Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022
(Kepala Sekolah SDN Debegan Surakarta - Jawa Tengah)
Pendidikan memegang peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. SDM yang unggul tersebut terbetuk dari pendidikan yang berkualitas.Pendidikan yang berkualitas dapat terlihat dari kualitas para gurunya. Guru adalah pendidikprofesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai,danmengevaluasipeserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Agar dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara baik, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu.Kemampuan yang harus dimiliki harus selalu terupdate dan terinovasi. Menghadapi kurikulum merdeka belajar yang memang masih terasa asing bagi tenaga pendidik, guru diberi kebebasan untuk mengembangkan model pembelajarannya sesuai dengan karakter dan situasi kondisi disatuan pendidikannya.
Guru memiliki peran sentral dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama pada sektor pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu dan kinerja guru untuk menjadi tenaga profesional agar usaha membimbing siswa untuk belajar dapat berkembang. Kinerja guru atau atau prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang maksimal.
Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, menguasai dan mampu mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan melaksankan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran, kerjasama yang baik dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta bertanggung tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugasnya.
Peningkatan dan pengembangan dapat dilakukan dengan bermacam-macam kegiatan. Tentunya peran kepala sekolah dalam kemerdekaan guru untuk mengembangkan kompetensinya diberi keleluasaan dan fasilitas yang diperlukan.
Upaya peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan antara lain :
1. Supervisi Kepala Sekolah
Supervisi pendidikan adalah proses pemberian layanan bantua profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dampak dari supervisi kepala sekolah diharapkan selalu memberikan motivasi dan terbentuknya sifat profesionalisme. Sikap professional guru merupakan hal yang penting dalam menjaga dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan, pembentukan, dan pengembangan sikap profesional.
Supervisi tidak diartikan penilaian terhadap pekerjaan guru semata,namun yang sangat esensial adalah bagaimana supervisi ini dapat lebih meningkatkan kinerja guru. Menurut Rachman Natawijaya (2006:22) secara khusus mendefinisikan kinerja guru sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
Perilaku yang dimaksud adalah bagaimana guru dapat menyiapkan secara baik apakah administrasi ataupun teknis-teknis yang akan mereka gunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kita sadari bahwa pembelajaran tidak hanya mentrasfer ilmu pengetahuan namun juga harus mampu mengembangkan karakter siswa yang berkepribadian Pancasila.
2. Memberi kesempatan mengikuti diklat
Sebagai kepala sekolah tentunya sangat berharap bahwa pendidikan dan pelatihan dapat lebih mengembangkan keprosfesional guru dalam proses pembelajaran. Oleh karenanya seorang kepala sekolah selalu mendorong parter kerjanya yaitu guru untuk selalu terus menerus dan berkelanjutan mengikuti berbagai pendidikan dan latihan.
Zais (1986:317) mengemukakan bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan sesorang menjadi dirinya sendiri atau proses mendefinisikan dan mendefinisikan keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.
Mangkuprawira memberikan perbedaan pada pengertian pelatihan dan pendidikan. Pelatihan lebihmerujuk pada pengembangan keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera, sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan tentang subyek tertentu, tetapi sifatnya lebih umum, terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang.
Sebagai seorang kepala sekolah tentunya wajib memberikan pengarahan diklat apa dan bagaimana yang dianggap berguna baik untuk peserta didik maupun guru itu sendiri.Tidak bisa dipungkiri guru membutuhkan pengakuan nilai yang dapat digunakan untuk diakumulasikan menjadi nilai pengembangan diri pada PAK.
3. Komunikatif
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah komunikatif bukanlah hal baru. Komunikatif dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain. Karakter komunikatif dapat dikembangkan dengan menciptakan suasana pergaulan yang nyaman, situasi yang mendukung, dan lingkungan yang menarik.
Dalam segala situasi, sikap yang komunikatif sangat diperlukan untuk memperlancar komunikasi dengan orang lain, memahami suatu hal dan lain sebagainya.
Sikap komunikatif ini dapat berdampak besar terhadap kerhamonisan hubungan antara kepala sekolah dan guru. Jika sekolah keluarga besarnya harmonis,nyaman tentram maka tidak mustahil guru akan bersemangat melaksanakan pembelajaran karena tidak terbebani permasalahan yang tersumbat.
Komunikatif ini dapat diekspresikan dengan berbagai kegiatan. Misalnya masalah siswa,administrasi bahkan sampai pada keluarganya walau tidak sangat mendetail. Hal ini bukan bermaksud untuk mengintervesi tapi lebih kearah mengidentifikasi jika timbul permasalahan baik di sekolah maupun dilingkungan keluarganya.
4. Pendekatan Personal
Setiap guru memiliki sifat yang unik dan respon berbeda ketika menerima kritikan atau masukan dan teguran. Ada guru yang menerima kritik lebih baik ketika disampaikan secara langsung dan tanpa tedeng aling-aling, ada pula guru yang lebih mampu menerima kritik dengan singgungan halus yang disampaikan secara perlahan.
Untuk memberikan hasil yang maksimal, identifikasi pada keunikan guru ini perlu dilakukan. Tanpa bermaksud membeda-bedakan k, cara kritik yang berbeda memiliki tujuan yang sama yakni meningkatnya performa atau kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bersangkutan. Berikan pemahaman mendalam agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Ada kalanya seorang guru sangat nyaman dalam menjalankan profesinya bukan hanya karena gaji yang cukup, tapi keharmonisan lingkungan kerja sangatlah menunjang kinerjanya.Ikatan keakraban di antara rekan-rekan sekantor. Nah, bagaimana kepala sekolah dapat membuat jalinan keakraban tersebut ? Beberapa cara yang patut dicoba misalnya adakan acara outbound, dan jalan-jalan yang tidak terlalu mahal. Makan bersama juga salah satu cara yang tak terlalu mahal.
5. Transparansi
Kejujuran adalah kunci utama sehingga setiap orang akan menaruh rasa hormat dan kepercayaan yang kemudian akan melahirkan rasa senang secara pribadi pada orang-orang yang kita pimpin sehingga akan menciptakan kinerja kepemimpinan yang efisien. Dengan memberikan akses terbuka ke informasi, Anda melibatkan semua guru dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Seseorang yang memiliki karakter jujur akan membuat orang lain hormat dan simpati kepada kita. Hal ini juga berlaku bagi para pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin, kita hanya perlu memiliki karakteristik yang membuat kita dipercaya dan dihormati.
Segala seluk beluk tentang sekolah seharusnya tidak ada yang tertutup. Apalagi jika menyangkut keuangan. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan semua guru dan berdampak tidak ada variasi pikiran yang negatif masalah keuangan yang akan mengganggu kinerjanya.
Masih banyak hal dan cara yang bisa dikembangkan oleh seorang pemimpin atau kepala sekolah untuk mencapai tujuan bersama yeng efektif dan efisian. Target yang dicanangkan melalu visi dan misi sekolah menjadi barometer proses kegiatan pembelajaran yang harus dipedomani oleh semua keluarga lingkungan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar