Senin, 29 Agustus 2022

PTM SMA Negeri 6 Surakarta Menumbuhkan Perilaku Sehat pada Peserta Didik

Oleh: Rohmi Malikah NS
(Guru di SMA N 6 Surakarta - Jawa Tengah)

Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022

Kasus Covid -19 di Indonesia tercatat mengalami penurunan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, penularan varian dari virus Corona berkurang karena semakin banyak masyarakat yang sudah memiliki kekebalan antibodi. Hal itu memungkinkan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Penegasan tentang PTM juga diungkapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8). “Daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-2 boleh menggelar pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Persiapan PTM di SMAN 6 Surakarta

Untuk melakukan perubahan dari PJJ  ke PTM di kelas pada masa Pademi Covid-19 beberapa sekolah yang sudah dikunjungi  petugas satgas Covid wilayah Surakarta untuk memantau kesiapan PTM, salah satunya  adalah SMA Negeri 6 Surakarta dan mendapati kesiapan yang baik, tetap mematuhi protokol kesehatan.dimana petugas tenaga pendidikan  dan non pendidikan serta peserta didik sudah di vaksin secara bergelombang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Cabang Wilayah VII dan Dinas Kesehatan Wilayah Surakarta.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 di SMA Negeri 6 Surakarta, menjelaskan upaya menyelenggarakan PTM terbatas di sekolah, demi menekan risiko 'learning loss' atau menurunnya kemampuan belajar peserta didik, dan menjaga kualitas pembelajaran peserta didik. Namun apabila mendapati kasus positif di Sekolah maka Pemimpin Sekolah harus menghentikan sementara aktivitas pembelajaran tatap muka di area terkonfirmasi.Sekolah menekankan, sejumlah tahapan yang  harus dijalankan pada pembelajaran tatap muka terbatas, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pemantauan, yang semuanya di sosialisasikan pada warga sekolah melalui Google Zoom, WAG, 

Pelaksanaan PTM di SMAN 6 Surakarta

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas diseluruh satuan Pendidikan SMA Negeri 6 Surakarta sudah di mulai pada bulan Oktober 2021.  Dimana peserta didik sebelum PTM dilaksanankan, Sekolah berkoordinasi bersama komite menyiapkan dokumen surat pernyataan orang tua/wali peserta didik terkait setuju dan tidak setuju adanya PTM, SK satuan Tugas Covid lingkup sekolah, jadwal shif luring dan rute alur protokol kesehatan saat datang, proses belajar dan pulang, serta batas antar jemput, batas parkir, ruang UKS, ruang isolasi, tempat cuci tangan, sabun, termograp, handsanitizer, tabung oksigen, pengaturan jarak tempat duduk peserta didik.

PTM terlaksana mulai dari simulasi dua rombel, kemudian naik menjadi empat rombel, lanjut menjadi sebelas rombel terushingga  dua puluh satu robel. dalam pelaksanaanya PTM berjalan lancar,  hubungan sinergi antara pihak  sekolah, orang tua, dan Satgas Covid-19 bisa mengurangi risiko terpaparnya virus Covid -19 dan tidak menjadi klaster baru penyebaran corona.

Pembelajaran tatap muka yang di lakukan SMA Negeri 6 Surakarta diadakan dengan tujuan memaksimalkan pembelajaran, bila siswa bertemu langsung dengan guru maka pembelajaran tidak hanya tentang pengetahuan tetapi juga sikap karakter pesrta didik.  Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menanamkan sikap disiplin pada peserta didik agar berilaku hidup sehat. Karena disiplin merupakan karakter untuk menjadi manusia yang baik. Oleh karena itu SMA Negeri 6 Surakarta mengadakan PTM untuk menumbuhkan karakter peserta didik yang berdisplin dan berperilaku hidup sehat.

6 komentar:

  1. memang pembelajaran itu yang baik kalo tatap muka langsung..smg tdk ada covid lg bu

    BalasHapus
  2. Setuju, dalam hal penyebaran covid dapat dikendalikan dengan kerjasama guru dan siswa. Dimana siswa SMA sudah cukup dewasa dalam menerapkan kebiasaan baru juga siswa harus sudah divaksin

    BalasHapus
  3. Wah keren sudah tatap muka lagi ๐Ÿ‘ memang pembelajaran tatap muka selain lebih efektif juga melatih karakter seperti disiplin karena harus dapat datang ke sekolah tepat waktu, juga mengembangkan kemampuan bersosialisasi karena dapat bertemu orang (baik teman maupun civitas akademika) secara langsung

    BalasHapus
  4. Perkembangan yang bagus, memang sudah saatnya kita kembali ke pembelajaran tatap muka lagi. Saya pun yang statusnya masih pelajar juga merasakan bagaimana perbedaan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran secara daring. Dengan belajar secara tatap muka interaksi secara 2 arah antar guru dan siswa dapat berjalan lebih maksimal, perkembangan belajar siswa juga dapat lebih terkontrol, serta lingkungan belajar yang lebih kondusif ๐Ÿ‘

    BalasHapus
  5. Pembelajaran tatap muka lebih mudah untuk memberikan pembelajaran dan menanamkan pendidikan karakter ke siswa

    BalasHapus
  6. Mantap, akhirnya setelah 2 tahun sekolah full daring karena pandemi, pembelajaran tatap muka dapat terlaksana kembali. Memang tantangan utama pembelajaran daring itu tentang pendidikan karakter, makanya PTM perlu dilaksanakan untuk menumbuhkan wajah siswa sebagai orang yang terpelajar baik dalam bidang akademik, dan juga utamanya dalam berkarakter. Semoga PTM dan juga kegiatan penunjangnya bisa berjalan dengan maksimal kembali๐Ÿ‘.

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...