Senin, 18 Januari 2021

PENTINGNYA SELF REGULATED LEARNING UNTUK SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19

Edisi: Vol.1 No.2 Jan-Apr 2021

Penulis: Dwiyanto Ariwibowo

(Guru Bimbingan dan Konseling SMA N 8 Surakarta - Jawa Tengah)

Wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) ditetapkan sebagai pandemi global. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah telah melakukan upaya preventif guna mencegah dan meminimalkan penyebaran virus corona. Kebijakan yang di ambil pemerintah Indonesia yaitu dengan menerapkan social distancing atau menjaga jarak dan work from home (WFH) atau kerja dari rumah baik pengawai negeri maupun swasta.Kebijakan ini mempunyai beberapa implikasi pada berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan.Siswa tidak lagi dapat bertatapmuka dengan guru, baik ketika dalam proses belajar mengajar maupun konsultasi dengan guru pembibing ketika ada permasalahan.

Surat edaran yang dikeluarkan oleh Mentrri Pendidikan dan Kebudayaan pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19 pada 24 Maret 2020 lalu dimana salah satu kebijakan yaitu menetapkan bahwa proses belajar untuk sementara dilakukan secara online atau daring dari rumah masing-masing. Dengan demikian, tidak akan terjadi tatap muka antara guru dan siswa. Padahal, interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kemajaun proses belajar siswa. Dan sesuai tugas guru yang tidak hanya sebagai pemberi materi tetapi juga sebagai pendidik. Pembentukan karakter siswa dapat efektif ketika ada interaksi langsung antara siswa dan guru. Dengan adanya proses belajar jarak jauh sangatlah banyak merubah tatanan prose pembelajaran, hal ini sangat berdampak bagi siswa. Dampak phsikologis tentunya hal yang paling menonjol pada diri siswa dikarenakan oleh sistem dan tatanan proses pembelajaran yang tidak seperti biasanya.Guru harus benar-benar memperhatikan belajar siswa yang dilakukan secara online, termasuk guru bimbingan dan konseling.

Fungsi guru BK menjadi sangat sentral. Problematika pasti sangat banyak. Baik secara klasikal maupun individual. Dalam proses pembelajaran di masa pandemi ada berbagai permasalahan. Jika di waktu normal handphone bukan sebagai sarana proses pembelajaran yang pokok, di saat pandemi ini handphone menjadi alat utama sebagai sarana pembelajaran. Dari segi peralatan saja masalah-masalah sudah mulai bermunculan handphone, diantaranya: kuota, aplikasi yang suport dengan smartphone , kualitas sinyal jaringan, silih berganti muncul. Efek ketergantungan dengan handphone menambah problem tersendiri. Guru,  orang tua  sulit mengontrol penggunaan handphone anak. Energi seorang guru terkadang sudah terkuras pada masalah sarananya. Dalam pembelajaran daring, siswa harus memiliki tanggung jawab secara pribadi dalam belajar serta dapat mengontrol sikapnya dalam belajar, menyelesaikan tugas-tugas melalui daring dan mengoptimalkan  yang dimiliki sebagai sumber belajar. Hal yang harus selalu didorong oleh guru BK agar anak memiliki Self Regulated Learning.

Self Regulated Learning dapat diartikan sebagai dorongan bagi individu untuk mengelola pembelajaran sendiri,bagaimana ia dapat mengatur waktu dirumah, mengatasi hambatan belajar daringnya dan menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Namun tidak semua siswa memiliki Self Regulated Learning yang baik. Beberapa diantanya mengalami kebosanan tinggal dirumah,disinilah peran Guru BK dalam membantu mengatasi permasalahan-permasalahan siswa selama pembelajaran daring.

Adapun peran  Guru Bimbingan dan konseling (BK) di masa pandemi covid-19 antara lain yaitu:

1.  Memberikan layanan informasi internal dan eksternal

Guru bimbingan dan konseling harus mempu secara aktif mengedukasi siswa dengan layanan yang prima.Layanan ini meliputi informasi  secara umum maupun khusus. Pengumuman-pengumuman baik dari pemerintah maupun sekolah harus dikuasai dan berusaha mencari tahu apapun hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan siswa. Siswa kelas 12 misalnya, seharusnya lebih intens dalam pemberian informasi dan pembimbingan karena ada beberapa kegiatan yang dihadapi seperti pelaksanaan ujian, bagaimana? apa? kapan? Informasi seperti ini yang selalu ditunggu siswa. Kemudian cara  masuk perguruan tinggi. Informasi seperti inilah yang tentunya  selalu diharapkan anak agar tiba waktunya siswa sudah siap karena telah memiliki informasi yang cukup. 


2. Membantu siswa membuat konsep komitmen belajar mandiri

Guru BK membantu siswa  membuat siswa dapat membuat regulasi diri. Artinya kemampuan individu untuk mempertahankan komitmennya terhadap suatu tujuan selama periode waktu tertentu, khususnya pada saat tidak ada masukan yang berasal dari luar dirinya. Kemudian evaluasi apa yang dikerjakan dengan harap yang diinginkan dan beri followup  terhadap hasilnya.

3.  Membarikan layanan konseling online 

Suatu bimbingan yang diberikan guru BK  untuk membantu kondisi siswa yang sedang mengalami masalah tertentu, layanan yang mutlak dilakukan oleh guru BK ketika ada yang membutuhkan bantuan untuk menemukan jalan keluar masalah. Tidak ada tebang pilih masalah dari diri anak,karena banyak kemungkinan permasalahan anak muncul karena dampak dari pandemi walau tidak ada kaitannya dengan sekolah.

4. Mengembangakan kemampuan siswa menghadapi masalah

Seorang pembimbing harus  peka memberikan panduan langkah kongkrit agar siswa mampu mengantisipasi masalah dan efek yang ditimbulkannya. Krisis pasti dirasakan oleh sebagian besar siswa. Ketidaksiapan  dalam menghadapi situasi yang belum pernah terjadi, mengakibatkan ketidak siapan jiwa anak.

5. Memotivasi siswa agar memiliki mental yang kuat

Sehat mental memahami batas psikologis siswa saat krisis seperti ini tanggung jawab tugas seorang guru BK secara fisik memang tidak berkumpul bersama disekolah, namun  perlu memberikan motivasi selama merekan di rumah agar sehat mental.

6.  Mengedukasi siswa tentang masa pandemi

Guru BK juga wajib memberikan nasihat agar pendemi tidak menjadi penghalang bagi siswa untuk mengembangkan diri. Selalu memotivasi bahwa pandemi adalah sebuah wabah yang tidak boleh membunuh kesukaan, hoby atau kegemaran dalam bidang apapun, namun tentunya harus selalu ditekankan untuk selalu mengikuti petunjuk-petunjuk maupun aturan baik dari pemerintah maupun sekolah

7.  Kolaborasi dengan orang tua

Guru pembimbing senantiasa koordinasi dengan orang tua dalam berbagai hal. Alangkah baiknya jika semua program sekolah diketahui oleh orang tua begitupun sebaliknya problema anak dirumah dipahami oleh guru BK. Di saat kondisi serba keterbatasan seperti ini memang anak serasa dimanjakan namun memang kita bersam orang tua harus membuat diri anak merasa nyaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...