(Guru Produktif Multimedia SMK Negeri 3 Surakarta)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku. Proses pembelajaran tidak akan berjalan apabila tidak ada partisipasi dari peserta didik. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar.
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara sukarela dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, selain merupakan salah satu usaha memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang sedang dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai suatu isi pelajaran tertentu, juga dimaksudkan untuk menjadikan proses belajar mengajar sebagai alat meningkatkan percaya diri, harga diri dan lain-lain.
Mulyasa berpendapat, “Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran” (2005). Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif, Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multi arah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling memengaruhi, tidak saling mendominasi. Makna komunikatif dimaksudkan sifat bahwa sifat komunikasi antara peserta didik dengan guru, sesama peserta didik, dan sesama guru harus dapat saling memberi dan menerima serta memahami. Suatu proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan peserta didiknya di dalam kelas, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui peningkatan partisipasi dalam kelas peserta didik pun juga dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar yang baik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (mengutip pendapat Mc Keachi) mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktifan peserta didik dalam proses pem- belajaran, yaitu:
- Partisipasi peserta didik dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.
- Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
- Partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang ber- bentuk interaksi antar peserta didik.
- Kekohesifan (kekompakan) kelas sebagai kelompok.
- Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk menghadapi keputusan-keputusan penting dalam kehidupan sekolah.
- Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi peserta didik, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan sekolah atau pembelajaran (2002:119).
Dari paparan di atas, dapat dimengerti bahwa partisipasi peserta didik merupakan wujud tingkah laku peserta didik secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan emosional peserta didik sehingga mendorong mereka untuk memberikan kontribusi nyata dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Dalam hal ini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan model yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa peserta didik dalam situasi yang lebih kondusif karena peserta didik lebih berperan, serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar.
Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari peserta didik dalam pembelajaran. Keterlibatan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran, karena peserta didiklah yang akan membuat suatu pembelajaran dikatakan sukses dan optimal. Peserta didik yang aktif dalam pembelajaran akan terlihat pada baik dan buruknya prestasi yang diperoleh. Menurut Mulyasa (mengutip pendapat Sudjana) berpendapat “Syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari peserta didik” (2005:156). Lebih lanjut Mulyasa mengungkapkan bahwa keterlibatan peserta didik merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk mendorong partisipasi peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memberikan pertanyaan dan menanggapi respon peserta didik secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur, dan menggunakan model pembelajaran yang bevariasi yang lebih melibatkan partisipasi peserta didik. Untuk itu, dari pihak peserta didik diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Indikator partisipasi peserta didik tersebut meliputi: 1) partisipasi peserta didik dalam pemberian materi pelajaran, 2) partisipasi peserta didik dalam kerjasama kelompok, 3) partisipasi peserta didik dalam mengemukakan pendapat, 4) partisipasi peserta didik dalam mengajukan pertanyaan mengenai materi, 5) partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal atau tugas yang diberikan.
Media adalah alat atau perantara untuk menyampaikan informasi agar lebih mudah diterima oleh penerima informasi sedangkan media pembelajaran adalah alat atau perantara yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh siswa serta membantu proses sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang efisien dan efektif. Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal.
Ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran yaitu : (1) menarik perhatian siswa, (2) membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, (3) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (4) mengatasi keterbatasan ruang, (5) pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (6) waktu pembelajaran bisa dikondisikan, (7) menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar, (8) meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau menimbulkan gairah belajar, (9) melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, (10) meningkatkan kadar keaktifan atau keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Kahoot merupakan salah satu media pembelajaran online yang berisikan kuis dan game. Kahoot juga dapat diartikan sebagai media pembelajaran interaktif karena kahoot dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar seperti mengadakan pre-test, post-test, latihan soal, penguatan materi, remedial, pengayaan dan lainnya. Salah satu syarat untuk membuat kahoot adalah memilik akun gmail atau akun lainnya. Kahoot memiliki empat fitur yaitu game, kuis, diskusi, dan survey. Untuk game, bisa dibuat jenis pertanyaan dan menentukan jawabannya serta waktu yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Uniknya, jawaban nantinya akan diwakili oleh gambar dan warna. Peserta diminta untuk memilih warna atau gambar yang mewakili jawaban yang tepat. Selain mencari jawaban yang tepat, peserta harus memastikan tidak salah sentuh (klik) ketika memilih jawaban.
Kahoot merupakan salah satu media pembelajaran online yang berisikan kuis dan game. Kahoot juga dapat diartikan sebagai media pembelajaran interaktif karena kahoot dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar seperti mengadakan pre-test, post-test, latihan soal, penguatan materi, remedial, pengayaan dan lainnya. Salah satu syarat untuk membuat kahoot adalah memilik akun gmail atau akun lainnya.
Kahoot memiliki empat fitur yaitu game, kuis, diskusi, dan survey. Untuk game, bisa dibuat jenis pertanyaan dan menentukan jawabannya serta waktu yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Uniknya, jawaban nantinya akan diwakili oleh gambar dan warna. Peserta diminta untuk memilih warna atau gambar yang mewakili jawaban yang tepat. Selain mencari jawaban yang tepat, peserta harus memastikan tidak salah sentuh (klik) ketika memilih jawaban.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kahoot adalah salah satu media pembelajaran online yang berisikan kuis dan game. Kahoot dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar seperti mengadakan pre-test, post-test, dan latihan soal, penguatan materi, remedial, pengayaan dan lainnya. Uniknya pilihan jawaban dalam kahoot diwakili oleh gambar dan warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar