Edisi: Vol. 3 No. 3 Mei - Agustus 2023
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus, ternyata diperoleh melalui sejarah yang panjang. Di awali dengan kedatangan bangsa Portugis di Selat Malaka pada tahun 1511 yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Pelayaran Portugis dilanjutkan ke Maluku yang merupakan pusat penghasil rempah-rempah di Nusantara. Semula bangsa Portugis melakukan transaksi perdagangan rempah-rempah, kemudian berubah menjadi monopoli perdangangan rempah-rempah. Akibatnya kehadiran Portugis mendapatkan perlawanan dari rakyat Maluku.
Kedatangan Penjajah
Tahun 1521 bangsa Spanyol menyusul Portugis di Maluku, kedatangan Spanyol ‘setali tiga uang’ dengan Portugis, yakni menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Perseteruan antara Portugis dengan Spanyol pun tidak bisa dihindarkan. Di samping itu juga muncul perlawanan-perlawanan dari rakyat Maluku. Tetapi akhirnya Portugis dan Spanyol berdamai melalui Perjanjian Saragossa. Berdasarkan Perjanjian Saragossa, Spanyol terpaksa hengkang dari Maluku sedangkan Portugis tetap berkuasa di Maluku.
Indonesia sebagai produsen rempah-rempah dan Maluku yang merupakan Spicy Island juga membuat bangsa Belanda tertarik mendatangi Indonesia. Tahun 1596, Belanda memasuki Indonesia dibawah pimpinan Cornelis De Hotman dan mendarat di pelabuhan Banten.
Seperti bangsa Portugis dan Spanyol, kedatangan Belanda tersebut awalnya juga melakukan transaksi perdagangan rempah-rempah. Sehingga kedatangan Belanda ini semula juga diterima dengn baik oleh rakyat Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, timbul niat serakah Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Maka Belanda pun melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah yang jelas hanya menguntungkan Belanda secara sepihak.
VOC berkuasa
Untuk menyukseskan monopoli perdagangannya di Indonesia, pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dangang yang diberi nama VOC (Vereenigde Osst Indische Compagnie). Dalam realitanya VOC dibentuk tidak hanya sekedar bersinggungan dengan perdagangan saja, karena dibentuknya VOC juga untuk kepentingan politik, yakni terkait penguasaannya terhadap Indonesia. Ini diawali dengan pendudukan pelabuhan-pelabuhan yang strategis dan dilanjutkan dengan penguasaan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran, bahkan mengalami kerugian serta terlilit hutang yang sangat besar. Akibatnya VOC dibubarkan pada tahun 1799. Selanjutnya segala hak dan kewajiban VOC diambil alih oleh Republik Bataaf sampai tahun 1807, karena pada tahun 1807 Republik Bataaf dibubarkan dan diganti menjadi Kerajaan Holland (Kerajaan Belanda). Sehingga sejak itu Indonesia menjadi jajahan kerajaan Belanda.
Selama kurang lebih 350 tahun, Belanda menjajah Indonesia. Kekayaan alam maupun tenaga kerja Indonesia dieksploitasi oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal Ini tentu sangat menguntungkan pihak Belanda serta sangat merugikan rakyat Indonesia. Berjuta-juta gulden masuk kas negeri Belanda. Belanda berhasil membagnun negaranya sehingga menjadi negara yang kaya raya. Di sisi lain bangsa Indonesia hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan.
Tidak berbeda dengan bangsa Portugis dan Spanyol, keberadaan Belanda pun mendatangkan perlawanan-perlawanan dari rakyat Indonesia. Maka muncullah perlawanan-perlawanan , baik dalam skala kecil maupun besar. Sayangnya perjuangan-perjuangan yang dilakukan sebelum tahun 1908 mengalami kegagalan. Perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan dan sangat tergantung pada pimpinan, serta tidak teroganisir dengan baik, sehingga mudah di patahkan oleh pemerintah kolonial. Memasuki tahun 1908, perjuangan melawan kolonial mulai dilakukan dengan organisasi modern dan dipimpin oleh golongan terpelajar. Perjuangan pun juga ditempuh dengan jalur diplomasi.
Penjajahan Jepang
Selagi bangsa Indonesia berjuang menghadapi kolonial Belanda, tahun 1942 Jepang memasuki Indonesia dan berhasil mengalahkan Belanda. Setelah Perjanjian Kalijati yang ditandatangani pada tanggal 8 Maret 1942, secara resmi Indonesia menjadi jajahan Jepang.
Pada awal kedatangannya, Jepang diterima baik oleh rakyat Indonesia. Jepang dianggap sebagai saudara tua yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari kolonialisme Belanda. Hal itu juga digembar-gemborkan oleh Jepang lewat gerakan 3A. Kenyataannya Jepang sama dengan Belanda, kedatangan Jepang juga untuk mengeksploitasi sumber daya alam serta penduduk Indonesia untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya.
Zaman pendudukan Jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang luar biasa. Perekonomian dikuras habis-habisan untuk biaya perang. Orang yang meninggal karena kelaparan sudah menjadi hal yang biasa. Bahan pangan sulit di dapat, bahkan bonggol pisang pun terpaksa dikomsumsi. Bahan sandang langka dan mahal, terpaksa karung goni dipakai sebagai baju.
Bidang politik juga mendapatkan tekanan yang luar biasa. Semua organisasi politik pada masa pendudukan Jepang dibubarkan. Termasuk organisasi ekonomi, sosial maupun keagamaan. Organisasi-organisasi yang ada hanya merupakan bentukan maupun seijin pemerintah militer Jepang. Bagi yang melanggar akan berurusan dengan Ken peitai. Kebanyakan mereka yang berurusan dengan Ken peitai akan pulang tinggal nama. Sehingga muncullah gerakan ‘bawah tanah’ untuk menghadapi Jepang.
Setelah Jepang terdesak Sekutu, Jepang mulai bersikap lunak terhadap rakyat Indonesia serta menjanjikan kemerdekaan di kemudian hari. Tetapi janji itu tidak sempat diwujudkan karena akhirnya Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Tercapainya Kemerdekaan
Moment menyerahnya Jepang di satu sisi serta belum tibanya Sekutu di Tanah Air untuk mengambil alih kekuasaan Jepang, rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan segala resiko yang ada. Meskipun Jepang masih bersenjata lengkap dan mendapatkan mandat dari Sekutu untuk mepertahankan status quo.
Langkah selanjutnya Rakyat Indonesia melakukan gerakan revolusioner mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang serta bersiap menghadapi kedatangan Sekutu. Sekali merdeka tetap merdeka, akhirnya rakyat Indonesia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan mempertaruhkan jiwa dan raga sampai penyerahan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
Referensi:
- I Wayan Badrika, 2006. Sejarah Untuk SMA kelas XI Jilid 2 Program Ilmu Alam. Penerbit Erlangga.
- Annisa Fianni Sisma, 2023. Memahami 7 Tujuan dibentuknya VOC. Katadata.co.id
- Verelladevanka Adryamarthanino, 2022. Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908. Kompas.com
- Perjanjian Kalijati. https://p2k.stekom.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar