Oleh: Rudi Sulistyawan, S.Sn.
Guru Multimedia SMK Negeri 3 Surakarta
Model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning yang disebutkan oleh Mendikbud adalah salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki, melatih berbagai keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret. Sedangkan pada permasalahan kompleks, diperlukan pembelajaran melalui investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat suatu proyek, serta mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan melatih kemandirian, kolaborasi dan eksperimen didalam diri siswa atau peserta didik.
Project Based Learning adalah salah satu model pembelajaran konstruktif yang berpotensi memberdayakan kemampuan kognisi tingkat tinggi. Project Based Learning adalah pendekatan kolaboratif untuk belajar dan mengajar yang menempatkan peserta didik dalam situasi di mana mereka menggunakan bahasa otentik untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai bagian dari proses, siswa merencanakan proyek, bekerja dalam tugas yang kompleks, dan menilai kinerja dan kemajuan mereka. Sebuah proyek dirancang di sekitar isu-isu, pertanyaan atau kebutuhan yang diidentifikasi oleh peserta didik.
Kondisi dunia yang terlanda wabah covid 19 memaksa kegiatan pembelajaran di masa ini membutuhkan penyesuaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, karena pemberlakuan SE mendikbud no 4 tahun 2020 yang membuat guru dan peserta didik tidak bisa langsung bertemu untuk melakukan proses pembelajaran. Pelaksanaan project based learning biasanya dilakukan secara berkelompok atau berkolaborasi antar siswa, namun di masa pandemi kolaborasi dapat dilakukan antara siswa dengan orang tua agar terjadi pelibatan antara guru, siswa dan orang tua. Kondisi pandemi covid 19 ini membuat guru dan siswa terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh yang berlaku untuk semua jenjang pendidikan.
Pembelajaran jarak jauh ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip utama yaitu
- Mengedepankan keselamatan dan kesehatan lahir batin seluruh warga sekolah dalam pelaksanaan belajar dari rumah
- Belajar dari rumah memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani pencapaian ketuntasan kurikulum
- Mengedepankan pola interaksi dan atau komunikasi yang positif antara pendidik dengan siswa dan orang tua
- Materi pada belajar dari rumah selain yang ada dalam kurikulum dapat berupa pendidikan
- kecakapan hidup tentang Covid-19, pendidikan karakter sesuai dengan jenjang pendidikan
- Aktivitas dan penugasan selama belajar dari rumah tidak menjadi beban baru sehingga dapat bervariasi antar sekolah, antar daerah dengan mempertimbangkan kesenjangan akses dalam pelaksanaan
Sintaks model pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar siswa mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
- Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada, disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
- Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
- Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Siswa mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
- Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
- Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek dilakukan bersama guru, siswa dan orangtua sebagai satu tim. Karena menempatkan posisi orangtua sebagai bagian dari tim maka diawal kegiatan guru perlu melakukan beberapa langkah berikut untuk menyamakan persepsi dan memperlancar kegiatan pembelajaran berbasis proyek:
- Menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dan peran orangtua dalam pembelajaran tersebut hal ini perlu dilakukan untuk meyakinkan orangtua bahwa mereka tidak diharapkan menjadi guru karena tidak semua orang tua bisa mendampingi full, sebagian orang tua masih harus pergi bekerja dan melakukan pekerjaan dari rumah.
- Menjelaskan manfaat melakukan pembelajaran berbasis proyek di rumah yaitu membuat anak aktif dan tidak hanya terpaku pada lembar kerja atau layar handphone. Proyek adalah cara yang bagus untuk membuat anak terlibat dalam pembelajaran otentik dan membangun keterampilan yang bermanfaat. Guru juga dapat menunjukkan bahwa proyek merupakan peluang yang baik bagi keluarga untuk melakukan berbagai hal bersama dan sebaliknya proyek juga dapat membuat anak mandiri.
- Menjelaskan cara mendukung anak-anak mereka yaitu dengan memberikan pemahaman kepada orangtua bahwa setiap anak mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar, beberapa tips bisa diberikan untuk mempermudah orangtua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah yaitu temukan area dan atur untuk mengerjakan tugas sekolah, meskipun itu sudut ruangan. Selanjutnya biarkan anak melatih keterampilan presentasi mereka dan mengajukan pertanyaan serta mendapatkan umpan balik dengan cara bekerja sama dengan siswa lain menggunakan aplikasi teleconference ataupun dengan bertanya orang lain yang lebih tua. Tips ketiga adalah membuat jadwal harian dan mingguan, dan mematuhi tenggat waktu sebagai bagian dari keterampilan manajemen diri
Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek di masa pandemi Covid 19 dilakukan menggunakan dengan memilih media yang tepat karena pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka tapi dilakukan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh. Pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang merupakan pembelajaran jarak jauh menekankan pada konsep pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar, dengan tidak menimbulkan beban baru karena kondisi pembelajaran yang terjadi adalah bukan kondisi normal. Media yang dipilih haruslah media yang dikenal umum, mudah digunakan, menjembatani komunikasi gurudan siswa, dan free/tidak berbayar selain tentu saja mempertimbangkan kondisi dan lokasi guru, siswa dan orangtua (susah sinyal, ekonomi dan tingkat pemahaman terhadap teknologi). Media dengan kriteria tersebut dipilih karena pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu yang terjadwal dan terencana dimana siswa membuat laporan perkembangan proyeknya dan guru memantau siswa disertai dengan dokumen pendukung yang sesuai.
Ada beberapa media/platform pembelajaran berbasis teknologi yang dapat dipilih dengan kriteria dikenal umum, mudah digunakan, dapat menjadi alat komunikasi dan tidak berbayar (hanya menggunakan kuota) untuk menunjang pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dimasa belajar dari rumah yaitu: google suite (google drive, google form, google site dan google classroom), Edmodo, Lark suite, Kelas Maya dari Rumah Belajar, email dan media video conference (webex, zoom, google meet, whats app, telegram). Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu siswa dan orangtua untuk melaporkan perkembangan proyek dan berkonsultasi terhadap proyek yang dikerjakan. Hal ini penting karena langkah ke 3 (menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek) dan ke 4 (memonitor kegiatan dan perkembangan proyek) dalam project based learning membutuhkan komunikasi intens antara guru, siswa dan orangtua. Keberhasilan penerapan model pembelajaran ini sangat bergantung pada inovasi dan intensitas komunikasi antara peserta didik, guru dan orang tua dengan melakukan banyak tanya, banyak coba dan banyak karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar