(Guru BK SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen - Jawa Tengah)
Pendidikan merupakan proses yang tanpa akhir (Education Is The Process Without End), dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh karena itu, proses belajar menjadi kunci untuk keberhasilan pendidikan. Agar proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan tata layanan yang berkualitas (Sagala, 2013). Guru adalah tenaga profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalan pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Di samping itu guru mempunyai tugas pokok: menyusun program pembelajaran, menyajikan program pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar, menyusun program perbaikan dan penjagaan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa proses pendidikan harus berjalan dalam keadaan apapun, termasuk pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, pelaksanaan pendidikan tidak boleh terhenti. Sebagai upaya mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasa maka pemerintah melakukan beberapa langkah, salah satunya dengan menerapkankegiatan belajar mengajar melalui sistem online atau sistem dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Demikian pula pelaksanaan layanan bimbingan kelompok oleh guru bimbingan dan konseling pun dilakukan dengan daring.
Layanan bimbingan kelompok merupakan proses pemberian informasi dan bantuan pada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu. Layanan yang diberikan dalam suasana kelompok selain itu juga bisa dijadikan media penyampaian informasi sekaligus juga bisa membantu siswa menyusun rencana dalam membuat keputusan yang tepat sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi siswa yang nantinya akan menumbuhkan konsep diri yang positif. Selain itu apabila dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik maka anggota kelompok saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus.
Menurut Prayitno layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang di berikan kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial. Mereka memperoleh berbagai bahan dari Guru Pembimbing yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat, serta dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan.
Untuk melaksanakan layanan bimbingan kelompok tersebut, guru memilih menggunakan media sosial. Di era sekarang siswa pada saat ini sudah banyak yang mempunyai media sosial berupa WhatsApp, Instagram, Facebook, Youtube dan sebagainya. Penggunaan media sosial dari siswa tersebut hanya sebatas untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang lain saja. Salah satu media sosial yang sering digunakan yaitu, WhatsApp. Media WhatsApp digunakan untuk memberikan dan berbagi materi pelajaran serta menyimpan dokumen dalam bentuk pdf, microsoft word, excel, dan powerpoint. Maka dari itu, apabila menggunakan WhatsApp berbagi dokumen dengan dengan format/ bentuk di atas jauh lebih mudah. Pembelajaran ini akan lebih menarik apabila semua siswa aktif dalam pembelajaran tersebut. Fitur dari WhatsApp yang lain adalah bisa mengirim Voice Notes atau perekam suara. Perekam suara bisa digunakan untuk siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Selain itu untuk melaksanakan diskusi kelompok (maksimal 8 orang) secara online yang hemat, guru dapat memanfaatkan panggilan grup video (Video Call).
Dengan menggunakan medsos WhatsApp ini siswa merasa sebagai subyek dalam kegiatan pembelajaran (student centered) sehingga mereka menjadi lebih bersemangat ketika mengikuti kegiatan bimbingan kelompok daring. Ada beberapa fitur dari WhatsApp yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran efektif, di antaranya adalah:
- WhatsApp pesan digunakan untuk menulis pesan baik dalam grup atau jaringan pribadi.
- Forward memudahkan untuk mengirim atau melanjutkan pesan atau maateri ke teman yang lain
- Voice Notes atau perekam suara memudahkan siswa mengutarakan pendapatnya
- Video Call grup dapat digunakan guru untuk berdiskusi dengan kelompok siswa. Untuk yang sudah melakukan pembaharuan, fitur ini dapat digunakan untuk melakukan panggilan dengan 8 orang sekaligus.
- Grup memudahkan guru untuk membuat grup di setiap kelas atau siswa dengan kelompok layanan bimbingannya.
Dengan layanan melalui media sosial WhatsApp tersebut, para siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah bersama untuk menangani permasalahan yang dibahas dalam kelompok.
Kelompok yang semua anggotanya merupakan teman yang sebaya sering disebut kelompok teman sebaya. Pada saat pelaksanaan layanan bimbingan daring iniliah mereka dinilai oleh orang lain. Penilaian ini akan dijadikan sebagai cermin dalam memandang dan menilai dirinya sendiri. Mereka dapat membandingkan antara “saya dapat menjadi apa” dengan “saya seharusnya menjadi apa”. Hasil dari perbandingan ini berupa rasa harga diri. Semakin besar perbedaan keduanya akan semakin rendah harga dirinya. Suasana memberi dan menerima di dalam bimbingan kelompok dapat menumbuhkan harga diri dan keyakinan diri anggota. Anggota akan saling menolong, menerima dan berempati secara tulus. Hal ini dapat menumbuhkan suasana yang positif dalam diri mereka. Terlebih lagi apabila semua anggota kelompok merupakan teman-teman sebaya.
Harapan dari pelaksanaan layanan bimbingan daring ini adalah:
- Memberikan kesempatan-kesempatan pada siswa belajar hal-hal yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
- Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok.
- Bimbingan secara kelompok lebih ekonomis dari pada melalui kegiatan bimbingan individual.
- Untuk melaksanakan layanan konseling individu secara lebih efektif.
Layanan bimbingan kelompok yang dilakukan guru secara daring ini diharapkan membentuk pribadi individu yang dapat hidup secara harmonis, dinamis, produktif, kreatif dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
- Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Depdikbud: Rineka Cipta.
- Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
- Sagala, Syaiful. 2010, Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
- Santoso, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar