Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021
Di era di zaman global seperti sekarang ini, dunia pendidikan Indonesia dituntut untuk mengaplikasikan pembelajaran dengan beragam sarana sesuai dengan kemajuan tekhnologi yang terus berkembang dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dalam pembelajaran bahasa Inggis, prosesnya adalah membiasakan untuk mendengar, berbicara dan menulis butuh kegiatan yang dilakukan secara terus menerus sampai menjadi habit (kebiasaan). Untuk mendapatkan pengalaman belajar, peserta didik melakukan pengamatan mulai dari mendengar teks-teks naratif lisan, memperhatikan dengan seksama tata baca pelafalan, intonasi dan tekanan pada ujaran – ujaran yang diperdengarkan secara lisan baik melaui media audio, maupun audio visual.
Dalam pembelajaran bahasa Inggirs, melibatkan lebih banyak media adalah dianjurkan. Gambar, tulisan, video dan media apa sajaa lainya akan mendukung pemahaman peserta didik dalam pembelajaran teks – teks naratif.
Pembelajaran materi teks naratif banyak dijumpai dalam kehidupan sehari – hari, baik di media kertas materi – materi belajar yang tercetak (buku, majalah, buletin), maupun materi – materi belajar dalam bentuk digital yang ada di internet seperti video cerita pendek, cerita fabel atau film. Itu semua bisa diakses dengan mudah oleh para peserta didik.
Dalam banyak hal, kompetensi yang diharapkan pada peserta didik adalah kemampuan mendengar (listening skills) pada materi teks – teks naratif. Beberapa kemampuan/ kompetensi mendengar antara lain misalnya kemampuan menemukan gambaran umum teks yang diperdengarkan, menemukan informasi tertentu dan rinci tentang apa yang diperdengarkan. Oleh karena itu kegiatan mengasah kemampuan seperti itu perlu dilakukan peserta didik sesering mungkin sehingga sudah menjadi kebiasaan.
Begitu juga dalam membangun kemampuan berbicara. Setelah terbangun keterampilan mendengar, langkah selanjutnya adalah membangun keterampilan berbicara melalui retelling story. Bila di kelas ada satu dua anak yang bisa melakukannya (retell story), maka yang lain bisa menjadi audiennya, pada proses ini diharapkan audien merespon apa yang disampaikan oleh temannya yang sedang mempresentasi retelling story tersebut. Dengan demikian kemampuan dan keterampilan berbicara dan mendengar dalam bahasa Inggris bisa terbangun.
Dalam proses pembelajaran dalam untuk membangun kemampuan membaca, para peserta didik diajak untuk lebih sering membaca. Metode yang bisa digunakan misalnya; skimming (menemukan gambaran umum teks yang dibaca), scanning (melacak informasi tertentu dan rinci), reference (menemukan kata rujukan kata tertentu atau kata ganti), dan predicting meaning (menebak makna).
Mengembangkan kemampuan menulis juga perlu dimulai sedini mungkin. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang berproses. Menulis tidak bisa langsung baik, harus dilakukan perbaikan-perbaikan tentang tata bahasa maupun ketepatan pilihan kata serta kemampuan redaksi.
Ke empat keterampilan berbahasa itu (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) seharusnya dilakukan secara berimbang sehingga bisa menjadi literation habit. Diharapkan proses pembelajaran ini guru bisa menciptakan atmosfir pembelajaran di kelas yang menyenangkan dan ada daya tarik bagi peserta didik untuk melakukan learning experience. Dengan memanfaatkan intenet dan menggunakan multimedia maka akan sangat membantu karena sesuai dengan perkembangan teknologi, Hasil akhir dari proses pembelajaran ini adalah peserta didik mendapatkan integrited competencies yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar