Edisi: Vol. 2 No. 2 Januari - April 2022
(Guru SD Surakarta - Jawa Tengah)
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran keterampilan, pengetahuan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pelatihan, pengajaran dan penilaian. Proses pembelajaran dalam pendidikan bukan hanya meningkatkan potensi peserta didik, tetapi juga membuat mereka berkarakter baik. Sehingga siswa menjadi generasi cerdas dan berkarakter.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan jika pendidikan karakter pada siswa menjadi salah satu upaya mewujudkan pelajar Pancasila.Pelajar Pancasila merupakan pelajar yang memiliki karakter berlandaskan falsafah Pancasila atau memiliki nilai sila-sila Pancasila secara utuh dan komprehensif. Nilai karakter yang ada pada tiap sila Pancasila sendiri terdiri dari nilai karakter religius, peduli sosial, kemandirian, patriotisme atau rela berkorban untuk negara, kebersamaan, demokratis serta keadilan.Pendidikan karakter ini di ajarkan sejak dini kepada peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Setidaknya terdapat 6 karakteristik atau profil pelajar Pancasila yang harus dimiliki peserta didik untuk menjadi Pelajar Pancasila.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan penting untuk membawa arah pembelajaran tersebut lebih efektif dan optimal. Seorang guru bukan hanya dituntut untuk mengajar materi guna mencapai kompetensi pembelajaran dan mengutamakan kognitif Peserta Didik saja tetapi menggali potensi diri Peserta Didik untuk berkarakter.Pendidikan yang baik akan menjadikan negara berbudaya serta mempunyai peradaban baik di masa depan.Pendidikan diharapkan dapat menanamkan budi pekerti Peserta Didik serta meningkatkan daya nalar kritis. Dengan begitu Peserta Didik dapat mengimplementasikan apa yang mereka pelajari selama di bangku sekolah dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk diri sendiri maupun lingkungan.
Hakikat Pancasila
Sebelum mengajarkan Peserta Didik mengenai apa itu hakikat Pancasila, ada baiknya jika Anda juga memahaminya. Berbicara mengenai hakikat pancasila, berarti hal-hal yang berkaitan dengan sifat hakiki atau mendasar. Begitu pula upaya memahami hakikat pancasila yang berkaitan dengan kehidupan bangsa dan negara. Pancasila mempunyai arti filosofis, adapun berikut ini merupakan beberapa hakikat pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara, di antaranya yaitu:
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Seperti yang telah disinggung di awal, pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila tidak lahir secara instan di tahun 1945, melainkan membutuhkan proses yang panjang untuk menyusun pancasila yang didasari secara perjuangan bangsa Indonesia. UUD 1945 yang merupakan sumber tertib hukum tertinggi yang berfungsi mengatur kehidupan masyarakat dan negara juga menyatakan dalam pembukaan bahwa kedudukan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini harus Anda ajarkan kepada Peserta Didik untuk menerapkan nilai-nilai pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila juga bisa menjadi pandangan hidup negara Indonesia. Kehadiran Pancasila bisa dijadikan pedoman hidup, pegangan hidup dan petunjuk arah untuk semua kegiatan yang ada dalam indonesia dan menyangkut aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa Anda ajarkan kepada Peserta Didik untuk selalu berlandaskan nilai pancasila dalam bersosialisasi dengan masyarakat Indonesia.Anak diajarkan setiap tutur kata dan tingkah laku harus sellalu berdasar Pancasila.
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila dapat dijadikan sebagai kepribadian bangsa Indonesia karena disusun sesuai dengan perjuangan Indonesia. Kepribadian sendiri memiliki arti sebagai gambaran mengenai perilaku, sikap atau perbuatan manusia yang menjadi ciri khas bangsa dan menjadi pembeda dengan bangsa lain. Adapun ciri khas atau kepribadian bangsa indonesia yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yaitu Indonesia merupakan negara yang:
- Memiliki Tuhan Yang Maha Esa
- Berkemanusiaan yang adil dan beradab
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Menerapkan musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan, dan
- Berkeinginan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Pancasila Sebagai Pejanjian Luhur Bangsa Indonesia
Mungkin hal ini masih terdengar sedikit asing, pasalnya istilah "Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia" ini ada dalam pidato kenegaraan presiden Soekarno di depan sidang dewan perwakilan rakyat gotong royong (DPR-GR). Di mana istilah Pancasila sebagai perjanjian luhur bagi seluruh rakyat Indonesia terjadi pada tanggal 16 Agustus 1967. Jika kita mengajar disekolah Dasar tentunya materi harus disesuaikan dengan pengalamannya. Anak cenderung senang mendengarkan cerita-cerita sejarah kebangsaan.
5. Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila juga dijadikan sebagai cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia, hal ini sesuai dengan UUD 1945 pada alinea ke 4, di antaranya sebagai yaitu, Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.Berkaitan dengan tersebut bagaiman cara kita menginstruksikan kepada anak-anak usia dini untuk selalu menjiwai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.Maka dari situlah akan timbul kecintaan anak terhadap tanah air.
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Setelah mengetahui dan mengajarkan hakikat Pancasila pada Peserta Didik, Anda juga harus bisa mengajak Peserta Didik untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Adapun berikut ini merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang bisa Anda ajakan kepada Peserta Didik di kelas, di antaranya sebagai berikut:
1. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai Pancasila Sila Pertama
Isi sila pertama Pancasila yaitu, "Ketuhanan yang Maha Esa", sila ini memiliki arti sebagai hubungan antara perilaku masyarakat Indonesia sebagai umat beragama terhadap Tuhannya. Adapun contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila pertama yaitu:
- Bertakwa kepada Tuhan Maha esa sesuai dengan kepercayaan yang dianut masing-masing.
- Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing.
- Menjalankan ibadah atau perintah agama sesuai dengan ajaran agama yang dianut masing-masing.
- Saling menghormati agama lain serta tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
2. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai Pancasila Sila Kedua
Isi sila kedua Pancasila yaitu, "Kemanusiaan yang adil dan beradab", sila ini memiliki arti sebagai manusia yang memiliki adab baik serta memiliki kesetaraan yang sama. Adapun contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila kedua yaitu:
- Tidak mendiskriminasikan orang lain berdasarkan dengan agama, suku, warna kulit, tingkat ekonomi ataupun tingkat pendidikan
- Manusia memiliki kesetaraan yang sama dan sama-sama diciptakan oleh Tuhan.
- Tidak membeda-bedakan orang lain, serta menyadari jika semua orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama yang harus dipenuhi.
3. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai Pancasila Sila ketiga
Isi sila ketiga Pancasila yaitu, "Persatuan Indonesia", sila ini memiliki arti sebagai masyarakat Indonesia kita harus menjaga persatuan Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan membangun negeri. Adapun contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila keempat yaitu:
- Patriotisme (rela berkorban) dan Nasionalisme (cinta tanah air)
- Menjaga nama baik Indonesia
- Menjunjung tinggi persatuan bangsa
- Ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia
- Tidak membangga-banggakan negara lain secara berlebihan dengan merendahkan bangsa sendiri
- Mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
4. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai Pancasila Sila keempat
Isi sila keempat Pancasila yaitu, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", sila ini memiliki arti sebagai masyarakat Indonesia kita harus bermusyawarah untuk mengambil keputusan bersama dan menyelesaikan masalah. Adapun contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila keempat yaitu:
- Tidak egois atau memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain.
- Selalu bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah bersama.
- Mengutamakan kepentingan berbangsa dan bernegara.
- Menerima hasil keputusan musyawarah.
- Mengikuti pemilihan umum bagi yang sudah cukup umur
5. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai Pancasila Sila kelima
Pancasila sila kelima yaitu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", sila ini mengajarkan bahwa kita perlu melakukan bersikap dengan adil kepada semua orang. Adapun contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila kelima yaitu:
- Menolong orang lain semampunya
- Tidak mengintimidasi orang
- Menghargai atau mengapresiasi hasil karya orang lain
- Menghargai hak dan kewajiban orang lain
Itulah beberapa hal mengenai hakikat Pancasila beserta nilai-nilai yang bisa diterapkan dengan baik. Sudah sepatutnya Anda mengajarkan hakikat dan memberikan contoh perilaku yang sesuai Pancasila, agar Peserta Didik sebagai generasi penerus bangsa bisa menjaga nilai-nilai pancasila tersebut, sehingga tercipta kehidupan yang damai dan harmonis.
Selama masa pembelajaran jarak jauh ini, Kemendikbud melakukan penyederhanaan kurikulum. Hal ini sesuai dengan surat keputusan 4 menteri, di mana target pencapaian kurikulum bukan lagi menjadi Fokus utama. Masih menggunakan pola yang sama, pendidikan karakter bisa dilakukan dengan memilih nilai yang realistis dan konkret yang bisa dilakukan di rumah. Mengingat di masa PJJ ini, orangtua mengambil alih peran guru.
Contoh penerapan sederhananya yaitu melaksanakan kewajiban atau ibadah seperti shalat lima waktu bagi umat muslim, menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, menggunakan gawai dengan bijak dan membantu orang tua dirumah. Dengan adanya cara-cara sederhana ini, diharapkan nilai-nilai Pancasila menjadi karakter atau kebiasaan peserta didik.
Referensi
- Affandi, Hernandi. Pancasila: Eksistensi dan Aktualisasi, Yogyakarta: Andi, 2020.
- Anindito Aditomo, Ph.D, Nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran Merdeka Belajar, Kemendikbud: Slide presentasi Mei 2021
- Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,Tunas Pancasila 2021
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:
- Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2004
- Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
- Perpres Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
- Poespoprodjo dan T. Gilarso. Logika Ilmu Menalar Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Alitis, Dan Dialektis, Malang: Pustaka Grafika, 1999.
- Rahardjo, Iman Toto K & Suko Sudarso. Bung Karno, Islam, Pancasila & NKRI, Jakarta: Komunitas Nasionalis Religius Indonesia, Desember: 2006.
- Riyanto, Armada (eds.). Kearifan Lokal Pancasila: Butir-butir Filsafat Keindonesiaan, Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar