Kamis, 03 Maret 2022

BLENDED LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

Edisi: Vol.2 No.2 Januari - April 2022

Oleh: Sriyanti, S. Pd.
(Guru Geografi SMA Negeri 1 Sukoharjo - Jawa Tengah)

Pandemi Covid-19 masih mempengaruhi segala aspek kehidupan sosial termasuk pendidikan, Kebijakan pembelajaran siswa masih tidak menentu, apabila kondisi sudah memungkinkan pemerintah mengizinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) walaupun terbatas dan bertahap. Namun apabila kondisi penyebaran Covid-19 meningkat maka sekolah harus siap dengan mode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan kondisi yang tidak menentu tersebut maka Blended Learning bisa menjadi model pembelajaran yang ideal sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar walaupun kebijakan pembelajaran berubah-ubah dari PTM ke PJJ yang menyesuaikan kondisi. Guru bisa memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar, meskipun siswa berada dirumah maupun disekolah. 

Blended Learning menurut pada ahli

Pembelajaran Blended Learning merupakan strategi belajar yang memungkinkan siswa belajar melalui konten dan petunjuk yang disampikan secara daring (online) dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan maupun kecepatan belajar (Staker, 2012). Lebih lanjut John Merrow (2012) menyatakan bahwa pembelajaran Blended Learning merupakan perpaduan pembelajaran kelas tradisional dengan pembelajaran berbasis teknologi modern. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Annisa (2014, 108) yang menyatakan bahwa Blended Learning merupakan suatu sistem belajar yang memadukan antara belajar secara tatap muka/klasikal dengan belajar secara online melalui penggunaan fasilitas / media internet. 

Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat didefisinikan Blended Learning merupakan sebuah strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara memadukan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan secara daring (online).

Kunci keberhasilan Blended Learning

Ada 5 kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi Blended Learning:

  1. Live Event. Pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama (dikelas) maupun waktu sama tetapi tempat berbeda (virtual). 
  2. Self –Paced Leaning. Mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri yang memungkinkan peserta didik belajar kapan saja, dimana saja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik yang bersifat text based maupun multimedia based (video, animasi, simulasi, gambar audio atau kombinasi dari semuannya). 
  3. CollaborationMengkobinasikan pendidik (guru) maupun peserta didik yang kedua-duannya bisa lintas sekolah. 
  4. Assesment. Dalam Blended Learning perancang harus mampu meramu kombinasi jenis penilaian baik yang bersifat tes maupunn non tes atau tes yang lebih bersifat autentik. Disamping itu perlu mempertimbangkan ramuan antara bentuk-bentuk daring (assesment online) maupun luring (assesment offline).
  5. Perpormence Support MaterialsJika akan mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelas dan tatap muka virtual, perhatikan sumber daya untuk mendukung hal tersebut siap atau tidak, ada atau tidak. Bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, apakan bahan belajar dapat diakses oleh peserta didik baik secara secara luring (offline) dalam bentuk CD, MP3 dan DVD maupun secara daring (online) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...