Oleh: Mugiyanto, S.Pd.
(Guru Produktif OTKP SMK Negeri 1 Surakarta)
Proses pembelajaran adalah informasi serta pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Penekanan pembelajaran tidak hanya sebatas pada upaya mencekoki peserta didik dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar peserta didik mampu menjadikan pengetahuan yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam hidup bermasyarakat di lingkungannya, serta sebagai bekal peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Akan tetapi, kondisi belajar mengajar dewasa ini masih diwarnai oleh penekanan pada aspek pengetahuan atau hafalan saja dan tidak sedikit peserta didik kesulitan dalam mengikuti mata pelajaran karena metode pembelajaran yang dipilih pengajar tidak tepat, peserta didik hanya menjadi objek pembelajaran (teacher centered), kurang mendorong potensi peserta didik, kurang merangsang peserta didik untuk belajar mandiri, evaluasi hanya materi yang diajarkan, prestasi peserta didik masih kurang optimal dan pola interaksi searah. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi pengembangan potensi peserta didik agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi peserta didik.
Keterampilan yang dikembangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya program keahlian OTKP salah satunya adalah keterampilan mengetik. Berkaitan dengan kurikulum 2013 yang tetap diterapkan oleh sekolah yang sekiranya sudah siap, mata pelajaran mengetik manual sudah tidak ada lagi sehingga pembelajaran mengetik yang tadinya menggunakan mesin ketik manual kini sudah menggunakan komputer pada mata pelajaran otomatisasi perkantoran. Mengetik adalah pekerjaan yang terdapat pada semua bidang, baik itu dalam organisasi swasta, organisasi pemerintah ataupun organisasi kepertaian maupun organisasi yang lain. Mengetik tetap menjadi kemampuan utama dalam bekerja khususnya untuk pekerjaan kantor sehingga keterampilan mengetik juga harus dikuasai oleh lulusan SMK program keahlian OTKP. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan lulusan SMK memasuki dunia usaha dan dunia industri. Perubahan fasilitas mengetik senantiasa berubah dan semakin maju, yang tidak berubah adalah cara mengetik (keyboarding). Susunan tuts pada keyboard pada dasarnya sama dengan susunan tuts pada mesin ketik manual, oleh karena itu sudah sewajarnya jika hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi peserta didik dalam menguasai keterampilan mengetik 10 jari saat proses pembelajaran. Keterampilan mengetik 10 jari harus selalu ditingkatkan oleh peserta didik meskipun pembelajaran sudah berbasis komputer.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengetik 10 jari adalah dengan adanya inovasi pengembangan strategi pembelajaran yang tepat dan berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Salah satu strategi yang dapat dipakaiadalah metode drill melalui typing master buta berirama (Di ATM BI). Penggunaan metode berbantuan media yang berbasis komputer ini merupakan strategi yang mengintegrasikan keterampilan mengetik secara eksplisit sesuai dengan kurikulum 2013 yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik secara mandiri.
Metode latihan (drill) merupakan suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan. Metode drill mendukung peserta didik lebih banyak melakukan latihan mengetik dalam mengikuti pembelajaran otomatisasi perkantoran melalui program typing master yang digunakan. Ketertarikan dan antusiasme terhadap penggunaan media merupakan indikasi termotivasinya peserta didik sehingga akan meningkatkan hasil belajar terutama aspek kecepatan, ketepatan, dan kerapihan hasil ketikan. Sistem mengetik buta berirama dilakukan dengan menutup tanda yang ada di papan keyboard sambil mendengarkan musik yang selaras. Di ATM BI menuntut peserta didik untuk hafal posisi jarinya ketika mengetik.
Typing Master merupakan sebuah software aplikasi komputer yang mempunyai fungsi sangat bermanfaat karena dapat melatih seseorang untuk mengetik dengan 10 jari tanpa harus melihat keyboard. Manfaat atau kegunaan penggunaan Typing Master yaitu:
- Mengetik akan menjadi mudah dan lancar seperti berbicara
- Memungkinkan untuk menyelesaikan tugas menulis dengan lebih efektif dan efisien
- Menghemat banyak waktu membuat laporan, email dan presentasi lebih cepat dan memberikan lebih banyak kebebasan untuk kreativitas
- Dapat meningkatkan kecepatan mengetik
- Meminimalkan kesalahan-kesalahan mengetik
- Meningkatkan kualitas tulisan atau dokumen
Aplikasi typing master dilengkapi dengan berbagai permainan untuk meningkatkan kecepatan mengetik di setiap sesi pelajaran. Aplikasi ini dapat melatih kemampuan mengetik dengan teks atau dokumen yang telah disediakan. Pertama kali menjalankan Typing Master pengguna akan diminta untuk memasukkan nama sebagai account baru. Seterusnya seluruh kegiatan latihan akan dinilai dan diukur tingkat kemajuannya untuk mengatur jenis latihan hingga akhirnya mencapai target final lancar mengetik dengan 10 jari. Program Typing Master juga memiliki fasilitas drill and practice yang dapat digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan.
Bentuk latihan yang digunakan pada aplikasi Typing Master di antaranya adalah:
1.Course
Fasilitas Course dalam program aplikasi typing master memberikan kesempatan kepada pengguna untuk melakukan latihan mengetik. Ada 12 macam latihan mengetik yang pada dasarnya digunakan untuk melatih kecepatan dan ketepatan melalui tes huruf baru (new keys), tes kata (word drill), tes kalimat (sentence drill), dan tes paragraf (paragraph drill). Melalui fasilitas Course pengguna dapat melatih ketepatan mengetik dengan new keys drill dan word drill, sedangkan sentence drill dan paragraph drill dapat digunakan untuk melatih kecepatan sekaligus ketepatan. Waktu standar yang digunakan adalah 5 menit dan 10 menit. Pengguna dapat memilih waktu atau durasi pengetikan.
2.Typing Test
Typing Test merupakan salah satu fasilitas latihan dalam typing master yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mengetik pengguna dengan mengetik teks berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dari typing test tersebut, pengguna dapat langsung melihat hasil (test results) secara otomatis setelah waktu yang disediakan habis. Pengguna dapat langsung mencetak lengkap hasil tes (test results) tersebut yang memuat keterangan mengenai kecepatan, keakuratan/ketepatan, dan durasi waktu yang digunakan. Sebelum menggunakan fasilitas ini pengguna dapat memilih satuan ukuran kecepatan mengetik yaitu WPM (Words Per Minute) atau KPM (Keystrokes Per Minute).
Penggunanan metode Di ATM BI ini dilakukan agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Latihan-latihan yang dilakukan diharapkan dapat membuat siswa selalu siap siaga pada saat untuk menggunakan pengetahuan itu dalam menghadapi masalah. Kelebihan dari metode ini adalah sebagai berikut:
- Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan;
- Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaanya;
- Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatios, habitation makes complex movement more automatic.
Dengan penerapan yang benar, model pembelajaran ini akan membuat siswa memiliki keterampilan motoris dimana siswa akan lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang dialami melalui daya ingat dari hasil latihan-latihan yang telah dilakukan di kelas maupun tugas di rumah. Penggunaan model pembelajaran ini diharapkan menghasilkan keluaran (output) siswa yang memiliki penguasaan pemahaman konsep materi yang lebih kuat dan meningkatkan prestasi belajar belajar siswa.
Penerapan model pembelajaran Di ATM BI ini akan lebih mendorong siswa meningkatkan kebiasaan penerapan 10 jari pada saat mengetik, pengerjaan soal mampu disesuaikan dengan kondisi siswa, serta siswa lebih aktif dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan guru sehingga siswa akan lebih terampil dalam mengetik 10 jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar