Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022
Guru SDN Mangkubumen Lor No.15 Surakarta Jawa Tengah
Sebagai seorang pendidik istilah rapor merupakan suatu hal yang selalu wajib dikerjakan untuk memberikan gambaran evaluasi perkembangan peserta didik. Dari jaman ke jaman rapor selalu berkembang,namun di era pandemi ini era yang sangat kompleks dengan berbagai problematika pembelajaran justru menghasilkan terobosan baru dengan model pembelajaran yang baru juga. Istilah merdeka belajar mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita,namun alangkah lebih baik kita juga belajar memahami dan mengaplikasikan di sekolah masing-masing. Walau hal ini tidak wajib. Sekolah masih diberi pilihan. Bisa menggunakan kurikulum 13 atau mencoba menggunakan kurikulum merdeka.
Dari kajian-kajian yang selama ini dilakukan maka muncul konsep baru yang dinamai Asesmen Nasional. Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. Dari konsep tersebut maka pasti akan ada perubahan pada pola sistem penilaian pada diri siswa, Maka dimunculkanlah Kurikulum merdeka.
Banyak sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar tapi kebanyakan pada kelas rendah. Namun sebenarnya kalau kita tengok ke belakang guru kelas rendah sudah sedikit menerapkan kurikulum merdeka dengan pembelajaran tematik. Jadi, tinggal bagaimana nanti mengembankan kurikulum ini sampai pada tahap pembuatan rapornya.
Kesempatan ini kita coba menelisik rapor di kurikulum merdeka. Rapor adalah laporan seluruh proses dan akhir pembelajaran. Rapor tersebut merupakan hasil analisis pendidik terhadap perkembangan belajar siswa. Laporan disampaikan pada akhir semester, dan pada akhir tahun pelajaran, format laporan hasil belajar ditetapkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, fungsi, nilai dan budaya masing-masing sekolah. Kurikulum merdeka yakni sebagai salah satu pilihan kurikulum yang ditujukan untuk memulihkan pembelajaran, kurikulum Merdeka tentu saja menyebabkan perangkat pembelajaran mengalami beberapa penyesuaian. Salah satunya adalah pengolahan hasil asesmen yang dimasukkan anak ke dalam laporan hasil belajar atau rapor kurikulum merdeka dengan istilah RAPORT PENDIDIKAN NASIONAL
Apa itu raport pendidikan ? Rapor pendidikan Indonesia adalah evaluasi nasional percaya bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (Kemendikbudistek) diperkenalkan sebagai kemerdekaan untuk mempelajari episode pertama.Rapor kurikulum merdeka ini menawarkan tiga pilihan pengolahan hasil penilaian yang tersedia bagi satuan pendidikan/pendidik. Yaitu, alternatif 1 untuk mengolah semua data formatif dan total nilai dan menggunakannya sebagai kesaksian, dan alternatif 2 untuk memproses beberapa penilaian formatif. Hasil olahan digunakan sebagai kesaksian berupa angka dan semua nilai kumulatif, dan Alternatif 3 digunakan sebagai nilai kesaksian dengan mengolah semua data yang diperoleh dari nilai kumulatif.
Pada tanggal 1 April 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia. Platform Rapor Pendidikan Indonesia menyajikan hasil Asesmen Nasional satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi. Platform ini menyajikan informasi kualitas dan ketimpangan secara sederhana dan mudah dipahami bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah, supaya bisa mengidentifikasi dan merefleksikan tantangan untuk kemudian menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data, Rapor Pendidikan membantu satuan pendidikan mengatasi bertumpuknya evaluasi. “Saat ini, satuan pendidikan terbebani evaluasi yang beragam. Lembar-lembar evaluasi mengukur beragam hal dan menghasilkan hasil yang beragam juga, dan kadang hasilnya saling bertentangan. Akibatnya, satuan pendidikan tidak paham apa yang perlu diperbaiki. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah juga sulit memberikan pendampingan yang sesuai.
Mendikbudristek memastikan Rapor Pendidikan hadir untuk memperbaiki dan menyederhanakan proses evaluasi. “Sekarang, sumber datanya hanya AN dan Dapodik. Tidak ada pengisian borang-borang tambahan lain. Hasilnya juga satu evaluasi dan mengukur hal yang kunci, yaitu mutu dan pemerataan hasil belajar,” tegas Menteri Nadiem. Kepada kepala sekolah dan dinas pendidikan, Menteri Nadiem mengimbau untuk segera mengakses Rapor Pendidikan dengan cara mengaktifkan akun pembelajaran belajar.id untuk masuk ke situs rapor pendidikan.kemdikbud.go,id. Sementara untuk publik, dapat langsung mengakses tombol ‘Lihat Data Publik’.
Dari uraian urain yang disampaikan Mendikbudristek banyak hal yang harus kita pahami. Lompatan-lompatan besar pemerintah harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru untuk mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka ini. Banyak yang masih meraba-raba bagaimana bentuk raport pendidikan nasional inibanyakkah perubahan atau berubah pada substansi diskripsi penilaiannya. Untuk itu marilah kita mencoba mengenal model raport pendidikan nasional.
Ada dua Ringkasan Kualitas Pendidikan di Satuan Pendidikan yang dimuat dalam Rapor Pendidikan yakni Mutu Hasil Belajar Peserta Didik dan Iklim Keamanan dan Iklusivitas di Satuan Pendidikan.
- Mutu Hasil Belajar Peserta Didik menggambarkan kemampuan literasi, kemampuan numerasi dan Indeks Karakter (nilai-nilai karakter dalam Profil Pelajar Pancasila yaitu berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif, bernalar kritis dan berkebhinekaan global). Mutu Hasil Belajar Peserta Didik didapat dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survey Karakter.
- Iklim Keamanan dan Inklusivitas di Satuan Pendidikan. Iklim Keamanan dan Iklusivitas di Satuan Pendidikan meliputi Iklim Keamanan, Kesetaraan Gender, Kebhinekaan, dan Iklim Inklusivitas. Data ini didapat dari Survey Lingkungan Belajar.
Selain mengetahui gambaran umum kualitas di satuan pendidikan, Bapak-Ibu Guru juga bisa mempelajari lebih lanjut data penjabaran dari masing-masing indikator.
Langkah-langkah Cek dan Unduh Rapor Pendidikan
- Membuka web rapor Pendidikan di laman raporpendidikan.kemdikbud.go.id. Lalu, klik tombol “Masuk dengan akun belajar.id“
- Masuk menggunakan akun admin belajar.id yaitu, kepala sekolah atau tenaga kependidikan (bukan akun guru) .
- Muncul Ringkasan Kualitas Pendidikan Satuan Pendidikan.
- Untuk mengunduh Rapor Pendidikan dalam format Microsoft Excel, silahkan klik tombol “Unduh” atau masuk dulu ke link https://raporpendidikan.kemendikbud.go.id/app.
- Ketika meng-klik tombol unduh maka tampilan pertama yang akan muncul seperti ini :
- Setelah di klik tombol “lihat data publik” akan muncul tampilan seperti ini:
- Setelah di klik tombol “lihat data publik” akan muncul tampilan seperti ini:
- Selanjutnya klik tombol “lihat data publik”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar