh dari lapangan dapat lebih berkesan dan pada gilirannya akan lebih lama mengendap di memori anak. Melalui metode karyawisata anak didik lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar. Karena metode karyawisata tersebut berisi hal-hal yang dapat dilihat langsung oleh anak, sehingga timbulah pemahaman yang lebih mendalam dan luas. Metode karyawisata juga memuat pengalaman yang menarik dan mengesankan bagi anak, sehingga mereka lebih mudah untuk mengingat dan dapat menerapkannya pada situasi yang baru. Dari analisa menunjukkan bahwa setelah menggunakan metode karyawisata dapat memberi pengaruh terhadap kemampuan kognitif anak.

Hal   ini   terlihat   pada   perubahan   dalam   menyebutkan   benda berdasarkan ukuran, menyebutkan benda ciptaan Allah, dan menyebutkan benda buatan manusia. Pengaruh positif yang terlihat pada kemampuan kognitif anak yaitu penggunaan metode karyawisata dengan membawa anak melihat langsung kepada lingkungan sehingga anak tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan lingkungan sekitar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...