Senin, 18 Januari 2021

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

Edisi: Vol.1 No.2 Jan-Apr 2021

Oleh: Iwan Hartanto
(Guru SMAN 6 Surakarta - Jawa Tengah)

Munculnya gelombang pandemi Covid 19 pada awal tahun 2020 berdampak pada berbagai bidang di seluruh belahan bumi. Dampak tersebut juga dirasakan pada bidang pendidikan. Resiko penularan yang tinggi, mendorong pemerintah membuat kebijakan untuk mengurangi resiko penularan. Kebijakan pemerintah pada masa pandemi Covid 19 pada bidang pendidikan adalah dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh, dimana siswa belajar dari rumah masing-masing dan pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Penerapan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 mau tidak mau harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat pada bidang pendidikan, terutama guru dan siswa. Kondisi tersebut menimbulkan percepatan perubahan (revolusi) dalam implementasi pembelajaran, yang sebelumnya pembelajaran berlangsung secara tatap muka, dimana guru berinteraksi secara langsung dengan siswa, berubah dengan interaksi secara daring. Kreatifitas guru sangat dibutuhkan agar transfer pengetahuan dari guru sebagai fasilitator, dapat sampai kepada siswa meskipun dengan kondisi yang luar biasa ini.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) atau pembelajaran jarak jauh merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop, handphone yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti Google Classroom, Microsoft 365, WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom, Google Meet ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Dampak dari penyebaran Corona di rasakan disemua sektor. Dunia pendidikan adalah salah satunya yang berimbas pada mutu pendidikan dan pola pengajaran. Dilihat dari beberapa kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok. 

Koneksi internet juga menjadi pengaruh yang luar biasa terhadap kelangsungan pembelajaran secara jarak jauh atau online. Mulai belajar melalui transfer materi melalui Whatsapp, Google Classroom. Materi-materinya pun disajikan dalam bentuk yang simpel dan tidak menguras kuota siswa dalam melaksanakan belajar secara jarak jauh.

Permasalahan yang terjadi berkaitan ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya, bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah.

Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah.

Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. 

Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, komputer dan gadget yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.Melibatkan peran serta orangtua dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang lebih baik, serta pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik tentang wabah Covid-19. 

Ada sebuah pelajaran yang dipetik dari dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19, yakni:

  1. Kegiatan belajar tatap muka dengan guru terbukti lebih efektif ketimbang secara daring (online). 
  2. Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa. 
  3. Berdasarkan pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan ketika siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.
  4. Tidak mampu melakukan control kepada siswa secara menyeluruh dan efektif dalam mengikuti pembelajaran daring dan penugasan yang sering tidak mengumpulkan ataupun terlambat.

Mengamati pengalaman dari beberapa guru tersebut, maka guru juga harus siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.

Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.

Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses siswa. Apalagi melihat Sumber Daya Manusia dari guru itu sendiri yang sudah tidak mampu di kuasai oleh guru yang sudah mendekati usia lanjut. Berbeda dengan Sumber Daya Manusia dari guru Usia muda yang di tuntut untuk mengembangkan kemampuannya mengikuti perkembangan Zaman dan teknologi yang semakin pesat. 

Namun sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja. Namun harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastrukur perangkat seperti jaringan. Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom metting atau google meet, namun jaringan atau signal di wilayah siswa tersebut tinggal tidaklah bagus.

Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis.

Kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

Pembelajaran daring adalah solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.

Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung.


Referensi:

  • http://news.unair.ac.id/2020/12/22/pembelajaran-daring-dalam-masa-pandemi-covid-19/
  • http://www.sdm1dps.sch.id/berita/pembelajaran-daring-online-merupakan-tantangan-baru-bagi-guru-dan-siswa.html
  • https://iainkendari.ac.id/index.php/content/detail/dinamika_pembelajaran_daring_pada_masa_pandemi_covid
  • https://iap2.or.id/pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-solusi-atau-masalah/
  • https://www.allianz.co.id/explore/yuk-pahami-lebih-jelas-arti-pandemi-pada-covid19.html
  • https://www.uny.ac.id/berita/pembelajaran-daring-di-tengah-pandemi-covid-19

8 komentar:

  1. Good Pak Iwan, ditunggu artikel selanjutnya

    BalasHapus
  2. pandemi membawa hikmah bagi kita semua, untuk guru menambah motivasi untuk belajar Teknogi komputer khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran, bagaimana cara menggunakan teknologi tersebut, kemudia bagi siswa bisa berinteraksi secara bebas, tanpa mengenal takut pada guru. terima kasih pada penulis atas artikel tersebut dan itu sangat bagus, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. Hebat Pak Iwan , semoga menginspirasi teman yang lain.

    BalasHapus
  4. Semangat pak Iwan! Semakin berkreatifitas dalam mengajar

    BalasHapus
  5. Bagus tulisannya, tetap semangat berkarya, smoga menginspirasi kpd guru lainnya

    BalasHapus
  6. Pembelajaran daring mampu menumbuhkan rasa semangat para siswa dalam mempelajari teknologi lebih dalam..semangat Pak Iwan, never give up!

    BalasHapus
  7. Iya betul sekali pak iwan, pandemi ini menuntut guru lebih kreatif dalam pembelajaran yang efkt

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...